Wichapas duduk di salah satu bangku kafe dengan perasaan bimbang.
Cup
Hingga seseorang mencuri ciuman di pipi nya.
"Kau menunggu lama?maaf tadi aku harus ke kantor mengantar berkas"dia Biuna,perempuan yang menghangatkan malam dinginnya terakhir kali.
Biuna duduk di hadapan wichapas, wichapas masih diam dan mengusap pipi yang di cium Biuna dan melirik kanan dan kiri takut ada yang kenal dengannya dan melihat itu.
"Hei nanti ada yang melihat"bisik wichapas tajam.
"Apa peduliku,mereka orang lain"jawab Biuna enteng,dia duduk di depan wichapas menaruh tas jinjingnya di atas pojok meja.
"Kau sudah memesan sayang?"tanya Biuna sambil membuka buku menu,Biuna bersikap seolah mereka sepasang kekasih dan wichapas menatapnya dengan gusar.
"Biuna...sebaiknya lupakan kejadian kemarin"ucap wichapas lirih sambil menunduk dia meremas jari-jarinya di atas meja.
Biuna mendengar itu langsung fokus ke arah wichapas.
"Kenapa?kita sangat cocok,aku menikmatinya malam itu"tutur Biuna,wichapas mengangkat pandangannya,mereka saling memandang menyelam ke netra lawannya dengan intens.
"Apa aku tidak membuatmu se..."
"Tidak...bukan begitu...aku..aku sangat senang tapi...aku sudah punya istri Biuna,jadi ku mohon lupakanlah,mungkin ini terakhir kita bertemu"setelah berucap seperti itu wichapas beranjak dari duduknya tetapi tangannya di tahan oleh Biuna.
"Heyyy...tunggu duduk dulu,aku belum bicara"wichapas menurut,dia duduk kembali tapi tak berani memandang Biuna.
"Kau tau... sekarang jaman dimana orang tak perduli dia sudah mempunyai kekasih atau istri,aku datang padamu bukan untuk mengikatmu dengan hubungan,aku tidak menganut itu,kita bisa tetap berhubungan dengan kau masih mempunyai istri dan aku yang tanpa status,aku tak mau mengakhiri ini dengan cepat"ucap Biuna panjang lebar, wichapas tampak shock mendengar penuturan Biuna.
"Tidak bisa...aku pun tak tau hubunganku dengan istriku tapi kurasa hubungan kita salah,aku tak mau nanti ini akan menyakitinya dan menyakitimu,kurasa....ini tak bisa di lanjutkan,maaf Biuna...kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik...maaf"wichapas berlalu meninggalkan Biuna.
Ntah kenapa perasaan wichapas menjadi berantakan,dia seakan gak rela untuk melepaskan Biuna tapi dia juga tak mau menyakiti Melia.
Wichapas POV
Aku berjalan dengan gelisah di suasana malam yang sepi, memikirkan semuanya dan menjalani kehidupanku yang rumit,aku berjalan dan terus berjalan.
Sampai tiba-tiba tanganku di taro dari belakang membuat tubuhku berbalik,dan itu Biuna,dia tampak habis berlari mengejar ku.
"Kau yakin dengan perkataanmu tadi wichapas?"tanyanya dengan nafas yang memburu dan tangannya menangkup kedua pipiku,dia sangat cantik dan seksi dengan keringat yang bercucuran.
Cup
Dia mengecup bibirku
"Kau yakin wichapas hemm?"tanyanya lagi dengan suara sensual,aku tak bisa menahannya aku tergoda.
"Mmmmhhh clap clap..."
Ku cium bibirnya dan ku ulurkan lidahku ke dalam mulutnya kita berciuman dengan rakus di area pertokoan yang gelap dengan lampu remang-remang dari arah pinggir jalan yang cukup jauh.
"Mmmmhhh aaahh.."desahnya di tengah ciuman saat tanganku masuk kedalam baju satinnya dan ku remas payudara yang selalu kencang.
Clap
![](https://img.wattpad.com/cover/353217424-288-k993108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BIBLEBUILD (ONE SHOT) 21+
Fanfictioncerita kegabutan khusus yg suka BXB yg gak suka skip bocil jangan baca "PAMALI"🤣