6. mama?

10 1 0
                                    

Azalea sangat uring-uringan setelah mengetahui foto di base kampus, bisa-bisanya Noah bermesraan begitu, emang tidak ada tempat lain!

"Udah, jangan cemberut mulu lu. Makan" zev memberikan piring pada Azalea, kali ini menu masakan adaalh rendang yang di pesan zev di gofood karena papanya belum pulang.

"Nggak mau,"

"Terus kenapa lu di meja makan ege, gue abisin aja rendangnya" zev melirik adiknya yang menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di meja.

"Ish! Emang semua cowo sama aja!" Azalea menghentakkan kakinya kesal, zev geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya yang seperti anak kecil.

"Kenapa kak? Adikmu kok marah-marah" Viktor datang dengan tas kerjanya menghampiri putranya di meja makan.

"Nggaktau pa, lagi dapet kayanya. Sensi amat sepulang ngampus tadi" zev masih menikmati makanannya, asik juga kalau Azalea ngambek ia akan menghabiskan semuanya tanpa berebut seperti biasanya.

"Papa nggak makan?" Zev bertanya pada Viktor yang menaiki anak tangga menuju kamar Azalea.

"Papa udah makan kak tadi sama staff kantor,"

Viktor mengetuk pelan pintu yang tertutup rapat. "Papa masuk ya?"

Azalea ternyata sudah tiduran bertutupan selimut di sekujur tubuhnya, Viktor yakin bahwa anaknya belum terlelap.

"Lea? Kenapa marah-marah. Papa nggak suka loh, dari kecil kan papa bilang, kalau ada masalah bicarain baik-baik"

Tak ada jawaban apapun dari Azalea, papanya menyerah dan meninggalkan gadis itu sendiri. "yasudah kalau kamu marah, tapi besok pagi kamu harus cerita,"

Setelah pintu benar-benar tertutup dan papanya sudah pergi, Azalea membuka selimutnya dan membuka hpnya mencari pesan Noah yang belum terbalas, hah ia tidak ingin membalasnya. Enak saja!

Ia membuat status aja yang ia tunjukkan khusus pada Noah, ide yang bagus.

Berharap apa sama cowo friendly hahaha, padahal udah di ingetin circle emang guenya yang terlalu ngarep

Seperti dugaannya, Noah melihat statusnya dan mengetikkan balasan.

Noah ganteng

[Lea, keluar bentar aku mau bicara. Please]

[Ga ada yg perlu dibicarain pulang sana]

Noah memandang rumah besar itu menunggu Azalea keluar tapi nihil, ia menyerah saja dan memutuskan untuk pulang. Ia bisa bicara besok di kampus mengatakan bahwa ia dan Alice hanya teman belaka.

"Gimana kabar lu Noah? Fine?" Alice menyodorkan minuman yang sudah dipesan.

"Yeah fine. Sorry gue nggak bisa ingat jelas, tapi tolong cerita dikit ke gue, bagaimana lu bisa tau?" Noah menatap wanita di hadapannya.

"Gue anak Tante Lisa, sahabat Tante Rania, ibu lu"

"Hah? Lu Alice temen kecil gue yang kita pernah nyari kodok itu?" Noah menganga saking kagetnya.

Alice tertawa. "Hahaha iya! Gue juga yang masukin kodok di sepatu boot lu"

Akhirnya Noah tau siapa wanita dihadapannya, ia tak perlu khawatir Alice tidak akan membocorkan rahasia dirinya.

"Oh iya lice, tolong jangan bilang siapa-siapa tentang siapa gue sebenarnya"

Alice heran menatap laki-laki tampan di hadapannya, senyum laki-laki ini mirip sekali dengan Tante Rania sedangkan mata dan perawakannya mirip sekali dengan papanya Danendra.

Tentang NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang