WARNING⚠️ BAB INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. DI HARAPKAN PEPMBACA BIJAK MENGAMBIL SISI POSITIFNYA SAJA.
Happy reading readers🐧💙
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sajana menutup pagar kediaman Wijaya dengan lesu. Kakinya terus saja berjalan padahal pikiran pemiliknya ke mana-mana.Pasti bisa bawa Rani ke psikolog tanpa ketauan orang tuanya.
Tapi bukannya bayar psikolog mahal ya?
Bisa ga ya pake BPJS?
Sajana menyeka air matanya.Kantung celananya ia rogoh mengambil HP. Dengan cepat tangannya mengetik di pencarian
Matanya mulai membaca satu persatu web-web yang tersedia. Berharap mereka dapat menemukan jalan keluar.
---------
Sepeda hitam Itu melaju dengan cepat, secepat aliran darah pemiliknya yang merambat naik. Bayu mengayuh seperti orang gila, untung saja jalan yang sedang ia lewati ini jalan sepi. Bayu menyeka air matanya.Amarahnya ia keluarkan bersamaan kayuhan, semakin lama kakinya seperti tidak terkontrol seperti amarahnya. Alhasil sepedanya oleng jatuh ke kanan.
Bruk!
"Hahaha."
"Hahaha!"
Entah kenapa dirinya hanya bisa tertawa. Sekarang rasa sakit yang ia rasakan sempurna! Tidak hanya sakit hatinya tapi juga badannya.
Bayu bisa merasakan perih dari punggung tangan, pergelangan tangannya. Luka karena tamparan ayahnya dan juga amukkan dirinya sendiri juga mulai terasa. Lengan kanannya yang mencium aspal lebih dulu juga terasa nyeri.Sial! Sekarang kepalanya juga terasa sakit. Ia mencoba memegang kepalanya, ternyata cairan merahlah yang ia dapatkan.
" Hahaha! Bangsat banget sih hidup gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Coloring My World!
Teen FictionSajana Bahari, gadis ENFP yang bucin dengan teman masa kecilnya Nabastala Aksarana. Sayangnya Atala alias Nabastala tidak cukup peka untuk sadar akan perhatian Sajana yang kadang kelewatan. Baginya Sajana hanya seperti adiknya saja, tidak lebih dari...