Renjun pun telah sampai di sekolah nya dan dia pun langsung masuk ke kelas nya, saat ia berjalan menuju kelas banyak pasang mata yang menatap nya tak suka dan membicarakan nya.
Renjun menghela nafas nya, itu sudah jadi makanan sehari hari ia saat di sekolah, dia menuli kan pendengaran nya agar tak mendengar omongan menyakitkan mereka tentang dia.
Sekarang renjun sudah berada di kelas nya, dia menuju bangku nya yang di ujung dinding dekat jendela.
Bell masuk pun bunyi, renjun pun segera duduk untuk ia bisa mengikuti pelajaran nya, renjun sangat sangat la fokus karna ia memang ambis dalam segala hal mata pelajaran ia ingin membanggakan kedua orang tua nya dan Hyung Hyung nya dengan prestasi nya tapi nyatanya Hyung nya tidak pernah sama sekali merespon renjun.
Saat sedang fokus dengan pelajarannya, ia merasakan sakit amat sakit di bagian kepala nya dia pun meringis pelan agar tak ada siapapun yang mendengar.
Semakin lama kepala nya semakin sakit bukan nya mereda malah semakin sakit."Permisi buk, saya permisi ke toilet sebentar ya buk"
"Baiklah"
Renjun pun segera menuju toilet setelah diizinkan oleh guru nya.
"Akhhh shh kenapa penyakit sialan ini Dateng lagi si!" Ucap nya setelah membasuh muka nya dan menatap kaca di depan nya terlihat wajah tirus nya dan badan nya yang semakin kurus tidak seperti dulu sewaktu ada ayahnya.
"Mama ayah, sampai kapan injun harus bertahan, injun cape ma, injun ga kuat yah hiks~"ucap nya yang sudah terduduk di depan wastafel toilet sekolah nya, ya ia menangis, menangis dalam kesendirian menatapi nasib nya yang jauh dari kata baik.
Setelah sakit yang di rasakan renjun sudah menghilang dan lebih sedikit tenang renjun pun balik ke kelas nya karena ia sudah terlalu lama di toilet tadi.
ia pun memasuki kelas nya dan fokus kembali pada pelajaran, hingga bell istirahat pun berbunyi.
"Baiklah anak-anak sekian pelajaran kita hari ini, semoga hari kalian menyenangkan" ucap guru itu lalu keluar dari kelas renjun
"Kepala injun kenapa ya? Kenapa semakin sakit? Apakah penyakit injun makin parah? Ah injun harus pergi ke winwin ge untuk tau" ucap renjun di dalam hati.
Mengapa ia tak pergi kekantin?.
Ya dia tidak pergi kekantin karena menghemat uang untuk ke kerumah sakit untuk memeriksa kan kondisi nya, semenjak ayah nya pergi uang nya di batasi oleh hyung nya.
Mengapa sejak tadi tidak ada yang mengajak nya berbicara?.
Renjun bahkan tidak memiliki teman atau sahabat ia sendirian, kesepian dan akan terus seperti itu mungkin.
______________
"Ayah kenapa Hyung benci injun?" Tanya nya pada sang ayah
"Sttt ga ada yang benci injun, Hyung kamu itu cuma egois, injun ga boleh ngerasa di benci oleh hyung oke? Kalau pun renjun di benci oleh para Hyung renjun harus kuat oke? Renjun harus bisa buat para Hyung ga benci renjun lagi oke?" Ucap ayah nya sembari tersenyum sendu ke arah renjun.
"Okeii, injun bakalan buat Hyung ga benci injun lagi" ucap nya sembari tersenyum
______________
"Hahaha nyatanya injun gagal yah, injun ga bisa buat Hyung maafin injun, injun gagal buat Hyung ga benci injun lagi" ucap nya tersenyum sendu meratapi nasib nya.
ia pun tersadar dari lamunan nya saat seseorang masuk ke dalam kelas nya.
Tiba tiba renjun meremas baju sekolah nya karena takut, seseorang itu mendatangi nya."Heh anak pembawa sial, ikut gw" ucap Jeno dengan tatapan datar nan dingin nya.
Renjun pun segera mengangguk dan mengikuti Hyung nya, dia takut sangat takut, dia takut trauma nya kembali lagi saat para Hyung nya menyiksa nya.
Haiii hehe kembali lagi dengan wife nya renjun, tulisan ku brantakan bgt ya?, dikit bgt ya? Iya soalnya lagi males nulis hehehe, aku usahain deh di chap selanjut nya lumayan panjang dan ga brantakan.
Maafkan klo ada typo:)
Jangan lupa vote okee°•°
see you next chap......
KAMU SEDANG MEMBACA
maaf Hyung [ON GOING]
RandomHanya seputar kisah cerita perjuangan renjun yang ingin mendapatkan maaf dari Hyung nya. "Sini Lo brengsek" "M-maaf Hyung" "Emang pantes anak pembawa sial di giniin" "Shh s-sakit Hyung, tolong Jangan pukulin injun lagi hiks~" "Ma injun mau nyusul...