-------------------------------------------------------
selamat datang dan selamat membaca^
--------------------------------------------------------
***Langkah kaki terdengar hilir mudik dari dalam kamar, memang sepertinya anak yang lain sedang bermain. Aileen sesekali membuka handphone walau tidak ada notif masuk dari siapapun, ia akhirnya membaca novel romance yang Utari pinjamkan. Utari sangat suka membaca novel, apalagi novel gendre romance, koleksi Utari cukup banyak dari berbagai penulis terkenal, ia selalu mengumpulkan uang untuk membeli novel di toko buku yang berada di Mall berjarak tiga puluh lima menit dari panti, yang berada di lantai dua salah satu Mall di kota. Aileen cukup tertarik hingga ia membacanya.
Aileen dan Utari juga sudah lumayan akrab di banding saat pertama kali bertemu. Utari yang selalu mengantar Aileen jika ingin bepergian ke beberapa ruangan yang ada di panti, bahkan saat makan pun Aileen dan Utari duduk bersebelahan. Seperti beberapa saat lalu Utari akan membantu Ibu Sari membersihkan halaman, Aileen ikut serta di belakang Utari. Aileen yang cenderung pemalu dan Utari yang kadang terlihat tidak punya malu. Kegiatan di panti ternyata sangat banyak, mulai dari membersihkan halaman, membersihkan ruangan di lantai satu, dua, dan tiga, terkadang dari mereka ada yang membantu masak atau berbelanja ikut dengan Ibu Sari. Tapi semuanya bergantian, tidak semua orang dalam satu hari akan bekerja membantu Ibu Sari, karena sudah ada jadwal tersendiri.
Jadwal Aileen hari ini di panti yaitu menyapu seluruh lantai tiga di bantu dengan Utari dan beberapa anak yang menempati lantai tiga. Ia tidak keberatan karena itu memang sudah menjadi bagian tugasnya sekarang, terlebih Aileen memang sering membantu kedua orang tua nya dulu. Kadang, sesekali ia teringat membersihkan rumah di hari Minggu bersama Ayah dan Ibu, biasanya Ayah yang membersihkan halaman rumah, Aileen yang menyapu, Ibu yang mengepel dan terakhir Aileen dan Ibu pasti akan kompak memasak di dapur nya yang sederhana.
Keringat bercucuran dari kening, sesekali Aileen mengusapnya. Sebentar lagi ia akan menyelesaikan tugas menyapu dan akan segera mandi juga melakukan beberapa aktivitas lain yang ia akan lakukan. Usai membersihkan diri, Aileen menghela napas lega, segera bersiap untuk kumpul dengan seluruh anggota panti hanya untuk bermain kilas. Lagi-lagi, Utari memakai parfum yang wanginya mengganggu penciuman orang, entah parfum apa yang ia pakai, wanginya sangat semerbak.
"Kamu memang suka dengan parfum yang kamu pakai, ya?" tanya Aileen penasaran.
"Ya, betul sekali. Ini wanginya sesuai dengan yang aku suka, walaupun kata orang baunya aneh, mengganggu dan tidak enak. Bahkan Ibu Sari sendiri menyuruh aku mengganti parfum menggunakan parfum bayi agar wanginya lembut, konyol sekali." desis Utari sedikit kesal.
Aileen mendekat. "Tapi sepertinya benar, parfum kamu terlalu mengganggu hidung sampai orang-orang bernapas pun rasanya tidak enak." Aileen memberitahu dengan jujur.
"Huft! Sama saja ternyata semua orang. Baiklah karena kamu berkomentar dengan jujur dan baik juga sopan, aku akan mengganti parfum nanti, orang-orang juga sepertinya sudah lama terganggu dengan wangi parfumku. Aku akan membuang parfum ini," kata Utari.
"Eh, jangan di buang juga ... sayang bila kamu buang. Parfum nya cocok saja kalau di pakai, tapi menurutku lebih cocok kamu gunakan saat beraktivitas di luar ruangan, mungkin saat olahraga, aku yakin parfum ini wanginya tidak akan cepat hilang walau kena keringat dan di pakai di luar ruangan ... jadi ini tidak cocok kalau di pakai sehari-hari dan di dalam ruangan." ungkap Aileen kemudian menghentikan langkah Utari yang akan segera membuang botol parfum yang isinya masih banyak.
"Benarkah? Jujur aku tidak terlalu mengerti tentang parfum, kalau menurutmu begitu aku akan menurut, aku memercayaimu." Utari kembali menyimpan parfum yang ia pakai sebelumnya. Mereka berjalan menuju lantai satu, bergabung dengan beberapa orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIKA ESOK BERTEMU
Teen Fiction"Jika esok bertemu, aku ingin menggenggam tangamu lagi seperti dulu." - Aileen "Jika esok bertemu, akan aku pastikan bahwa aku akan mencintaimu lebih dari kamu yang mencintaiku." - Marseno ••• Tentangnya yang kehilangan. Tentangnya yang berusaha men...