Lisoo dan Chaeng tidak langsung pulang, mereka menginap diapart lama Jisoo
"Chaeng kau yakin akan memulangkan Jennie? Kalian saling mencintai apa salahnya kalian bicara dulu dengan kepala yang dingin?" Lim
"Ini bukan hanya tentang kejadian kemarin Lim" Chaeng menghela nafas "Tae lebih bisa membahagiakan Jennie, aku membawa Jennie hidup miskin didesa, makan ubi rebus dan belanja kepasar, itu bukan kehidupan Jennie"
"Jisoo juga gitu aku membawanya tapi semuanya baik2 saja karena apa? Karena kita saling melengkapi Chaeng, kau juga gitu kan dengan Jennie" Lim
"Setiap orang berbeda Lim, Jennie tidak bahagia denganku" Chaeng memegang pundak Lim "Aku akan mengembalikan kebahagiaan Jennie walaupun itu membuatku sakit, dan setelah ini aku akan pindah ke Jeonju"
"Jeonju? Kenapa harus pindah Chaeng?" Lim
"Aku akan memulai kehidupan baru ditemani rasa sayangku yang tak pernah pudar pada Jennie dan mengubur semua kenangan indahku bersama Jennie" Chaeng
.
"Jendeuk~" Jisoo pagi2 menghampiri Jennie diapart Krystal yang sedang menangis tersedu2 dikamarnya
"Eonnie~ hiks" Jennie memeluk Jisoo. Semalam Krystal minta maaf pada Jennie dan semuanya lalu menceritakan apa yang terjadi. Lisoo berniat mempersatukan Chaennie kembali
"Kenapa kau berkemas?" Jisoo
"Kan hiks Chaeng akan memulangkanku hiks aku tidak mau eonnie tapi aku bisa apa" Jennie
Jisoo menghela nafas "Setelah memulangkanmu dia akan pindah ke Jeonju"
"Hah?! Apa? Jeonju? Kenapa dia pindah? Apa Chaeng punya istri baru disana? huaaa eonnie apa sudah berakhir kisahku dengan Chaeyoung huaa" tangis Jennie semakin pecah
"Istri Chaeyoung hanya kau Jennie Kim!" Jisoo "Jennie Chaeng memang bodoh tapi please kau jangan ikut bodoh! Jika memang ini hanya salah paham, kejar Chaeyoung perjuangkan cinta kalian! Lagipula awalnya siapa yang cari masalah hah?! Siapa yang kabur?!" omel Jisoo
"Iya Jen ayo kita luruskan dan perbaiki hubungan kalian, kalian saling mencintai sudah sepantasnya kalian bersatu" Krystal
"Kau juga harus tanggungjawab eonnie kau yang bawa Jennie kabur" omel Jisoo pada Krystal
"I-iya Jisoo" Krystal ciut diomeli Jisoo
.
Apart Krystal
toktoktok~
"Chaeyoung" Woobin
"D-daddy? Kenapa daddy disini aku baru akan kerumah daddy" Chaeng
"Memulangkan Jennie?" Woobin membuat Chaeng hanya tertunduk "Masuklah kita bicarakan didalam"
Lisoo memang sudah menghubungi Woobin dan menceritakan semuanya pada Woobin. Woobin memutuskan untuk ke apart Krystal saja
"Maaf Jennie mengecewakanmu tapi dia mencintaimu" Woobin
"Aku juga mencintai Jennie tapi aku tidak bisa membahagiakan Jennie dad jadi..." Chaeng menghela nafas menahan airmatanya "maaf aku memulangkannya"
"H-hubby~" Jennie sudah menangis tanpa suara
"Baiklah ini rumah tangga kalian, daddy menghargai keputusan kalian" Woobin
"Jennie maafkan aku selalu menyusahkanmu dan tidak pernah membahagiakanmu, mungkin ini jalan terbaik untuk kita. Aku selalu menyayangimu Jennie tetaplah berbahagia" Chaeng memberikan sebuah kotak pada Jennie
"Hubby aku bahagia denganmu hiks" Jennie
"Terima kasih semuanya" Chaeyoung pamit lalu berlalu keluar
"Hubby~" Jennie luruh melihat kepergian Chaeyoung, Chaeyoung cepat2 keluar tidak ingin mendengar suara tangisan Jennie
.
"Ini semua salahku dad kenapa aku harus kabur segala" Jennie
"Bagus jika kau tau itu" Woobin
"Jen bukalah kotak itu" Lim
Jennie mengambil kotak itu dan membukanya perlahan. Disana terdapat secarik kertas dan 1 buah kota kecil berisikan cincin berlian
"I-ini hasil pemeriksaan Chaeyoung, d-dia sehat" Jennie lalu ia buka kotak satunya "Cincin berlian?"
"Chaeng membuang semua traumanya dan pergi ke dokter. Seminggu sebelum kau kabur dia menjual sebagian sapinya untuk membelikanmu cincin itu, ia bilang tidak pernah melihatmu memakai perhiasan saat setelah menjadi istrinya" Lim
"T-tapi Chaeng sangat sayang sapi2nya dia hanya akan menjualnya jika ada sesuatu yang penting" Jennie
"Kebahagiaanmu adalah kepentingan utama baginya" Lim
"Hiks hiks hubby" Jennie segera berdiri "Lim ayo kita kejar Chaeyoung"
"Tapi dia dimana?" Lim
Jennie mengambil ponselnya. Ia lihat ternyata akun koordinat Jennie dan Chaeng masih saling terhubung sehingga Jennie juga bisa tau lokasi Chaeng
"Stasiun! Dia di stasiun pasti akan Jeonju! Ayo Lim aku tidak mau berpisah dengannya aku akan mempertahankan rumah tanggaku!" Jennie
"Temani dia Lim" Jisoo
.
Jennie berlari kearah peron mencari Chaeyoung kesana-sini. Ia lihat hanya ada 1 kereta disana. jennie masuk mencari Chaeyoung dari depan ke belakang gerbong namun ia tidak menemukan Chaeng disana
"Apa keretanya sudah berangkat?" Lim
"Tidak tidak" Jennie mulai frustasi. Sesaat ia menghampiri pusat informasi "Apakah kereta ke Jeonju sudah berangkat?"
"Sudah nyonya 30 menit lalu"
Jennie luruh saat itu juga. Airmatanya mengalir mendengar Chaeyoung, hubby-nya sudah jauh darinya
"Jennie Chaeng sudah berangkat" Lim merengkuh Jennie
"Lim hiks no Lim aku kehilangan Chaeng hiks" Jennie "Aku memang bodoh aku istri yang tidak baik Lim" Jennie menangis meraung disisi stasiun tidak peduli lagi orang2 yang melihatnya
"Jennie sudahlah" Lim
"Lim bagaimana hidupku selanjutnya? Aku tidak bisa tanpanya" Jennie
"Lanjutkan hidupmu Jennie, berbahagialah"
Jennie melotot mendengar ucapan itu. Ia menoleh kebelakang ternyata Chaeyoung berdiri tepat dibelakang Jennie dan Lim yang berjongkok
"Hubby~" Jennie berdiri memeluk Chaeyoung dengan erat
"Kau tidak jadi pergi?" Lim
"Aku ketinggalan kereta" Chaeng mengangkat sebuah tiket kereta
Jennie merebutnya lalu menyobeknya begitu saja. "Ayo pulang hubby! Bahagiaku hanya denganmu apapun keadaannya"
"Kau kesini menyusulku?" Chaeng
"Jelas lah aku tidak bisa tanpamu by kau tega sekali meninggalkanku hiks hubby maafkan aku maaf" lirih Jennie
Chaeng memeluk Jennie "Maafkan aku juga wifey"
"Ayo pulang by, sapi2 kita pasti rindu" Jennie
"Iya sayang ayo" Chaeng
"Kau konyol sekali Chaeng mau memulai kehidupan baru malah ketinggalan kereta" Lim
"Itu namanya takdir masih menginginkanku dan my wifey bersama Lim" Chaeng
KAMU SEDANG MEMBACA
Everythings Can Change 2
Science FictionLanjutan dari Everythings Can Change ya Nona2 Kim melanjutkan kehidupan mereka didesa bersama suami mereka masing2 dengan damai dan sederhana, namun bukan berarti mereka tidak dihadapkan dengan konflik dan permasalahan, apakah mereka akan bertahan...