Lembaran Baru

20 4 0
                                    

Bart cuti kuliah selama satu tahun. Ia menggunakan cutinya untuk bekerja sebagai driver ojek online. Penghasilannya ia tabung untuk membayar biaya kuliahnya dan biaya sekolah Hope. Selain bekerja, ia juga mengurus pekerjaan rumah dan Putrinya. Tiap akhir minggu, Bart akan menemani Hope bermain sepeda di pagi dan sore hari.

Hope menunda sekolahnya sampai tahun depan. Ia hanya bermain dan belajar di rumah saja. Terkadang, Ayah dan Neneknya akan membantu Hope belajar dengan buku kelas 1 SD-nya yang sudah dibayar. Seperti homeschooling. Tak lupa, ia membantu Neneknya memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah meski terkadang malah mempersulit Charlotte. Tapi, Charlotte tetap bersabar. Mungkin ini jawaban dari keluh kesahnya saat ia merasa Bart tumbuh terlalu cepat dan kerinduan akan masa kecil Putranya.

Selama hampir 1 tahun, Hope mulai bisa menggowes sepedanya sendiri. Caranya, ia menaiki sepedanya yang masih distandar. Lalu, Ayahnya akan membantu mengangkat standar sambil memegangi sepeda sampai gowesan pertama.

Hope: Yeayyy~ Kring kring kring...

Bart: Kalo jatoh, jangan nangis, ya...

Bart mengikuti Putrinya yang bersepeda mengelilingi tanah kosong itu. Dulunya, tempat ini adalah lapangan basket dan Bart sering bermain di sini waktu kecil bersama Ayahnya. Sekarang, ia kembali lagi ke sini untuk bermain bersama anaknya sebagai Ayah.

Hope yang sedang asyik menggowes, tiba-tiba oleng dan terjatuh. Spontan, anak itu menangis dengan keras.

Bart: Jangan nangis. Gapapa, ga berdarah itu.

Bart mengangkat sepeda yang meniban tubuh gadis itu. Dari Hope masih bayi, Bart berusaha untuk tidak panik saat anaknya terjatuh, entah jatuh dari kasur, jatuh saat belajar berjalan, dan jatuh dari sepeda seperti sekarang.

Bart: Kalo berasa mau jatoh, kakinya siap-siap nginjek tanah. Ayo, naik lagi.

Bart mendirikan sepeda dan menurunkan standarnya. Hope pun menyeka air matanya dan mencoba naik lagi. Gadis itu langsung ceria kembali seperti tidak terjadi apa-apa.

Bart: Yup. That's my girl.

Pukul 5 sore, Bart membonceng Putrinya pulang ke rumah.

Bart: Hope, Hari Jum'at mau ikut Ayah ke kampus, ga?

Hope: Mauuu! Kita mau ngapain, Ayah?

Bart: Nemenin Kak Alma sidang. Udah mau lulus dia.

Hope: Lulus? Berarti udah ga kuliah lagi?

Bart: Tinggal revisi terakhir kayaknya.

Hope: Revisi itu apa?

Bart: Revisi itu... benerin tugas kalo masih ada yang salah. Tapi kayaknya, dia mah udah ga ada salah-salah lagi, hahaha... Nanti kita beliin jajanan buat Kak Alma.

Hope: Yeeyyy~ Aku boleh jajan juga?

Bart: Boleh... Jangan banyak-banyak, ya.

Hope: Horeee...

Teman-teman seangkatan Bart melaksanakan PKL dari tanggal 3 Februari sampai 3 Juli. Tapi, Alma sudah ikut seminar saat masih PKL. Makannya tanggal 4 besok, ia sudah sidang.

oOo

Rabu 3 Juli, hari terakhir PKL. Alma buru-buru pulang ke rumah setelah foto bersama karyawan di tempat ia magang. Ia harus bersiap untuk sidang besok. Laptop, kalkulator, foto kopi tugas akhir pegangannya, kemeja putih, rok hitam, dan almamater kampus. Ia sudah siap. Kini, ia tinggal menunggu Bart yang akan mengantarnya ke kosan Renee untuk menginap semalam.

Setelah Bart tiba, mereka pun berangkat sambil berbincang.

Bart: Pembuka nih, Alma. Nanti penutupnya aku, hahaha...

Young FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang