-------------------------------------------------------
selamat datang dan selamat membaca^
--------------------------------------------------------
***Aileen terbaring tak berdaya di atas brankar, dalam rumah sakit yang tak begitu jauh dari lokasi kecelakaan kemarin malam. Sopir nya dinyatakan selamat tetapi mengalami luka berat dan mengakibatkan patah tulang dibagian kaki. Sedangkan kedua orang tua Aileen dinyatakan meninggal dunia saat di larikan ke Rumah Sakit, percaya atau tidak tetapi nyata. Padahal beberapa hari yang lalu mereka bertiga masih tertawa bersama, berbincang membicarakan banyak hal, berbahagia menikmati keindahan pantai sewaktu itu bersamaan dan kini Aileen hidup seorang diri tanpa keluarga, tanpa kedua orang tua yang menemani di sisinya lagi. Namun Aileen belum mengetahui hal itu karena belum diberi tahu oleh pihak rumah sakit bahkan oleh walinya yaitu teman dekat ibu Aileen yang sama-sama sudah memiliki suami juga anak.
"Narni, biar aku saja yang mengurus pemakaman Mawar dan Adam. Kamu temani Aileen saja ya, sayang." ucap suami dari sahabat ibu Aileen. Narni mengangguk, ia masih tidak percaya kedua orang yang sangat dekat juga akrab dengannya kini pergi untuk selamanya. Ia juga merasa kasihan kepada Aileen yang telah kehilangan kedua orang tua, ia benar-benar tidak kuat melihat keadaan sekarang.
Perlahan Aileen membuka mata dan saat itu juga ia merasakan hampir seluruh tubuhnya sakit. Luka di bagian jidat juga di bagian tangan sepertinya akan meninggalkan bekas secara permanen, ia mulai melirik sekitar dengan perlahan, ruangannya kosong karena di sana hanya ada Aileen seorang. Ia bangkit dari tidur nya walau merasakan sakit yang sangat hebat, mencari ayah dan ibunya di sekitar tetapi tidak ada sama sekali, Aileen mulai panik seketika. Perlahan Aileen menyentuhkan kaki ke lantai, berjalan dengan tenang dan sangat pelan yang sebenarnya ia sendiri juga tidak tahu akan mencari kedua orang tua nya kemana. Matanya tertuju saat dua brankar di dorong dengan kain putih yang menutup seluruh bagian tubuh orang tersebut, Aileen melihat Narni berjalan di belakang orang-orang yang mendorong brankar tersebut dan Narni mematung saat melihat Aileen yang terlihat tak berdaya dengan rambut acak-acak an.
"Kamu tidak apa, sayang?" tanya Narni kemudian memeluk Aileen penuh kasih sayang. Narni menangis dan Aileen kebingungan.
"A-aku hanya merasakan sakit hampir di semua tubuhku, tapi tidak apa. ayah dan ibu di ruangan mana sekarang? Aku ingin segera menemui dan menanyakan kabarnya usai kecelakaan malam tadi," lirih Aileen. Ia hanya bisa terdiam bak patung saat melihat respons Narni yang malah menangis sejadi-jadinya.
Narni mendekat pada Aileen, "kamu yang sabar ya sayang, di sini masih ada tante yang akan menjagamu ... kamu harus kuat." jawab Narni kembali membuat Aileen bingung.
"Maksud tante?" Aileen menjeda perkataanya saat bertanya. "A-apa ... ayah dan ibu mereka..." Aileen tak sempat melanjutkan perkataannya karena Narni memeluk Aileen kembali, erat.
"Tante, ayah dan ibu selamat kan? Mereka di mana sekarang?" Aileen mulai menangis.
"Maaf Aileen, maaf .... Mereka berdua sudah tiada." Seketika Aileen terjatuh ke lantai, ia merasakan lemas tapi ia juga masih tidak yakin dengan perkataan Narni barusan.
Aileen berdiri kembali, ia melihat kedua orang yang terbaring dengan kain putih di sebelah kanan yang tadi sempat lewat di hadapannya. Saat itu juga ia berlari untuk melihat siapa kedua orang tersebut walau nyeri masih terasa di bagian tubuhnya. Napasnya terengah-engah, air mata kembali mengalir di pipi sangat deras, ia memberanikan diri untuk nekat membuka kain putih tersebut supaya tahu siapa orang di balik kain. Begitu terkejut bukan main saat menampakkan kedua orang tua nya yang terbaring di tutup kain putih sejak tadi, Aileen melangkah mundur tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Tante bilang sekarang kalau aku salah lihat. Itu bukan ayah dan ibu kan? Ayah dan ibu pasti ada di ruangan lain dan aku yakin. Beri tahu aku di mana mereka, beri tahu aku tante, aku mohon." resah Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA ESOK BERTEMU
Teen Fiction"Jika esok bertemu, aku ingin menggenggam tangamu lagi seperti dulu." - Aileen "Jika esok bertemu, akan aku pastikan bahwa aku akan mencintaimu lebih dari kamu yang mencintaiku." - Marseno ••• Tentangnya yang kehilangan. Tentangnya yang berusaha men...