36°END

258 8 0
                                    

sesampainya Jovanka di rumah,ia terus mengecek ponsel nya,karena belum ada balasan dari Charline

sesampainya Jovanka di rumah,ia terus mengecek ponsel nya,karena belum ada balasan dari Charline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ditunggu,punya tunggu,waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi tetapi Charline belum juga membalas chat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ditunggu,punya tunggu,waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi tetapi Charline belum juga membalas chat nya. ia akhirnya merasakan kantuk,hingga akhirnya ketiduran saat menunggu balasan dari Charline.

𝑻𝑰𝑰𝑵𝑵𝑮𝑮..
Jovanka terbangun dari tidurnya karena mendengar notifikasi dari ponsel nya,saat melihat ke layar,itu adalah Charline.namun saat ponsel nya sudah terasa berada di tangan nya,notifikasi dari ponsel nya terus berbunyi.dan disitu lah Jovanka benar-benar terbangun dari tidur nya.pesan mengenai Charline hanyalah mimpi.

saat di lihat,notifikasi dari ponsel nya memang ada,namun bukan dari Charline,melainkan 10+ pesan tak terbaca dari Nina,dan betapa terkejut nya Jovanka saat membaca pesan tersebut.

"C-char

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"C-char...line..m-men..ninggal..?"

"gak,gak,gak gak mungkin!ini pasti mimpi ini mimpi!!" ucap Jovanka sambil terus menampar pipi nya,terasa sakit memang,tetapi rasa sakit tersebut tidak sebanding dengan kabar kepergian pacar nya

"nggak...Charline masih hidup!!gak mungkin!!!Charline..HAAAAAAA!!!" jerit dan isak tangis nya terdengar sangat kencang hingga mama yang tertidur lelap bisa mendengar nya

mama berlari ke kamar Jovanka,dan mengetuk pintu kamar Jovanka

"Jovanka!kamu kenapa?mama buka ya pintu nya?!"

mama terpaksa membuka pintu kamar Jovanka dan menemukan mata Jovanka yang memerah karena tangisan nya,mama langsung meraihnya dan memeluk nya erat,mengelus kepala nya dan punggung nya,menenangkan anak nya yang bersedih.sambil sesegukan Jovanka mengatakan

"Charline ma...Charline udah gak ada...!"

"astaga..!kok bisa?"

𝑱𝒐𝒗𝒂𝒏𝒌𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒚𝒂

"sstt,iya-iya mama tau kehilangan temen gimana rasa nya,makanya kamu doa in aja dia ya biar tenang disana...gapapa-gapapa..ikhlasin ya..kamu ikhlas,Charline juga bakal ikhlas..."

Jovanka tidak bisa berhenti menangis,dirinya masih belum bisa mengerti kenapa semua nya bisa terjadi

"ma...aku mau ziarah ke makam nya.."

"boleh,boleh...lusa kita ke sana ya.."

***

keesokan hari nya Jovanka sangat menyendiri.dirinya juga tidak nafsu makan,ia hanya bisa melamun menatap ke bawah

"Jovanka...kamu harus makan..tadi pagi gak makan,sekarang harus makan demi kesehatan kamu.."

"gapapa ma,biar aku bisa nyusul Charline"

"hey mulut kamu,jangan begitu,masih banyak lho temen kamu,jangan gitu ah,ayo makan...!"

"gak mau.." ucap Jovanka yang pergi ke kamar nya dan mengunci pintu kamar nya

papa melihat nya hanya bisa menghela nafas dan menyuruh mama untuk menyiapkan barang untuk besok berziarah.

***

sesampai nya di Indonesia,Jovanka dan keluarga langsung menuju ke pemakaman Charline,pemakaman nya terlihat masih sangat baru,dan banyak bunga di atas nya.Jovanka tidak ingin yang lain berada di dekat nya,ia hanya ingin sendiri ke pemakaman Charline.
otot di kaki nya seakan hilang begitu saja ketika ia melihat batu nisan yang tertuliskan nama lengkap Charline.yaitu Victoria Charline Aksa.sambil menaruh mawar biru kesukaan Charline di makam nya Jovanka mengatakan

"C-Char...kamu pasti belum tenang ya disana?maaf...karena aku juga belum siap buat kehilangan kamu selama nya...maaf aku baru bisa pulang sekarang...aku nyesel gak pulang pas ulang tahun kamu...dan mungkin ini gak adil,karena aku cinta terakhir kamu,tapi kamu belum tentu jadi cinta terakhir aku...karena perjalanan aku masih panjang..aku kangen banget sama kamu lin...aku masih inget semua tentang kita..aku mau kamu selamanya..please..."

saat sedang bersedih dan menumpahkan kesedihan nya,Jovanka merasa angin yang sangat lembut memeluk nya hangat.merasakan hal tersebut,dan langsung tau bahwa angin yang memeluknya adalah Charline,tangisan nya semakin kencang seakan kehilangan jantung nya,airmata yang berjatuhan tak mau berhenti membanjiri pipi nya,suara isak tangis nya terdengar dari kejauhan.meskipun kalimat-kalimat yang di lontar kan Jovanka tidak terdengar sampai ke mereka,tetapi mereka bisa merasakan betapa menyakitkan nya hal tersebut.mereka hanya bisa melihat nya dari jauh,karena mereka tak mau mengganggu Jovanka.

dan setelah 30 menit ia menatap makam Charline,mama,papa,dan kakak pun menyampar nya dan mengajak nya untuk pulang.

"Jovanka..kamu udah terlalu lama disini..ayo pulang...udah di doa in juga kan..?" ucap mama sambil menopang baju Jovanka

"..."

"Jovan..." ucap papa

Jovanka menoleh kearah papa nya,dan langsung mama,papa,dan kakak nya memeluk diri nya di saat yang bersamaan.ia menangis,namun tangisan nya tidak terdengar sama sekali.
dan hingga akhirnya Jovanka mau untuk di ajak pulang.

***

"𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧?𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚,𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐦𝐮...?"
-𝐉𝐨𝐯𝐚𝐧𝐤𝐚

٭٭٭٭

𝑬𝑵𝑫.
𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓,𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏..

i wanna be your best.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang