Juragan Satya 2

578 24 6
                                    

Saya Satya Mahendra (40),orang terkaya di kampung,pekerjaanku adalah pengacara terhandal di kota dan hasil kerja kerasku aku beli hampir seluruh pesawahan di desa tempat aku lahir dulu dan hampir seluruh perkebunan di desa juga milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saya Satya Mahendra (40),orang terkaya di kampung,pekerjaanku adalah pengacara terhandal di kota dan hasil kerja kerasku aku beli hampir seluruh pesawahan di desa tempat aku lahir dulu dan hampir seluruh perkebunan di desa juga milikku.

Aku di besarkan bukan dari sendok perak di mulutku tapi ini lah yang aku rasakan sekarang kemewahan yang tak ada habisnya.

Aku mempunyai istri bule dari Prancis Helena kami mempunyai 2 anak yang 1 laki-laki berusia 14 tahun dan 1 perempuan berusia 7 tahun.

Helena bukan gadis polos,dia mantan DJ di club malam dulu di negaranya berasal,aku bawa ke indonesia dan dia berubah menjadi ibu rumah yang baik,tapi membuat rumah tanggaku monoton.

Ntah apa yang salah,aku selalu bosan ada di rumah,tapi ketika aku bertemu dengan seseorang yang mau memijatku,rasanya gelora dalam diriku terbakar kembali.

Dia yang begitu manis,tampan lebih ke cantik membuat aku lupa diri,apalagi saat mendengar dia bekerja di rumahku selama 5 tahun sebagai tukang kebun,aku semakin tak habis fikir kemana aku selama ini sampai tak menyadari ada makhluk semanis itu di rumahku....sial.

Aku sadar dia laki-laki,tapi terserah toh aku pernah bermain sama laki-laki dulu waktu aku sebelum menikahi Helena dan Helena pun menikah denganku sudah tak perawan dan sering berganti pasangan,jadi bukan hal yang aneh untukku membobol lubang belakang laki-laki.

Rasanya tubuh anak itu akan menjadi canduku,aku bahkan memerintahkan mile bodyguard kepercayaanku untuk menjaga Febian mulai dari malam tadi,aku ingin menjadikan Febian menjadi milikku,akan ku beri semua fasilitas terbaik untuknya.

Febian hanya untukku.

Pagi menjelang,aku bangun dari tidurku sekitar jam setengah 5 pagi,Helena belum bangun,dia terbiasa dengan kebiasaan bule nya bangun di siang hari,aku yang terbiasa hidup di kampung yang bangun pagi sebelum ayam berkokok terbiasa sampai sekarang.

Aku bergegas kekamar mandi mencuci muka dan menggosok gigi,aku akan berlari pagi mengelilingi jalan di pematang sawah,karena ini yang aku cari hidup di kampung,udara yang bersih.

Setelah bersiap dengan pakaian joging ku dan sepatu,aku turun ke bawah,pekerja sudah berlalu lalang membersihkan rumah besarku,aku berlalu tanpa menyapa toh memang aku selalu seperti ini,diam apabila tak penting untuk di bicarakan.

Aku keluar rumah,dan berjalan santai sambil melakukan pemanasan yang ringan-ringan sebelum berlari,kulihat dari kejauhan ada seseorang bersepeda di cahaya remang dan semakin dekat.

"Aaaahh Febi"lirihku,dia tersenyum melihatku dan turun dari sepeda,menuntun jalan ke arahku.

"Ju-juragan..."ucapnya lirih,aku tau dia tersipu.aku menghampirinya dan segera kurangkul pinggang kecilnya.

"Haii manis,sudah datang?"tanyaku,ku kecup bibirnya singkat,beruntung ini tempat gelap tak akan terlihat di cctv.

"Ju-juragan jangan...nanti ada yang melihat"bisiknya sambil celingukan takut ada yang melihat.

BIBLEBUILD (ONE SHOT) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang