8# kematian.

468 50 1
                                    

gess aku disini cuma mau ngasih tau, klo bahasa yg biasa mrka pake bakal ku ubah ya, soalnya terlalu baku bett kek ngeganjal aja bacanya..tpi aku bakal tetep pake bahasa baku buat gin doang, soalnya yaa ga tau jga si, ydah lahh baca aee:v




______________________________________





saat setelah kekacauan itu, akhirnya para rubah yang hilang kendali itu pun pergi, semua orang merasa lega karna mereka sudah meninggal kan desa ini..

(mungkin aku kasih nama desa ini lazzy? biar mirip sama nama Cristal nya)

dan di sebuah sisi gin yang sudah berada di markasnya sendiri itu sedang duduk di kursi kamarnya sambil termenung, masih memikirkan kata-kata yang Arion ucapkan.

"huhh, aku tidak bisa memilih nya, di satu sisi aku masih menyayangi mereka, tapi..." gin yang sedikit bergumam itu kembali memikirkan apa yang mau dia katakan kembali.

tiba-tiba dari suara di sampingnya itu mengganggu nya berfikir, itu suara pintu yang terbuka dengan perlahan yang membunyikan pintu berderit..

"gin??" lalu ada suara yang terdengar sudah berusia namun suaranya masih terasa lembut di telinga.

gin yang mendengar namanya di sebut langsung melihat ke arah suara itu berasal, ternyata itu ibunya.

"ahh, ibu, kukira siapa" kata gin yang bingung harus memasang ekspresi apa.

"apakah ada masalah sayang?" ...

"katakan saja, dan tumben sekali kamu pulang cepet biasanya di hari dan bulan ini kamu..." lanjut ibunya namun agak terpotong karna dia merasa ragu untuk melanjutkan kata-kata nya.

"eumm, jadi begini..aku, aku mau berdamai saja, tapi.." gin yang mengucapkan nya dengan nada yang agak patah-patah menghentikan apa yang dia mau bicarakan.

"tapi? katakan saja ginn, jangan ragu" ibu gin yang sudah menunggu nya untuk bicara sudah penasaran.

"tidak jadi, aku tak mau." sepertinya gin takut akan hal yang bakal katakan, lalu ibu gin yang sangat peka mengerti apa yang dia maksud

"kamu di suruh batalkan perjanjian bukan? haha itu saja??" ibu gin sedikit tertawa, entah apa yang lucu, gin malah merasa sedih.

"maka batal kan saja" lanjut seseorang yang muncul dari belakang ibunya yang masih berdiri di depan pintu, lalu ibunya sedikit maju agar gin bisa melihat orang itu.

"tidak!! aku tidak bisa ayah!" yang berbicara tadi ternyata ayahnya, gin yang melihat ayahnya mengatakan hal itu, langsung berpaling dan menundukkan kepalanya dan tangannya menutupi seluruh wajahnya, seperti mau menangis?

bagaimana tidak orang yang kita sayangi dan sudah merawat kita dari kecil hingga sekarang, mengatakan hal yang sangat berat itu dengan mudahnya keluar dari mulutnya.

"gin.. dengarkan dulu ki-" belum ayah gin mengatakan sesuatu sudah di jegat oleh gin

"ya aku tau, kalian merasa bersalah bukan, karna aku melakukan perjanjian kotor dan sebagai imbalannya aku harus menumbalkan orang-orang sebanyak mungkin?! aku tauu hati kalian baik, tapi kalian tidak memikirkan hatiku juga..jika aku memutuskan perjanjian nya aku akan kehilangan kaliann, dan aku akan tinggal sendirian di sini juga tak ada yang menemani ku!" ujar gin yang masih menutupi wajahnya, dia melontarkan kata-kata yang lumayan menyakitkan untuk di cerna oleh kedua orang tua nya.

dan, ruangan hening seketika..

//POV kau dan souta

(masih di rumah souta)

Mikazuki Arion X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang