Chap 16

162 24 0
                                    

"Chaeng... Jennie..." Lim mengetuk pintu pondok chaennie karena akan mengantar makanan pada mereka, disuruh istri

"Apa mereka lagi keluar yah" Lim mencoba membuka pintu namun pintu terbuka begitu saja "Eh engga dikunci"

Lim masuk perlahan namun ia kaget menemukan pondok chaennie dalam keadaan kacau. Sofa terbalik, sobekan kertas dimana-mana, bahkan isian bantal pun berantakan 

"Chaeng!! Jennie!" Lim berteriak memanggil penghuni pondok lalu mencari ke segala penjuru pondok dan menemukan Chaeyoung

"CHAENG!!!" 

.

"Jen kau kuantar ke mansionmu?" Krystal sambil memberikan sekaleng soda pada Jennie yang duduk di sofa

"boleh aku disini dulu eonnie? Daddy pasti akan memberikan seribu pertanyaan kenapa aku kabur dari Chaeng, dia tidak akan mengerti" Jennie sambil menerima soda itu

"Boleh lah anggap saja seperti rumahmu sendiri" Krystal

"Eonnie aku kepikiran Chaeng, apa dia sudah makan ya?" Jennie

"Hmm kau bisa menelfon Jisoo, pasti Lim dan Jisoo mengurusnya sekarang" Krystal

"Jisoonie pasti akan memarahiku aarrgghhhh seperti tidak ada yang mengerti perasaanku" Jennie

"Sudahlah kau tenangkan dirimu, Chaeng pasti sekarang sedang berpikir keras untuk menjemputmu jadi kita tunggu saja ya, itu tidak akan lama jika dia benar mencintaimu" Krystal

"Jika ternyata lama? Aku sudah rindu dengannya" Jennie

"Tinggalkan dia! Berarti dia tidak benar2 mencintaimu! Kau sudah seperti adikku, aku tidak rela adikku tersakiti" Krystal

.

"Jennie kabur?" Lisoo berbarengan

"Iya dia kabur dengan temannya dari Seoul karena aku tidak bisa memberikannya anak" Chaeng

"Krystal hmm kekanakan sekali, aku dan Limpun baru mau punya anak" Jisoo "Apa kalian sudah periksa ke dokter?"

Chaeng melirik Lim lalu menunduk. "Sayang, Chaeng punya trauma berat dengan dokter dan rumah sakit makanya dia tidak pernah mau berkaitan dengan itu" jelas Lim

"Tapi ini demi masa depan kalian" Jisoo

"Aku akan menghamili wanita lain. Dengan begitu aku bisa memberikan bukti pada Jennie bahwa aku sehat dan bisa memberikan anak untuk kita" Chaeng

Pllaaakkkkk~

Tamparan keras yang diberikan Jisoo mendarat mulus di pipi kanan Chaeng "Dan mengkhianati adikku?! Begitu maksudmu?!"

"Sayang jaga emosimu, itu berpengaruh pada kehamilanmu" Lim mencoba menenangkan Jisoo

"Aku sakit kepala, aku mau tidur!" Jisoo berlalu kekamarnya

Lim menggeleng heran pada sahabatnya "Pikiranmu dangkal sekali Chaeng"

"Aku akan bertanggungjawab atas anak itu, aku akan mengurusnya tapi tidak dengan menikahi ibunya karena aku punya Jennie" Chaeng

"Lalu apa kau pernah berpikir bagaimana perasaan Jennie jika kau punya anak dengan wanita lain? Dan kau tega menghamili seorang wanita, membuangnya begitu saja lalu mengambil anaknya?" Lim

"Akan aku lakukan atas persetujuan wanita itu Lim, aku akan membayarnya" Chaeng

"Harga diri dan rasa sakit hati tidak bisa dibayar dengan uang berapapun Chaeng, kenapa kau sombong sekali" Lim

Chaeng tertunduk dan meneteskan airmata "L-lalu aku harus bagaimana Lim aku mencintai Jennie"

"Buang semua rasa trauma-mu itu masa lalu, bulatkan tekadmu kita cek ke dokter. Bawa hasil medis itu pada Jennie kita buktikan kau sehat" Lim

"Bagaimana jika hasilnya benar aku tidak bisa memberikan anak?" Chaeng

"Kita bicarakan pada Jennie, dia mencintaimu dia pasti menerimamu" Lim

Chaeng menggeleng "Aku akan melepaskan Jennie jika hasilnya buruk, aku tidak mau dia tidak punya keturunan"

"Apa kau tidak mencintai Jennie?" Lim

"Aku mencintainya Lim sangat melebihi diriku sendiri tapi kebahagiaannya adalah memiliki anak, aku tidak bisa memberikannya jadi aku akan melepaskannya biar dia mencari bahagianya meskipun sangat sakit sekali" Chaeng

"Jika itu keputusanmu aku tidak berhak ikut campur" Lim

.

"Sayang~" Lim berbaring disamping Jisoo, memeluknya yang tidur membelakangi lalu mencium tengkuk dan bahu sang istri, bahu Jisoo

"Chaeng pulang?" Jisoo

"Engga, dia aku suruh nginap takut bunuh diri kalo sendirian di pondok, gapapa ya?" Lim

"Iya gapapa, terus dia jadi hamilin anak orang?" Jisoo

"Engga sayang, dia cuma kalut karena ditinggal Jennie. Dia cinta banget sama Jennie engga mungkin mau khianatin Jennie" Lim

Jisoo berbalik menghadap Lim "Kalo daddy Lim cinta engga sama istrinya?"

Lim tersenyum lalu mencium bibir Jisoo sekilas "Kalo engga cinta terus ini apa? Ini kan buah cinta" Lim mengelus perut Jisoo

Jisoo terkekeh mendengarnya, merasa terharu sekaligus geli. "Aku besok mau anter Chaeng ke dokter ya?" Lim

"Sekarang peluk aku dulu sampai tidur baru besok boleh antar istri kedua kamu itu si Chaeyoung" Jisoo

"Hehe amit2 ih! Tapi dengan senang hati aku akan meluk bidadariku sampai pagi" Lim membawa Jisoo ke pelukannya lalu mencium pucuk kepala Jisoo

.

"Aku akan lakukan ini demi kamu wifey, entah besok akan menjadi awal bahagia kita atau akan menjadi perpisahan kita" monolog Chaeng lirih

.

"Hubby apa kamu sudah makan? Apa kamu ada niat menjemputku? Bagaimana rumah tangga kita kedepannya" batin Jennie yang melamun di balkon kamar

Everythings Can Change 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang