Chapter 6 : Mulai panas

32 10 0
                                    

"Tapi kalau beneran Bhisma suka sama aku gimana?"ucap ku sambil menatap foto bareng ku bersama Bhisma di tempat wisata.

Mataku sudah tak kuat melihat dan akhirnya terpejam, tak lama kemudian cahaya mentari mulai menyinari kamar ku dengan sinar nya yang hangat aku mulai membuka mata dan bersiap untuk masak di dapur.

"Pagi dek, itu ada yang nungguin kamu di depan."ucap kak Bagus sambil senyum kecil.

Akupun bergegas keluar untuk melihat siapa yang ingin bertemu denganku ternyata Bhisma datang,aku tak tau dia datang untuk membahas apa tetapi aku memiliki firasat yang aneh.

"Wid aku mau ngomong sesuatu, mau gak kamu berangkat bareng ke Universitas bareng aku?"ucap Bhisma

" Kamu cuma mau ngomong itu doang sampe ke rumah ku pagi pagi seperti ini?"ucapku.

"Oh engga, aku mau beli ayam cabai garam buat sarapan."ucap Bhisma.

"Jadi mau gak berangkat bareng?"
Ucap Bhisma sambil mematikan motor nya.

"Engga usah makasih."ucapku.

Setelah itu aku segera membungkus pesanan dari Bhisma.

"Nih totalnya kayak biasa."ucapku.

Setelah Bhisma membayar diapun langsung pergi, lalu tak lama kemudian ada mobil yang membawa spanduk besar bertuliskan restoran Cahaya Bulan telah buka.

"Ternyata yang di bilang kak Bagus benar mereka beneran buka di dekat sini,gimana ya caranya biar pelanggan ku gak pada kabur?"ucap ku sembari mengelap meja dan etalase warung makan.

"Halo permisi, saya mau ngomong dengan yang punya warung ini."ucap Ika.

"Iya, saya sendiri yang punya warung ini."ucap ku dengan keheranan.

"Oh kamu, saya boleh minta tidak untuk kamu berhenti berjualan di sini, kalau bisa pergi jauh mungkin 10km dari sini kalau mau jualan."ucap Ika.

"Maaf tetapi saya akan menolak keras hal itu! Kamu tidak ada hak untuk menghentikan saya jualan, kamu urus saja jualan mu, lagian jualan mu bikin rusuh di sini sampai menutup jalan untuk parkiran. Bukan kah itu egois mbak?"ucap ku sambil menatap tajam Ika.

"Emang kamu yang punya wilayah ini? Banyak gaya kamu, warung kecil mu ini kalau aku mau hancurkan cukup sekejap untuk hancur lebur menyatu dengan tanah asal kamu tau, aku tidak akan segan segan melakukan itu jadi lebih baik kau ikut kata kata ku paham!"ucap Ika sambil menatap tajam aku

"Halo mbak, sebaiknya mbak pergi sebelum saya laporkan ke bapak saya atas izin resto buruk mbak itu, saya tau mbak menyogok bawahan ayah saya untuk membangun restoran ilegal mbak ya!"ucap Bagas yang tiba tiba datang.

"Ayah kamu?, upz kayaknya saya gak perlu izin ayah kamu, bahkan ayah kamu bisa saya hempaskan dari sini asal kamu tau,emang ayah kamu kerja apa sih sampai berani banget anak nya bentak bentak saya."ucap Ika sambil menantang Bagas.

"Ayah saya bekerja di Dinas Penanaman Modal atau PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)."ucap Bagas.

Setelah Bagas bilang seperti itu, Ika langsung pergi tanpa berkata apapun.

"Sepertinya dia takut haha."ucap Bagas.

"Eh Bagas, ada apa kamu ke sini?"ucapku.

"Mau beli ayam cabai garam sama tahu bacem nya deh 1 ya"ucap Bagas.

"Dia bikin resto di deket universitas kita juga gak izin tau, tetapi dia nyogok makanya masih bisa dagang di situ."ucap Bagas.

Setelah itu akupun menyerahkan pesanan Bagas dan Bagas langsung pergi.

"Bisa bisanya itu orang datang pagi pagi gak ada angin gak ada hujan, mana langsung minta aku tutup jualan, untung aja ada Bagas kalau gak ada dia entah apa yang di lakukan Ika ke aku, tapi kenapa ya Ika tertarik buka restoran disini?" Ucapku dalam hati sambil menata makanan ku di etalase.

"WARUNG MASAKAN MAMA PELANGI SUDAH BUKA!!!!!"ucap ku sambil berteriak.

Tak di sangka baru sekejap aku buka warung sudah habis terjual semua masakan ku, dan aku jadi memiliki waktu istirahat sebelum berangkat kuliah.

Tak terasa sudah jam 10 akupun bersiap siap untuk berangkat kuliah, sesampainya di kampus ternyata banyak sekali yang membicarakan masakan ku karena kemarin banyak yang mencoba masakan ku yang di pesan kak Berlian dan ternyata kak Berlian cukup terkenal di kampus.

"Eh ini dia, Wid tunggu aku ngomong" Ucap kak Berlian sambil berlari kearahku.

Ternyata kak Berlian ingin bertemu dengan ku karena membahas bahwa ada beberapa temen nya yang akan melakukan kunjungan untuk vlog buat konten youtube mereka, akupun sangat senang mendengar hal itu dan akupun berpikir untuk membuat 2 resep baru yang spesial buat mereka nanti.

Dan akupun memutuskan untuk membuat perkedel jagung dan udang balado, setelah kuliah selesai aku langsung bergegas ke pasar untuk membeli bahan bahan untuk masak resep baru, dan langsung segera pulang kerumah setelah selesai belanja.

Sesampainya di rumah aku langsung ganti pakaian dan langsung mencoba resep baru

Bahan bahan perkedel jagung :

-3 biji jagung manis ukuran sedang, sisir lembut
-250 gram tepung terigu serbaguna
-3 bonggol daun bawang merah, iris tipis
-Air secukupnya
-Minyak untuk menggoreng

Bumbu halus :

-9 butir bawang merah
-9 siung bawang putih
-7 buah cabai rawit merah
-1 ruas jari kencur
-5 lembar daun jeruk
-Garam secukupnya

Cara memasak :
1. Cara menyisir jagung manis, gunakan pisau tajam dari ujung ke arah bonggol. Campur jagung manis dengan tepung.

2. Tambahkan bumbu halus, garam, dan air secukupnya. Adonan jangan terlalu cair maupun kental. Untuk bumbu halus, kamu bisa mengganti kencur dengan kunyit. Kalau pakai kunyit, bisa tidak usah gunakan daun jeruk.

3. Panaskan minyak dengan api sedang. Ambil adonan menggunakan sendok sayur. Tuangkan ke dalam minyak perlahan. 4. Goreng sampai warnanya keemasan. Angkat dan tiriskan. Perkedel jagung siap disajikan.

Bahan bahan udang asam manis :

-500 gram udang, buang kepala dan bersihkan
-1 buah wortel, iris
-5 siung bawang putih
-1 bawang bombay
-1 ruas jahe, geprek
-5 sdm saus tomat
-1 sdt saus tiram
-garam secukupnya
-gula secukupnya
-merica secukupnya
-1 sdm tepung maizena, larutkan dengan air
-daun bawang, iris
minyak

Cara pembuatan :

1. Panaskan minyak dalam wajan.

2. Tumis udang yang telah dibersihkan hingga berubah warna, lalu angkat dan sisihkan dulu.

3. Tumis bawang putih, bawang bombay, dan jahe. Masukkan irisan wortel.

4. Masukkan saus tomat, bumbu lainnya, dan air. Masak hingga mendidih. Jangan lupa cek kecukupan rasa.

5. Masukkan udang dan kentalkan dengan larutan maizena.

6. Masukkan irisan daun bawang.

7. Udang asam manis siap disajikan.

"Wah semua nya udah jadi dan ternyata rasa nya enak, kayaknya aku bisa sisakan sedikit untuk makan malam kak Bagus nanti."ucap ku sambil makan masakan yang baru aku buat.

Setelah makan pun aku langsung mandi dan beres beres rumah, karena kak Bagus pasti pulang malam karena di rumah sakit, akupun bersiap tidur agar besok pagi bisa segar karena akan ada teman teman kak Berlian yang datang kerumah, walapun aku masih kepikiran tentang ucapan Ika yang bilang aku tidak pantas jualan makanan.






BERSAMBUNG


Note: bagi teman temen yang merasa kalau penempatan kata kata di cerita ku belum benar, bisa langsung komen yah jadi biar bisa buat jadi pelajaran untuk cerita agar lebih baik kedepannya, terimakasih.

Masakan Mama Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang