°6°

54 8 2
                                    

Kini ke empat orang itu sedang lari di lorong rumah sakit dengan membawa renjun dengan tergesa gesa, muka mereka terlihat panik dan khawatir.

"Dok tolongin dia dok saya mohon"

"Baik kami akan berusaha semaksimal mungkin, permisi" lalu sang dokter menutup pintu IGD.

"Hyung kalo terjadi sesuatu sama renjun gimana?" Ucap jaemin sembari terisak.

Jeno pun datang untuk menenangkan jaemin.

"Tenang aja, renjun anak kuat dia ga bakal mungkin menyerah gitu aja" ucap jeno lirih.

"M-maaf njun, apakah Hyung terlalu kelewatan tadi?" Ucap Mark yang terduduk di depan pintu IGD sembari menangis.

Haechan datang untuk memeluk Hyung nya itu, guna menenangkan nya juga.

Mereka saling menguatkan satu sama lain sekarang.

Kenapa mereka begitu takut kehilangan renjun? Kenapa mereka begitu cemas? Kenapa mereka sekhawatir sekarang? Sebelum nya mereka tidak pernah seperti ini jika renjun sakit, ntah lah mereka bingung dengan rasa asing ini.

Flashback on

Saat itu mereka sudah selesai dengan acara menonton bersama. Mereka pun kembali ke kamar masing masing tapi tidak dengan haechan.

Haechan pergi ke kamar renjun untuk sedikit menjahili nya dengan buku tugas di tangan nya.

Pintu pun haechan buka, tapi ia mengernyitkan kening nya ia heran mengapa sangat gelap? Ia mencari saklar lampu dan saat ia jumpa langsung menekan saklar lampu tersebut.

"Aneh banget ni orang malah tidur di bawa" ucap nya dengan jalan menghampiri renjun

"Woi anak sial bangun" ucap nya dengan menggoyangkan tubuh renjun.

"Eh kok badan nya panas? Muka nya juga pucat?" Ucap nya heran

"HYUNGGGG TOLONG" ucap haechan berteriak memanggil semua Hyung nya.

Hyungdeul nya pun keluar dari kamar masing masing dan berjalan ke arah sumber suara yang memanggil mereka tadi.

"Kamar renjun?" Ucap Mark lalu masuk ke dalam kamar tersebut.

"Haech"

"Hiks Hyung renjun" ucap haechan sembari terisak

"Chan loh tu anak pembawa sial kenapa?" Ucap Jeno

Jeno pun langsung terkena tatapan sinis dari haechan

"Cepet bawa kerumah sakit, Jeno jaemin siapin mobil" lalu Mark berjalan ke arah haechan dan menggedong renjun dan sedikit tergesa gesa, ya Mark sedikit khawatir sekarang.

Flashback of


Setelah cukup lama mereka menunggu pintu IGD terbuka, akhirnya pintu itu pun terbuka.

Mereka langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Bagaimana keadaan renjun dok?" Ucap haechan

"Renjun baik baik aja kan dok?" Tanya jaemin

"Keluarga renjun?" Tanya sang dokter

"Iya dok" jawab Mark

"Baiklah keadaan renjun bisa di bilang tidak cukup baik, dia mengalami demam cukup tinggi, kelelahan dan...." Ucap sang dokter menggantungkan kalimat nya.

"Dan apa dok, renjun baik baik ajakan?" Tanya jaemin sembari terisak sungguh ia begitu khawatir takut terjadi sesuatu dengan adik nya itu.

"Dan penyakit tumor otak nya sudah memasuki stadium 2"




Gatau nulis apa hehe, makin berantakan aja ni book. Ini aku nulis ide yang lewat di otak aja, masih pusing soalnya masih ujian hehe.


Gtau kenp aku suka insecure sama tulisan aku yg ga sebagus orng lain:)

See you next chap.....

maaf Hyung [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang