Chapter 5 : Wisata

29 15 2
                                    

"Ayo cepet, itu yang lain udah di dalam kalian baru nyampe gerbang."ucap Berlian.

"Iya sabar, dasar kakak cerewet." ucap Bhisma sambil mengejek kakaknya.

"Mulai berani ya kamu, awas aja ku bilangin ibuk sama nenek nanti."ucap Berlian lalu langsung berlari ke arah nya.

Aku dan Delta hanya bisa tertawa melihat kelakuan kakak beradik itu, tak lama kemudian ternyata Andy dan Bagas datang dan langsung mengajak ku dan Delta untuk cepat cepat masuk.

"Itu kakak beradik biarin aja." Ucap Andy sembari membantu ku membawa barang.

Lalu setelah itu kami pun masuk dan langsung menggelarkan karpet untuk tempat beristirahat lalu tiba tiba.

"Maaf ya, tempat ini punya saya!"ucap perempuan tidak di kenal.

"Oh gitu ya, maaf ya mba kami baru datang soalnya jadi gak tau."ucapku sambil menggulung karpet nya kembali.

"Aduh orang norak ya gini kalau piknik, gak ngerti tempat, kalian tuh cuma bikin rusuh di sini, mending pergi deh,eh kenalin deh nama aku Feryiska panggil aku ika aja ya."ucap Ika.

Tak lama kemudian tiba tiba ada petugas wisata yang datang menghampiri Ika.

"Maaf mba, pesanan 300 porsi ayam cabai garam dan nila goreng nya sudah datang ya?"ucap petugas sambil membawa nota pembayaran.

"Sudah tuh, ambil di mobil saya"Ika

Tak lama kemudian dia pergi begitu saja tanpa minta maaf kepada kami, tak lama kemudian Bhisma dan Berlian datang.

"Ih gak nyangka ya ada orang yang mesen dari dia, padahal rasanya gak enak mana mahal lagi."ucap Berlian.

Kami semua heran dengan ucapan tiba tiba dari kak Berlian, kami semua pun bertanya si Ika itu siapa.

"Dia itu Ika pemilik resto Cahaya bulan yang di depan kampus kita itu loh, masa kalian gak tau."ucap Berlian.

"Dulu aku pernah pesen ayam cabai garam di situ rasanya gak enak tapi dia minta harga nya mahal banget 10 porsi 350.000 aneh banget, nah lalu aku kemarin ketemu Bhisma kan dia bawa ayam cabai garam ku kira beli di resto itu pas ku cobain ternyata enak, aku tanyain kan si Bhisma ternyata dia beli di Widya."ucap berlian.

"Oh gitu ya kak, makasih ya kak sudah puji makanan ku, oh iya ngomong ngomong ini aku bawain ayam cabai garam buat kita makan siang, yuk makan sudah jam 12 juga ini."ucap ku sambil membuka tas makanan.

Kami saat itu langsung menggelarkan karpet dan makan bersama di bawah pohon.

"Ih, tambah enak aja masakan mu Wid."ucap Bhisma sambil memegang tangan ku

"Heh Bhisma, gak sopan!"ucap Berlian dengan nada tinggi.

"Apasih kak aku cuma muji makanan Widya itu enak, iyakan Wid?"ucap Bhisma.

"Aduh jawab apa aku ini, kalau aku bela Bhisma nanti kak Berlian marah." Ucap ku dalam hati

Tak lama kemudian kami semua selesai makan siang dan berpencar untuk jalan jalan, kebetulan aku bersama Bhisma.

"Wid, tau gak?"ucap Bhisma.

"Apa? Kok kamu kayak kaku gitu ngomong nya?"ucapku.

"Kamu itu lucu, tiba tiba bilang aku ganteng di telpon terus di matiin telpon nya, aku tau sih aku ganteng tapi jangan aja ada cewe yang tiba tiba bilang begitu ke aku."ucap Bhisma.

Aku kaget dan langsung menjelaskan semua nya agar tidak ada kesalahpahaman, tak lama kemudian kami berpapasan dengan Ika, sebenarnya aku dan Bhisma sudah berusaha senyum kepada nya tetapi dia malah melihat kami dengan sinis, lalu tiba tiba dia berhenti di depan ku.

Ika berkata, "Oh kamu yang jualan ayam cabai garam juga? Makasih ya udah nutup usaha orang lain, dasar orang rusuh."

Setelah dia ngomong begitu dia pergi begitu saja,saat aku melihat Bhisma aku yakin dia sangat kesal, tangan nya pun seperti ingin menghajar Ika.

Karena sudah sore kami pun pulang, di perjalanan pulang tiba tiba Bhisma ngomong sesuatu yang bikin semua orang kaget.

"Lain kali kalau si Ika sialan itu ngomong kasar sama kamu, telpon ku ya Wid."ucap Bhisma sambil menyetir mobil.

"Wow wow wow ada yang sedang ngebela istri nya nih."ucap Andy.

"Ya gimana ndy, kan kamu fokus di rumah sakit gak bisa jagain Widya kan? Yasudah mending aku yang jaga Widya."ucap Bhisma sambil tertawa

"Lian, liat adik mu tuh, bikin aku kesel aja."ucap Andy sambil menatap Berlian.

"Udahlah aku males juga sudah nge jagain Bhisma, Wid tanggungjawab ku sekarang aku kasih ke kamu ya, jagain Bhisma aku sudah capek."ucap Berlian.

" Widih Widya udah dapat restu nih?"ucap Bagas.

"Tau tuh."ucap Delta.

Karena sudah terlalu sore, akupun berniat untuk mengajak mereka makan bersama di rumah ku agar mereka tidak bingung mencari makan lagi,dan ternyata mereka semua setuju.

Tak lama kemudian kami sampai di rumah ku, ternyata kak Bagus sudah menyambut kami di depan pagar.

"Wid, itu siapa? Ganteng banget."ucap Berlian.

" Kakaknya Widya itu namanya Bagus."ucap Andy.

Kami semua pun turun dari mobil, lalu mengobrol dengan kakak ku.

"Halo kenalin, namaku Berlian."ucap berlian

Saat semuanya mengobrol di depan akupun langsung ke dapur untuk menyiapkan makanan.

Tak terasa waktu begitu cepat, saat makanan sudah matang kami langsung makan bersama sambil mengobrol dan tertawa, lalu pada jam 7 sore mereka semua pulang karena Andy harus piket malam di rumah sakit.

"Cantik ya kakaknya Bhisma"ucap kak Bagus sambil senyum senyum sendiri

Lalu tiba tiba kak Bagus mulai serius membahas tentang Masalah siapa yang mendorong ibu dari lantai dua saat di pasar belanja dulu dan membahas tentang resto baru yang buka di dekat rumah.

"Kamu tau resto cahaya bulan kan?dia baru buka di dekat rumah kita, jadi kakak mohon, kamu rajin ya buka warung makan nya biar pelanggan kita gak kabur, kalau kakak dapat shift siang nanti kakak bantu jualan kok tenang aja."ucap kak Bagus dengan tatapan serius

Aku hanya bisa diam dan mematung saat itu, lalu akupun mengiyakan yang kak Bagus minta.

Saat jam 11 malam, aku kebangun dan ingin ke toilet saat aku berada di depan kamar kak Bagus aku dengar kak Bagus sedang telpon dengan kak Berlian.

"Eh kayaknya adik ku suka sama adik mu deh, soalnya habis dari rumah mu dia senyum senyum mulu di mobil, pas di tanyain dia cuma bilang lagi Happy doang"ucap Berlian di telepon.

Aku saat itu langsung lari ke kamar dan menutup muka ku dengan bantal.

"Masa sih seorang yang ganteng kayak Bhisma suka sama cewe kayak aku, gak mungkin sih"ucapku dalam hati sambil senyum senyum sendiri.





BERSAMBUNG

Note: bagi teman temen yang merasa kalau penempatan kata kata di cerita ku belum benar, bisa langsung komen yah jadi biar bisa buat jadi pelajaran untuk cerita agar lebih baik kedepannya, terimakasih.

Note: untuk ini adalah chapter terakhir pengenalan karakter

Jadi mulai chapter 6 akan mulai ke arah inti ceritanya yah,terimakasih bagi teman teman yang sudah membaca cerita ku.





Masakan Mama Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang