Driver Ojek Online (1)

22 4 0
                                    

Hope yang sudah rapi sedang menikmati sarapan dengan Ayah dan Neneknya. Ia tidak sabar untuk ke sekolah meskipun hari ini hanya tes. Tas barbie berwarna pink yang bisa ditarik layaknya koper itu berdiri manis di sebelah Hope. Rodanya masih bersih karena hanya ia bawa main di dalam rumah.

Bart juga sudah mengenakan atribut ojek online-nya. Ia harus tetap bekerja untuk mempersiapkan pembayaran di Hari Jum'at, jaga-jaga kalau Hope keterima dan uang yang Ibunya pegang masih kurang. Tapi, sepertinya dia tidak perlu mencemaskan yang pertama. Anak itu pasti akan diterima. 

Charlotte: Nanti kerjain soalnya yang bener, ya... Dibaca baik-baik, ikutin kata gurunya.

Hope mengunyah sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah menelan, ia baru menjawab,

Hope: Iya, Nenekkk...

Selesai sarapan, Bart mengantarkan Putrinya ke sekolah. Sesampainya di sana, Bart melepas helm miliknya dan helm Hope, lalu menggendong Putrinya masuk ke dalam. Di lobi, Hope terkejut saat melihat teman TK-nya, Rifka.

Hope: Rifkaaa!

Rifka datang ke sekolah bersama Mamanya. Mendengar suara Hope, mereka berdua menengok.

Rifka: Hope! Haiii! Kamu sekolah di sini juga?

Bart menurunkan Hope agar putrinya bisa bertemu dengan temannya. Kedua gadis itu langsung asyik mengobrol sambil memamerkan tas baru mereka masing-masing. Tas Rifka juga beroda, tapi berwarna ungu dengan gambar beruang.

Hani (Mamanya Rifka): Satu TK sama Rifka, ya?

Bart: Iya, Bu... Syukurlah, Hope jadi punya temen.

Hani: Berapa bersaudara?

Bart: Hope anak tunggal.

Hani mengerutkan dahinya kebingungan. Mungkin orang ini adalah sepupu atau Omnya.

Hani: Oalah... Saya kira Abangnya. Soalnya mukanya mirip, hehe...

Hope: Bukan Abang, Tante. Ini Ayah aku~

Bart tersenyum ragu sambil mengangguk, membuat Hani terkejut dan bingung. Tapi, wanita itu menolak percaya. "Mungkin Ayah kandungnya udah meninggal, ya? Jadi dianggap Ayah". Hani tersenyum sambil menatap Bart dengan kasihan.

Hani: Kamu yang sabar, ya... Yang kuat.

Bart yang pun tertawa kecil sambil berterima kasih.

Singkat cerita, para calon siswa diarahkan oleh guru-guru untuk menuju ke ruangan masing-masing. Bart seharusnya kembali ke motornya untuk bekerja, tapi ia masih berdiri di lobi sambil menatapi aplikasi ojek online-nya yang masih belum diaktifkan. Sengaja belum diaktifkan. Ada perasaan mengganjal di hatinya. Rasanya mirip seperti saat ia mengantar Hope masuk TK.

"Rasanya baru kemarin..." gumamnya dalam hati.

Tidak terasa, 2 jam berlalu, dan Bart tidak bekerja. Ia kalah dengan perasaan mengganggu ini. Ditambah, ia takut kalau bekerja dan belum kembali saat Hope sudah selesai. 

"Bart!"

Terdengar suara perempuan memanggil namanya. Saat menengok ke sumber suara, ternyata yang memanggilnya adalah Alma.

Bart: Alma! Kamu ngapain di sini?

Alma: Aku dimintain tolong buat jagain adiknya Joe.

Hope: Ayah~

Hope berlari menghampiri mereka sambil menggandeng tangan Rifka. Keduanya sama-sama menggeret tas mereka. Bart pun berlutut agar bisa memeluk putrinya.

Bart: Gimana tadi ngerjainnya? Bisa?

Young FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang