-------------------------------------------------------
selamat datang dan selamat membaca^
--------------------------------------------------------
***Kilau mentari mulai menyapa menyinari pagi yang membuatnya indah nan sejuk. Saat itu ketiga orang yang berada di rumah sedang sibuk bersiap untuk berlibur ke tempat yang sudah sangat lama ingin mereka kunjungi, Pink Beach tepatnya. Berlokasi di Labuan Bajo, di Pulau Komodo berprovinsi Nusa Tenggara Timur. Senyum merekah dari gadis yang saat ini sangat bersemangat untuk mengisi liburan akhir semester nya ke pantai, ia sangat ingin pergi kesana sejak lama dan bahagia sekali orang tua nya mengabulkan keinginannya itu karena memang mereka juga ingin mengunjungi pantai tersebut. Usai bersiap-siap mereka pergi ke bandara terdekat, menuju Labuan Bajo menghabiskan waktu hingga dua jam lebih dan bahkan hampir tiga jam. Selama perjalanan di pesawat langit terlihat sangat cerah dan indah, di dominasi dengan putih nya awan yang entah mengapa membuat perasaan Aileen tenang saat melihatnya. Sungguh, ini benar-benar indah.
"Aku mau roti yang barusan ibu beli," Aileen berucap seraya ibunya membuka kantong kertas saat menunggu mobil menjemput dari bandara ke hotel. Ia memakan nya perlahan, rasanya senang sekali berlibur dengan kedua orang tua ke tempat yang sudah sangat lama sekali ingin di kunjungi.
Aileen sempat tersedak dan ayahnya yang sedang mengangkat telepon langsung sigap mengambilkan air minum untuknya. "Terima kasih ayah, aku panik sekali jika tadi tidak langsung minum akan seperti apa, aku kira tidak ada minum." tutur Aileen.
Ayahnya tersenyum, "hati-hati ya sayang."
Klakson mobil mengalihkan perhatian mereka bertiga, saat pengendara memeberitahukan bahwa ia yang akan mengantarkan mereka, Aileen dan ayah juga ibunya masuk ke dalam mobil. Tak lupa koper yang mereka bawa sudah di masukkan oleh sopir tersebut, selama perjalanan Aileen mendengarkan musik melalui headphone yang ia bawa dan pastinya ia berbincang dengan kedua orang tua nya. Mulai bosan dengan perjalanan sejak tadi di pesawat ia menjatuhkan tubuhnya miring, menyandar pada ayahnya dan sesekali berganti kepada ibunya. Bersyukur sekali sedari tadi pagi cuaca sangat bagus dan langit juga sangat cerah tetapi kadang terik matahari membuat sebagian orang tidak nyaman. Aileen mengabari teman dekatnya bahwa ia sudah sampai, ia bertelepon sebentar dengan perasaan yang sangat senang dan tak lupa sambil menceritakan sedikit perjalanan sejak tadi di pesawat.
"Saya bantu mengambilkan kopernya ya Pak," sopir tersebut mengeluarkan koper yang berada dalam bagasi mobil dengan beberapa barang lainnya.
"Terima kasih, saya kabari lagi kalau akan bepergian, sekarang sepertinya hanya akan beristirahat."
Sopir itu mengangguk dan tersenyum. "Tapi sepertinya uang yang diberikan untuk bayaran kelebihan, Pak."
"Tidak masalah."
Aileen melihat sekitar dengan saksama, mengamati tiap sudut yang ia lihat dan kemudian pandangan ia tertuju pada lelaki di ujung sana dengan kemeja berwarna krem dan terlihat begitu tampan, ia terlihat sangat tinggi. Aileen tersenyum kilas saat melihatnya, senyuman mulai tidak terlihat lagi saat melihat lelaki tadi di bentak oleh wanita ber paruh baya sampai kemudian wanita tersebut mendorong kuat-kuat lelaki yang sepertinya beda satu atau dua tahun dengan Aileen ke dalam mobil. Aileen penasaran mengapa wanita tersebut seperti itu, entahlah ia sudah tidak memikirkannya lagi sekarang.
"Aileen, ayo kita masuk sekarang," ibu Aileen menggenggam tangan anaknya tersebut dan berjalan masuk ke dalam hotel. Mereka menuju lift dan akan pergi ke lantai sepuluh tepat di kamar yang akan di tempati. Aileen sedikit kebingungan saat melihat kasur dalam kamar nya hanya ada satu dan ukuran yang paling besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA ESOK BERTEMU
Teen Fiction"Jika esok bertemu, aku ingin menggenggam tangamu lagi seperti dulu." - Aileen "Jika esok bertemu, akan aku pastikan bahwa aku akan mencintaimu lebih dari kamu yang mencintaiku." - Marseno ••• Tentangnya yang kehilangan. Tentangnya yang berusaha men...