28

406 17 0
                                    

Satu tahun kemudian...

Tak terasa waktu sudah berlalu dengan cepat, satu tahun sudah Elios lewati dengan Ghanza di sampingnya yang masih terlelap dengan damai. Putra keduanya telah tumbuh menjadi sosok yang menggemaskan, meskipun tanpa kehadiran sosok sang mama di hidupnya selama satu tahun ini tetapi Erick tidak pernah kekurangan kasih sayang yang selalu di berikan oleh Elios.

Elios juga menepati perkataannya yang mengatakan kalau ia akan membawa Erick kemanapun dirinya pergi, termasuk pulang pergi dari Busan ke Seoul ataupun sebaliknya, Elios selalu berusaha Erick untuk selalu dekat dengan Ghanza bahkan balita itu sudah mengerti kalau yang sedang terbaring adalah mamanya. Kata yang pertama keluar dari mulutnya pun kata mama bukan papanya yang telah mengurusnya sendirian selama ini, sebenarnya tidak benar benar sendirian terkadang di bantu oleh bibi Oh atau kedua halmeoni Erick.

"Ppaa papapa~"

Elios mengalihkan perhatiannya dari laptop ke arah Erick yang sedang berjalan menuju ranjang Ghanza, hari ini adalah weekend yang dimana biasanya Elios akan menjaga Ghanza bersama dengan Erick.

"Maaa mmammaaaa maaa paaa maaa iiikk"

Elios terkekeh menatap putranya yang memanggil sang mama lalu menatap dirinya seraya menepuk kaki ranjang Ghanza.

"Kau ingin naik ke tempat mama mu? Kemari sayang"

Elios menggendong Erick lalu mendudukkan Erick di samping Ghanza, Erick langsung merebahkan dirinya dengan setengah badan di kasur dan setengahnya lagi berada di perut Ghanza, Elios yang melihatnya hanya tersenyum lalu mengecup kening Erick dan Ghanza bergantian. Elios duduk di samping ranjang Ghanza, menggenggam tangan Ghanza lalu mengecupnya sekilas.

"Betah sekali dirimu tidur, sudah cukup istirahatmu sayang. Aku merindukanmu, Erick juga merindukanmu lihat dia sampai tidur di atas perutmu seperti itu. Luka akibat operasi caesar untuk mengeluarkan Erick sudah sembuh sayang, luka di kepalamu juga sudah sembuh. Ayo bangun, Aubree sudah mati sejak satu tahun yang lalu, Evan juga sudah gulung tikar jadi dia tidak mungkin berani untuk mendekatimu lagi"

Elios menghela nafasnya sejenak, menatap wajah damai Ghanza sebelum mengelus pipinya perlahan.

"Cepat bangun dan ayo kita menikah. Dengan seluruh konsep yang selama ini kau impikan, seperti apapun itu aku akan mengabulkannya untukmu Lee Ghanza ah tidak seharusnya sudah menjadi Choi Ghanza sekarang"

Elios mengalihkan tatapannya pada Erick yang kini menatapnya juga

"Ingin tidur dengan mama? Tidur yang benar sayang jangan seperti itu"

Erick segera membetulkan posisi tidurnya menjadi berbaring di samping Ghanza seraya memeluk lengan Ghanza. Elios yang melihat itu hanya tersenyum lalu beranjak untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda barusan. Ini sudah malam tetapi Elios masih terus bekerja, kalau Ghanza tau mungkin ia akan di marahi.

(⁠╬⁠☉⁠д⁠⊙⁠)⁠⊰⁠⊹ฺ

Dokter Minseok masuk ke ruang rawat Ghanza tepat pukul 11 malam, hanya untuk memeriksa keadaan Ghanza takut mengalami perubahan karena sebelumnya alarm pendeteksi jantung Ghanza sempat berhenti menyala tetapi Elios tidak memanggilnya mengharuskan Minseok segera mengunjungi ruang rawat Ghanza namun yang ia dapat adalah pemandangan Elios yang tidur dengan nyenyak serta Erick yang juga tertidur seraya memeluk lengan Ghanza. Minseok menghampiri Ghanza dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Ghanza kini membuka matanya sempurna bahkan menatapnya, Ghanza tersenyum ke arah Minseok. Lantas Minseok beserta perawat yang lain segera melepas semua alat yang sebelumnya menempel pada tubuh Ghanza untuk menunjang kehidupannya. Tidak lupa sebelum itu Minseok memindahkan Erick ke sebelah Elios, Minseok membuka masker oksigen yang menutup mulut Ghanza. Ghanza dengan segera menghirup udara luar yang terasa lebih menyegarkan

MAFIA or CEO ❔ {END✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang