Yaudah lah ya, daripada nunggu sampe vote e 150, malah ga up up. Percuma gitu...
Ternyata nyari pembaca yang nggak silent gitu susah emang... Semoga sehat-sehat, ya???
~
"Jadi pengen tahu tek depan perempatan deh" kata Fathiyah tanpa sadar
Detik itu juga saat Rayyan tengah fokus mendengarkan kajian. Mendengar itu Rayyan menoleh ke arah Fathiyah yang sedang memijat hp di kasur
"Abib keluar sebentar, ya?" pamit Rayyan
"Kemana?"
"Sebentar..." kata Rayyan dan ia pun menghampiri istrinya untuk salim
~
Beberapa menit kemudian....
"Hish!, mana sih Abib nih, ga pulang-pulang ... Kirain belio tuh orang yang betah dirumah, introvert ga suka keluyuran, ini apah?? keluar ga balik balik" oceh gadis itu dengan membuka tutup korden dari lantai 2 nya
Tak lama kemudian, terlihatlah Rayyan sedang membawa kantong plastik bening dengan mengenakan sarung hitam dan kaos putih melekat di badan nya
Melihat itu Fathiyah pun geram, ia meremas korden itu kuat-kuat dengan mata yang berkobar api di dalamnya. Secepat kilat gadis itu berlari dari lantai dua menuruni tangga sampai di lantai satu
Bersamaan Rayyan mengucap salam dan membuka pintu, ia pun melayangkan tatapan tajam kepada Fathiyah. Tatapan marah dan khawatir menjadi satu
Fathiyah kini sudah tak berjalan diatas tanga lagi, ia menghampiri Rayyan dengan tatapan yang tak kalah tajam
"Assalamualaikum" salam Rayyan
"Waalaikumsalam"
Wanita itu menatap mata Rayyan dengan tatapan tajam dengan sedikit memicing, melihat itu Rayyan merasa ada yang salah pada dirinya
"Nanaii.."
"Apa?" jawab Fathiyah jutek
"Gamau salim?"
Mendengar itu Fathiyah langsung mencium tangan suaminya singkat tanpa membolak-balik tangannya seperti biasanya
"Tumben salim nya begitu" komen Rayyan
"Tumben banget tebar pesona malam-malam" sindir Fathiyah yang kini sudah kembali membalik halaman novelnya
"Siapa yang tebar pesona, hm? Ini Abib habis beli-..."
"Ni!"
Rayyan menautkan alisnya, pria itu bingung dengan jawaban istrinya
"Ni!, dalam bahasa china memiliki arti kamu" ucap Fathiyah dengan posisi yang masih sama
"Sejak kapan Abib tebar pesona, hm?"
"Barusan"
"Abib tebar pesona gimana?"
"Itu pake kaos, mana ga pake songkok lagi! Itu barusan keluar komplek pasti banyak mbak-mbak yang ngelihatin" tebak Fathiyah dengan menatap tajam suaminya
Rayyan tersenyum menampilkan giginya yang rapi
"Pake kaos kan masih menutup aurat, sayang"
"Sama aja! Tetap tebar pesona itu namanya"
"Ga bakal ada perempuan yang terpesona sama laki-laki keluar rumah pake kaos" kata Rayyan
"Ya Allah, dia nggak tau aja gimana cakep dan tampan nya dia kalo pake kaos dan ga pake songkok, beuhhh.... pangeran china aja kalah telak" batin perempuan itu