(Chapter kali ini khusus have fun semua, jadi untuk scene yandere nya maybee, besok yah!)
Yah, setelah mereka tak menemukan bukti apa-apa, atau bukti pelaku nya adalah chris, akhirnya mereka hanya melakukan hal hal free. Contoh nya mika, mengangkat beban di ruang pelatihan asrama, iman yang membuat kue dengan Roza dan juga moon termasuk Rizka, Anak laki laki bermain kartu atau ps, terkecuali Aleks, Rudy, Chris.
Aleks hanya menontoni mereka di kursi samping dengan Rudy, sementara Chris menjaga kim di kamar asrama atau membawa nya jalan jalan.
"Kim, kamu masih takut? Pusing?" Chris bertanya lembut pada kim, sambil memegang bahu nya. Kim membalas dengan menggeleng kepala tanpa mengeluarkan suara
"Rambut kamu mau aku kuncir?" Chris kembali bertanya. "Ga usah, aku bisa kuncir sendiri kok, Chris". Kim memberikan Chris senyuman tipis, dengan wajah lelah nya kim habis menangis, Chris berfikir bahwa itu menambah kecantikan Kim.
Saat mereka berdua melewati dapur, betapa terkejutnya mereka mendengar suara ribut seperti terjadi sesuatu. Sontak itu mengambil perhatian Kim, "mhm.. di dapur, kenapa?"
Chris menjawab, "ntahlah, mau lihat?". Kim mengangguk tanda mau, mereka berdua berjalan ke dapur, saat Chris membuka pintu dapur, betapa terkejutnya ia melihat api yang berkobar
"..." Reaksi Chris dan kim bersamaan. "MOON, UDAH GUE BILANG API NYA DIKECILIN!" Teriak Rizka dengan panik sambil mengambil kain basah, moon juga mengoceh. "KAN GW MASUKIN NYA PAS API KECIL, IH!" Iman yang ada disana hanya bisa menghela nafas lalu membantu Rizka memadamkan api nya.
"Woi woi kalem woi!" Chris berlari masuk sambil menyuruh kim menunggu diluar. Dengan cepat, Chris meraih kain yang ada di tangan Rizka lalu menutupi api itu dengan kain basah tadi, mereka ber empat menghela nafas lega.
"Gile, mau masak apa perang lo pada?" Chris menoleh kearah Rizka dan moon. Iman sudah melangkah mundur duluan ke arah Kim.
"Minimal salahin moon lah!", Rizka menyaut. "GUE? GUEE?? LO NYALAHIN GUE SEMENTARA LO NYURUH GW MASAK SPAGHETTI NYA?!" Moon membalas omongan Rizka. "IYA, KENAPA?" Rizka juga nyolot.
The two are like fire and wind. Semakin di kipas, semakin besar pula emosi mereka
"KAN LO YANG NYURUH GUE MASAK!" Moon menaruk rambut Rizka, Rizka sedikit meringis sebelum menjambak balik rambut moon.
"YA BERARTI GARA GARA LO, PANCI NYA KEBAKARAN!", Roza mengernyit kan dahinya lalu berteriak, "UDAH! RIBUT LAGI, GW SIRAM LO BERDUA PAKE AIR GOT"
Rizka dan Moon spontan terdiam, mereka melepaskan rambut masing masing lalu menunduk. Roza benar benar kesal, ia menatap kearah kekacauan di dapur itu
"Beresin sekarang atau gw hukum." Rizka dan moon tanpa babibu, langsung menuruti perkataan Roza dan membereskan dapur yang berantakan tadi
Sementara di luar, iman memegang bahu kim lalu memberikan nya soft cookies. Ntah darimana, kim mengambil soft cookies dengan rasa matcha dan isian cheese cream dari tangan iman
"Makasih yah, iman" kim tersenyum lalu memeluk tubuh iman. Iman tersenyum lembut dan memeluk kembali tubuh kim. Chris menatapi mereka dari pintu dapur
"Aku ga dikasih pelukan, Kim?" Kim dan iman spontan menoleh kearah Chris, iman menggeleng pelan lalu kim terkekeh
"Hehe! Maaf yahh, nanti aja deh" Kim tersenyum hangat, akhirnya, Chris bisa melihat kembali senyuman kim. Kim mulai membaik saat dapat cookies dari iman.
"Nantinya bisa besok gak?" Tanya chris lagi. Kim menggeleng dengan senyuman di wajah, biasa watados.
'Akhirnya hari ini normal..' dalam hati iman berbicara begitu.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Your love only for me. [ON GOING]
RomanceHanya seorang remaja biasa yang mencintai remaja lain nya..ingin tahu cerita itu seperti apa? ayo, masuk ke dunia mereka terlebih dahulu!