Happy Reading
*
*
*
*
*
*
*
"Bang Mahe. " Ucap James dengan suara seraknya.
"James, Lintang panggil dokter. " Suruh Mahesa.
Mendengar itu Lintang segera menekan tombol yang terdapat di samping tempat James.
"Bang Mahesa. "
"Kenapa ada yang sakit.? " Tanya Mahesa.
"Izinkan saya untuk memeriksa keadaan James. " Ucap dokter yang baru saja datang.
Mendengar itu Mahesa dan Lintang memberikan ruang kepada dokter agar lebih leluasa untuk memeriksa.
"Keadaan James semakin membaik, mungkin lusa dia bisa pulang. " Ucap dokter
"Baik dok, terimakasih. "
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu. "
"Bang Mahesa, yang lain mana.? " Tanya James.
"Sean lagi ngantar Kaleo sama Jingga pulang ke rumah. "
"Terus Ian.? Gimana keadaannya bang.? Dia baik-baik aja kan. "
"Ian.. "
"Ian kenapa bang.? "
"Maaf James. "
"Lo gak salah apa-apa,ngapain lo minta maaf.?gw cuma tanya keadaan Ian bang. " Ucap James.
"Iann... " Ucap Mahesa sambil menutup matanya untuk tidak membiarkan air matanya jatuh.
"Bang Ian kenapa!!.? " Tanya James panik dengan keadaan Ian ditambah dengan gerak-gerik Mahesa yang ingin mengatakan bahwa Ian sedang tidak baik-baik saja.
"James tenang dulu. "
"Gimana bisa tenang bang, sedangkan Ian celaka karena gw bang. " Ucap James kemudian menangis dan mengingat bagaimana keadaan Ian pada saat itu.
Flashback on
"KAK JAMES AWAS!!. " Teriak Kaleo dari jendela mobil.
Mendengar itu Brian berlari sekuat tenaga kemudian mendorong tubuh James kuat hingga terbentur di pinggir jalan yang banyak bebatuan.
BRAKKK!!!
"KAK JAMES!!... BANG IAN!!!. "
Tubuh Ian terpental jauh akibat tertabrak oleh mobil yang melaju sangat kencang membuatnya Tak Sadarkan Diri dan jangan lupakan tubuhnya berlumuran darah hingga membasahi jalanan.
"Ian bangun ian. " Ucap Mahesa.
"Ian!! James!!" Ucap Lintang.
"Ian.. " Ucap James sebelum dirinya tak sadarkan diri.
"James!! James bangun. " Ucap Sean.
"Kakak!! Abang!! Bangun. " Ucap Kaleo dan Jingga yang sudah menangis.
Suasana jalanan begitu ramai hingga membuat keadaan menjadi macet, tak lama ambulans datang untuk menyelamatkan keduanya.
Flashback off
"Kalau lo gak bisa jawab bang, biar gw sendiri yang cari jawabannya. " Ucap James kemudian bangkit dari tempatnya untuk mencari tau keadaan Ian.
Namun, sebelum James beranjak dari tempatnya Lintang dengan cepat menahan tubuh James agak tidak pergi kemana-mana. Ia khawatir dengan keadaan James ditambah dengan kondisinya yang baru saja sadar.
"James tenang dulu. " Ucap Lintang kemudian memeluk tubuh James dengan kuat.
"Awas!! Gw mau ketemu sama Ian!! Minggir lo anjing!!. " Umpat James berusaha mendorong tubuh Lintang.
Namun itu semua hanya sia-sia, Karena tenaganya tidak setara dengan tenaga Lintang dan juga tubuhnya yang masih terasa sangat sakit akibat benturan di bebatuan yang cukup kuat.
"JAMES!!. " Bentak Mahesa yang sudah tersulut emosi.
"BANG MAHE. " Bentak Lintang tak kalah keras dan menatap Mahesa tajam.
"Hiks hiks maaf maaf maaf hiks. " Air mata yang ia tahan sudah tidak bisa lagi. James menangis kuat kemudian memeluk tubuh Lintang erat dan menyembunyikan wajahnya di perut Lintang.
"Lintang Ian kenapa.? " Tanya James dengan suara lirih di sela-sela tangisannya.
"Ian meninggal. " Jawab Lintang kemudian mengusap kepala James sesekali melihat keatas untuk menghalau air matanya.
Mendengar jawaban yang diberikan Lintang, seketika dunia James hancur dan detak jantungnya seketika berhenti.
Kenapa harus secepat itu.?
Kenapa harus Brian.?
Kenapa bukan dirinya saja.?
Apa yang harus ia lakukan.?.
Semua pertanyaan itu berputar di atas kepala James. Ingin rasanya James memutar waktu dimana kejadian itu terjadi yang dimana dialah yang seharusnya pergi bukan Brian.
"Ngga, ngga mungkin. " Ucap James kembali menangis kencang di pelukan Lintang.
"James dengerin gw ini semua bukan salah siapapun ini udah takdir, jadi kita hanya perlu mengikhlaskan Ian. " Ujar Mahesa.
"Ngga, ngga, ngga!!! Ian!! Ian!! Ian!!!. " Teriak James memanggil Ian.
"Ssshhh, kepala gw sakit. " Lirihnya sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
"Ian....." Ucapnya memanggil nama Ian sebelum dirinya jatuh pingsan di pelukan Lintang.
"James!! Bangun James!!. " Teriak Sean sambil menepuk-nepuk pipi James.
Wah wahh apa nihh..!!
Suka siapa.?
Jangan lupa voment and follow yeorobun
Saranghaeyo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana's House
HumorKisah kehidupan ke-tujuh pria yang selalu bersama suka maupun duka, namun itu semua hanya mimpi seorang anak yang terbaring koma di rumah sakit