14. back to home

4 0 0
                                    


Noah lega ketika Alice mengabari bahwa Rania sudah aman bersamanya, Tante Lisa memutuskan membawa Rania ke jakarta di apartemennya, setidaknya seminggu sebelum Noah mempersiapkan semuanya.

Mata teduh itu menatap rumah megah yang pintunya sepertinya terkunci rapat, tapi di waktu yang tepat zev keluar dengan setelan rapinya.

"Kak, Azalea dirumah?"

"Iya, di taman belakang lagi renang anaknya. Masuk aja jangan aneh-aneh" zev memperingatkan lalu membuka akses pintu untuk Noah.

Rumah besar nan sepi, suara gemericik air kolam membuat Noah mendekat, ia akan meminta maaf pada Azalea.

Betapa terkejutnya ketika Noah melihat Azalea yang mengapungkan badannya dengan pakaian renang yang tipis sehingga membentuk tubuhnya.

Noah meneguk ludah, bagaimana pun dia adalah laki laki normal yang bernafsu. Ia berdehem membuat Azalea langsung melotot kaget melihatnya.

"AAAA!! Lo kenapa disini" Azalea menenggelamkan badannya dan hanya kepalanya yang muncul sebatas leher dipermukaan air.

"Mau ajak sarapan diluar kata kak zev lo belum sarapan, yaudah ayo" Noah duduk di pinggiran kolam menatap Azalea.

Azalea mendengus sebal menatap Noah yang datang dengan setelan santai kaus polo dan celana pendek, anehnya laki-laki tetap tampan saja meskipun rambutnya berantakan tertiup angin.

"Nggak mau,"

"Yaudah ayo masak-masak dirumah kan kemarin udah beli bahan kata omah,"

Azalea menyuruh Noah mengambilkan bathrobenya lalu ia keluar dari air dan berjalan ke kamar, Noah tetap duduk di pinggiran kolam menunggu entah berapa lama Azalea berdandan.

Dugaannya melesat, Azalea sudah turun tanpa make up. Croptop dan celana jeans dan rambutnya yang disisir. Anehnya aura kecantikannya malah semakin terpancar, Noah sampai melongo.

"Kalau berduaan jangan aneh-aneh," peringat zev sebelum benar-benar pergi dari rumah, Azalea melirik sebal lalu berjalan bersama noah lalu menaiki motor bersama menuju rumah Noah.

Noah memarkirkan motornya dan memberikan Azalea kunci pintu untuk membukanya, rumah yang hangat dan nyaman ini tampak sepi. Kemana omah pergi?

"Omah kemana? Kok sepi" Azalea duduk setelah mencuci kaki dan tangannya.

"Omah di rumah tetangga sebelah ini, pada belajar bikin kue. Yaudah ayo masak, mau masak apa?" Noah memasang apronnya, dan memberikan 1 ke Azalea dan membantunya untuk memasang.

"Bikin spaghetti aja, terus bikin dessert box" usul Azalea berdasarkan bahan yang ia beli kemarin.

Pertama Noah memotong Bombay dan beberapa bahan toping yang lain, Azalea menuangkan air untuk merebus pasta. Mereka berdua tampak sibuk dengan jobdesk masing-masing.

Noah menyendok saus yang masih panas itu untuk ia coba, menurutnya ini sudah pas. Ia mengambil sendok kembali untuk ia cicipkan pada Azalea.

"Gimana?"

"Mmm enak banget!" Azalea mengacungkan jempolnya.

"Yaudah kamu cuci tangan dan duduk di meja makan, aku sajiin ini udah Mateng. Let's go!" Noah menuang spaghetti itu ke piring dan menambahkan parutan keju.

"I'm sorry, kemarin gue nggak bisa ngendaliin diri, bentak-bentak lo," di tengah-tengah makan Noah membuka suara.

"Gue nggak suka lo kaya gitu," jawab Azalea.

"Iya gue minta maaf," ulang Noah sekali lagi.

"Gue nggak tau masalah lo seberat apa, cuma tolong jangan lari ke hal yang malah bikin lo makin sakit. Itu bukan solusi." Azalea menatap Noah yang mengangguk, seolah menyadari kesadarannya kemarin.

Tentang NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang