Chap 19

202 22 1
                                    

"Maaf tuan nyonya dengan berat hati saya sampaikan rahim nyonya Park lemah, kecil kemungkinannya untuk dia bisa mengandung, kalopun dipaksakan itu sangat berisiko bagi nyonya Park dan tidak menjamin bayinya pun selamat nanti" dr. Seungwan

"Hubby~ hiks hiks kita engga bisa punya anak hikss" Jennie menangis tersedu-sedu mendengar pernyataan dokter. Dia memeluk Chaeng yang berdiri disamping kursi tempat dia duduk

"Apa tidak ada cara lagi dok?" Chaeng sambil mengelus pundak Jennie

"Kita akan memberikan vitamin dan nyonya Park harus benar2 menjaga kesehatannya, semoga itu bisa membantu" 

.

"Wifey kenapa melamun?" Chaeng backhug Jennie yang berdiri melamun diteras pondok

"Hubby~" Jennie cuma ngelus tangan Chaeng dipinggangnya

Mereka saling sandar dan diam. Mencoba sedikit melupakan kenyataan yang mereka dengar barusan

Jennie berbalik dan menatap Chaeyoung dengan mata sendu "Maafin aku hubby aku emang istri engga berguna"

"Hey kamu selalu jadi orang favoritku jangan bicara gitu" Chaeng

"By apa kamu akan tinggalin aku setelah tau aku engga bisa kasih kamu anak?" Jennie

Chaeng hanya tersenyum. Perlahan ia mendekat, mencium bibir Jennie dengan lembut sambil mengelus perut Jennie yang memang sedang memakai kaus crop

"Tidak ada anaknya hubby" Jennie memegang tangan Chaeng yang mengelus perutnya. Lagi2 Chaeng hanya tersenyum dan mendekat lalu berbisik ditelinga Jennie

"I don't care, I want you now" Chaeng

.

"Hai jagoan daddy lagi apa didalam? Sehat2 ya sayang daddy engga sabar peluk dan cium kamu" Lim yang menempelkan kepalanya diperut Jisoo yang mulai membesar

Jisoo mengelus sayang kepala Lim. "Oppa rasanya sudah lama kita tidak barbeque sama chaennie"

"Ah iya benar juga, bagaimana kalau besok kita barbeque? Tapi kamu dan Jennie tidak boleh ikutan menyiapkan, aku dan Chaeng saja takut kalian capek" Lim

"Jennie juga? Memangnya dia hamil juga?" Jisoo

Lim berdiri lalu menunduk "Sayang tadi sore Chaeng bicara padaku dia curhat"

"Curhat apa?" Jisoo

"Tadi mereka ke dokter lagi ternyata rahim Jennie lemah jadi kecil kemungkinannya untuk dia mengandung" Lim

"Jadi Jennie tidak bisa punya anak?" Jisoo

"Kita harus doakan yang terbaik, lemah bukan berarti tidak bisa" Lim

"Apa Chaeng akan meninggalkan Jennie oppa?" Jisoo

"Kubilang padanya jika dia mencintai Jennie maka dukunglah Jennie apapun keadaannya, tetaplah bersamanya" Lim

.

"Hubby~" manja Jennie yang bersandar manja pada dada bidang Chaeyoung

"Kenapa cintaku?" Chaeng menjawab sambil mencium kepala dan menyelimuti bahu polos sang istri didalam pelukannya

"Kamu belum jawab pertanyaan aku" Jennie

"Yang mana?" Chaeng

"Apa kamu akan ninggalin aku karena aku engga bisa kasih anak?" Jennie

"Apa perlakuanku barusan masih membuatmu ragu?" Chaeng

"Tidak sih sentuhanmu lembut aku hanya takut by" Jennie

"Simpan ketakutanmu, aku akan tetap bersamamu apapun yang terjadi. Anak bukan segalanya wifey, aku mau punya anak tapi aku lebih mau selalu bersamamu selamanya" Chaeng

"Makasih hubby setelah semua yang aku lakukan kamu teta--" Jennie

Omongan Jennie terpotong karena Chaeng mencium bibir Jennie agar dia tidak lanjut bicara

"Sudah ya jangan dibahas lagi" Chaeng

"Iya by" Jennie bersandar kembali

"Mulai hari ini pekerjaan rumah aku yang urus semua, kamu cukup masak aja" Chaeng

"Kenapa?"

"Kamu engga dengar kamu harus jaga sehat engga boleh kecapean" Chaeng

"Ok by terserah kamu aja"

.

"Tadaaaaa" Lisoo datang membawa daging, sayur dan lainnya

"Hah? Ada apa ini?" Chaeng

"Ayo kita barbeque!!" Lim

"Waw ayo Lim" Chaeng membawa daging masuk lalu menghampiri Jennie "Wifey kamu sama Jisoo tunggu aja ya aku sama Lim akan siapin semuanya sampai matang"

"H-hubby boleh aku siapin minum?" Jennie

"Yasudah boleh yang ada dikulkas saja ya" Chaeng berlalu tapi mencium pipi Jennie dulu

"Ciee ngeblush kaya baru pacaran saja" Jisoo

"Eonnie~" Jennie malu "Entahlah eonnie semenjak kita ke dokter dia makin romantis, kupikir malah dia mau meninggalkanku ternyata tidak"

"Chaeng sangat mencintaimu Jen jangan disia2kan" Jisoo

"Aku janji akan jadi yang terbaik untuk Chaeng"

.

"Chaeng gimana Jennie?" Lim

"Membaik Lim dia mulai tenang" Chaeng

"Lalu bagaimana kalian?" Lim

"Aku tidak akan memikirkan hal itu yang penting sekarang untukku menjaga Jennie dan tetap disampingnya, aku hanya ingin bersama dia selalu" Chaeng

"Jangan berpaling Chaeng, tetaplah support Jennie lagipula kalian bisa bermain dengan anakku nanti sekalian belikan mainan ya hehe" Lim

"Haha kau ini" Chaeng

Everythings Can Change 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang