06. Perlawanan

193 30 7
                                    

Sang mentari telah muncul dari timur, tanda pagi telah tiba. Langit cerah disertai awan awan yang sangat indah. Hijaunya hutan yang membuat hati merasa tenang dan memanjakan mata.

Enam remaja sedang bersiap untuk melakukan perjalanan, mereka membereskan hal hal yang telah mereka lakukan pada malam hari.

Memadamkan api, menghilang jejak pembuatan api, dan lainnya. Setelah mereka melakukan aktivitas mereka, mereka telah siap untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Oke, kita lanjutkan perjalanan kita." Ucap Freya yang sudah bersiap sedari tadi dan menunggu teman temannya.

"Ya," jawab teman temannya bersamaan.

Kini mereka berjalan mengikuti jalanan yang entah membawa mereka kemana, arah yang pasti mereka tuju adalah arah selatan.

Perjalanan demi perjalanan mereka lewati. Banyak zombie yang datang dari arah depan dan samping mereka. Namun itu tak menjadi masalah bagi mereka, karena mereka dapat membunuh para zombie dengan mudah.

Tanpa Freya sadari, mereka telah diikuti oleh kelompok asing di belakang Freya dan teman temannya. Kelompok asing tersebut adalah kelompok yang menangkap Zee dan Flora sebelumnya.

Mereka mengikuti kelompok Freya secara diam diam. Bahkan saat kelompok Freya sedang beristirahat, mereka ikut beristirahat.

"Bos, kenapa kita ga langsung serang mereka?" Tanya salah satu orang yang sedang mengikuti Freya pada bosnya.

"Lebih baik kita ikuti mereka diam diam, jika kita serang mereka secara langsung belum tentu kita bisa menangkap mereka semua. Bisa saja salah satu dari mereka bisa kabur." Ujar orang yang dipanggil bos oleh anak buahnya.

---

Kelompok Freya telah berjalan sangat jauh, hingga mereka melihat sebuah gedung tinggi yang masih terlihat kokoh di ujung depan sana.

Mereka tersenyum bahagia melihat ada sebuah kota yang belum mereka jelajahi. Mereka berencana pergi ke arah gedung tersebut. Namun karena hari sudah mau sore, mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Kita istirahat dulu," ajak Freya kepada temannya.

"Iya, Frey. Gue dah cape banget njir jalan berjam jam." Sahut Adel yang kini sudah duduk di jalanan.

Gadis berambut pendek itu hanya tersenyum, melihatkan senyuman manisnya.

Adel yang mendapati Freya tersenyum sangat manis seakan ia terhipnotis dengan senyuman Freya.

"Busett Frey! Lu kalau senyum manis banget, kek bidadari sumpah."

Freya yang mendapatkan pujian seperti itu dari Adel, langsung merubah wajahnya menjadi datar kepada Adel.

"Yahh ... Malah balik ke setelan pabrik."

Teman temannya yang lain hanya menertawakan Adel. Melihat Adel yang kini malas memandang Freya.

"Hahaha, lu ga usah gombalin kakak gue, karena yang bisa gombalin dia hanya gue." Ucap Flora yang masih menertawakan Adel.

"Iya dahh siap, Flo." Seru Adel.

"Hahaha, orang kek lu sok sok nge gombal, mana ada yang mau sama gombalan lu." Celetuk Olla yang duduk di atas mobil lusuh yang ada di tepi jalanan.

"Bacot lu lla!" seru Adel.

"Udah udah, mending kita istirahat sambil nunggu malam kita siapin makanan untuk nanti." Ucap Zee.

Mereka semua mengangguk, dan berjalan ke arah mobil yang diduduki oleh Olla. Dan membuat lingkaran disana.

Survive Or Dead Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang