Dia Kembali?

6K 365 61
                                    

03:00

Aydan mengerjapkan mata. Samar-samar ia mendengar suara. Suaranya terdengar seperti sengaja dipelankan, seolah takut mengganggu penghuni lain di kamar ini.

Perlahan Aydan pun bangkit dari posisi tidurnya. Sejenak, ia hanya diam sambil mencoba mengumpulkan kesadaran yang tadi sempat berkelana ke alam mimpi.

Mata Aydan bergerak untuk melihat pada tempat di mana suara itu terdengar. Di bawah sana, seorang perempuan tengah duduk di atas sejadah, dengan tatapan yang tertuju pada sebuah kitab suci.

 Di bawah sana, seorang perempuan tengah duduk di atas sejadah, dengan tatapan yang tertuju pada sebuah kitab suci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aydan menatap jarinya, satu persatu jari itu ia lipatkan bersamaan dengan nama hari yang Aydan sebutkan. Hingga sampai di ibu jari tangan kiri, Aydan pun berhenti.

"Dia haidnya cuma enam hari?" gumam Aydan pelan.

Sebenarnya Aydan tidak tahu kapan hari pertama istrinya datang bulan. Maka dari itu, Aydan menjadikan hari di mana ia melihat Nadhira tak menyentuh mushaf sebagai patokan hari pertama. Karena Aydan tahu betul, istrinya tak mungkin melewatkan suatu hari tanpa membaca ayat suci.

"Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik." Setelah mengucapkan kalimat penutup, Nadhira pun menyimpan kembali kitab Al Qur'an pada tempat semula.

Saat pandangannya beralih pada Aydan, suaminya itu tampak tengah menguap dengan punggung tangan kiri dijadikan sebagai penutup mulutnya.

"Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur."

"Udah dibaca, kan?"

Aydan langsung menoleh. Setelah memahami maksud Nadhira, Aydan pun tersenyum kikuk.

"Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur," ulang Aydan.

"Satu ikatan udah lepas. Tinggal dua ikatan lagi," ucap Nadhira.

"Ikatan apa?" tanya Aydan.

Sebelum menjawab, Nadhira lebih dulu berjalan mendekati Aydan. Setelah  jaraknya cukup dekat, Nadhira pun lantas tersenyum dan berkata, "Dari Abu Hurairah رضيَ اللَّه عنهُ : Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Setan mengikat tiga ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan mengencangkan ikatan tersebut sambil berkata: Malam masih panjang maka tidurlah. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan  itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas." (HR. Bukhari)

Aydan bergidik ngeri saat membayangkan dua ikatan setan yang masih terpasang di atas tengkuk kepalanya. Ia pun jadi paham, ternyata ini salah satu alasan hadirnya rasa malas pada diri Aydan.

Tangan Aydan bergerak untuk menyibakkan selimut. Setelah turun dari ranjang, Aydan lantas menatap Nadhira.

"Nad, kayaknya ikatannya nambah satu, deh. Cuma, yang satu ini diikatnya dari sini ke sana." Aydan menunjuk pipinya dan pipi Nadhira.

Alif Lam Mim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang