"Mau kemana lo?" Tanya mahesa kepada james "gw mau ke market bentar bang. Kenapa abang mau nitip.?" Tanya james kepada mahesa namun dijawab dengan gelengan oleh mahesa "mau nitip dong kak" "Nitip apa lo.?" Tanya james kepada jingga "nitip jelly yah kak" Jawab diego dengan semangat "LEO JUGA LEO JUGA!! " teriak kaleo disamping telinga james"EH ANJ-GK USAH TERIAK TERIAK GW GAK BUDEG YH"jawab james "ehehhehe ya maap kak" Jawab kaleo sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal "yaudah gw pergi dulu" Pamit james"bareng siapa lo.?"tanya brian yang turun dari tangga "bareng bang lintang. Dah yah gw mau pergi dulu Assalamu'alaikum"pamit james kepada mereka" Waalaikumsalam "jawab semua orang yang ada di ruang tamu.
Suasana kembali hening beberapa saat " Bang ian"panggil jingga pada brian namun brian hanya menjawabnya dengan deheman "bang gw mau nanya" Kata jingga kepada brian "nanya apa lo.?" Tanya brian dengan rasa was was. Namun, sebelum jingga bertanya mahesa lebih dulu izin ke kamar "gw balik ke kamar dulu yah. Sehat sehat orang kuat" Kata mahesa sambil pergi ke kamarnya (sialan si mahesa main tinggal-tinggal aja, kalau gw pergi kan gak mungkin kan yang ditanya gw ahhh!!! Dahlah pasrah aja semoga pertanyaannya gak aneh-aneh) "bang ian kenapa ikan bisa berenang padahalkan mereka waktu kecil gak ada yang ajarin buat berenang?" Tanya jingga "mungkin mereka punya kekuatan super makanya bisa gitu" Jawab brian"trus kan bang kenapa orang buta pakai kacamata hitam.?padahalkan dia buta buat apa pakai kacamata hitam? Emang kalau pakai kacamata hitam dia bisa ngeliat lagi? "Tanya jingga kembali" Gak tau gw. Mungkin kalau rasa penasaran lo tinggi lo boleh kok jadi orang buta"jawab brian dengan sabar walau hati ingin menangis "ihh apaansih bang ian. Aku tanya serius malah disuruh jadi orang buta" Jawab jingga "YA LO MIKIR ANJG SEBELUM BERTANYA" bukan brian yang menjawab melainkan sean yang sedari tadi menyimak percakapan kedua orang tersebut "ngapain sih lo nanya nanya kayak gitu?" Tanya leo "yakan gw cuman nanya emang gak boleh?" Balas jingga "udah deh lo gak usah nanya-nanya kayak gitu lagi emosi gw" Jawab sean "lah bukannya kata pepatah malu bertanya sesat dijalan yah bang?" Tanya jingga "iya dek betul TAPI KALAU LO BANYAKK NANYA GW SESATIN JUGA LO DIJALAN. MINIMAL TUH BERTANYA YANG PENTING INI MALAH GAK JELAS" jawab sean sambil menahan diri untuk tidak memukul kepalanya jingga"ihh apaan sih bang sean orang aku nanya bang ian kok abang yang jawab. Anehh" Kata jingga tanpa ada rasa takut. Kemudian leo mendekati jingga sambil membisikkan "dek kayaknya lo harus masuk kamar deh sebelum bang sean nerkam lo" Kata kaleo kepada jingga. Mengapa tidak karena sekarang sean sedang mengambil ancang-ancang untuk memukul jingga. Sebelum sean memukulnya jingga sudah berlari masuk ke kamarnya tanpa peduli dengan sean yang memanggilnya "JINGGA ANJG SINI LO" teriak sean yang hendak pergi menyusul jingga namun ditahan oleh brian "udah sabar... Orang sabar pantatnya lebar" Kata brian kepada sean yang mulai meredakan emosinya. Mendengar perkataan brian leo tertawa sambil memegangi perutnya.
"Assalamu'alaikum" Salam lintang dan james secara bersamaan "waalaikumsalam" Jawab ketiganya secara bersamaan "apanih kok ribut-ribut?" Tanya lintang kepada kaleo "biasa si jingga cari perkara sama bang sean" Jelas kaleo"eh iyah kak jelly kita mana?"Tanya leo"nih bagi dua sama jingga"jawab james kemudian pergi kedapur dan diikuti oleh lintang,sean, dan juga brian. Leo.? Jangan tanyakan kemana dia tentunya dia sudah berlari kekamar untuk memakan jelly bersama jingga. "Eh iyah bang hesa mana.?" Tanya lintang "dikamar mungkin tidur"jawab sean" Eh iya lo beli apa aja?"tanya sean kepada james "beli kebutuhan dapur" Jawab james kepada sean "dahlah gw mau tidur" Pamit lintang "gw ikut. Gw tidur juga yah bay"pamit brian sambil mengikuti lintang. Setelah selesai menyusun barang-barang sean dan james pergi kekamar masing-masing untuk tidur dan tak lupa juga james mematikan lampu dapur
Suka siapa nihhh.?
Jangan lupa voment yeorobun
Saranghaeyo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana's House
HumorKisah kehidupan ke-tujuh pria yang selalu bersama suka maupun duka, namun itu semua hanya mimpi seorang anak yang terbaring koma di rumah sakit