"Bersikap sewajarnya saja Jen belum tentu perempuan itu selingkuhan Chaeng" Jisoo
"Apa lagi eonnie? Aku tidak bisa punya anak bahkan dulu aku menuduhnya, tidak ada alasan lagi untuk dia bersamaku" Jennie mulai berkaca-kaca
"Aku akan menyidang kalian!" Jisoo
.
"Cepat jawab! Kau akan menceraikan Jennie kan!" Jisoo
"Apa maksudmu Jisoo? Jennie istriku tercinta mana mungkin aku melepaskannya" Chaeng
"Sayang kenapa? Kau masih belum pulih jangan marah2" Lim
"Siapa Joohyun?!" sentak Jisoo pada Chaeng
"Joohyun?" Chaeng
"hiks ada yang telfon hubby namanya Joohyun hiks menunggumu diujung desa kalian mau pergi iya? Aku memang tidak sempurna by tapi jangan kau bohongiku seperti ini tinggal bilang saja maka aku akan melepaskanmu" Jennie terisak
"Wifey ini dirumah sakit, tenang ya" Chaeng
"Jelaskan Chaeng!" Lim
"Bukan aku yang akan menjelaskan, tapi dia" Chaeng. Tidak lama datanglah seorang perempuan cantik bak dewi keruang rawat Jisoo
"A-anyeong aku Joohyun"
"A-apa kalian akan memperjelas hubungan kalian ini didepanku? Hiks pergilah aku tidak mau melihatnya" Jennie menangis dan berpaling tak ingin melihat
Tak lama terdengar suara berat, itu Seungwan. "J-jen lihat dulu" tepuk Jisoo
"Aku Seungwan, suami dari Joohyun. Chaeng memesan cincin berlian pada kami katanya untuk istrinya dan selamat atas ulang tahun pernikahan kalian" Seungwan
"Hah?" Jennie
"Maaf membuatmu salah paham, Chaeng memesan cincin berlian bertuliskan namamu ini dan sebuah makan malam romantis direstoran kami nanti malam katanya ini ulang tahun pernikahan kalian namun ia bilang jangan bilang padamu, ia ingin membuat surprise" Joohyun
"H-hubby?" Jennie
"Wifey sayang~ maaf membuatmu salah paham" Chaeng
Jennie memeluk Chaeng erat "Maaf aku lagi2 menuduhmu yang tidak2"
"Tak apa wifey, happy anniversary ya sayangku" Chaeng melepas pelukannya dan mencium Jennie tanpa malu
"Hubby ish malu" Jennie menyembunyikan wajahnya didada Chaeng
"Pergilah, makan malam romantis kalian menunggu" Lim
"Tak apa, kita rayakan disini saja bersama-sama ndee" Chaeng "Joohyun Seungwan terima kasih sudah mau menjelaskan, maka tetaplah disini kita rayakan anniversaryku dan kelahiran keponakanku" Chaeng
Akhirnya Lisoo, Chaennie, JooSeung makan bersama diruang rawat Jisoo
.
Pagi hari dipondok Lisoo, Chaennie sedang siap2 kerumah sakit membawa perlengkapan baby Lili, Lim yang suruh
"By mau teh hijau" Jennie
"Hm? Bukannya kamu engga suka teh hijau? Katanya pahit" Chaeng
"Engga tau tiba2 pengen aja" Jennie
"Yaudah aku buatkan ya, ini udah selesai semua ko" Chaeng
"Makasih hubby sayang~" Jennie
"Sama2 wifey-ku" Chaeng
.
Chaennie masuk ruangan Jisoo. Jennie memeluk Chaeng rapat tak mau lepas. "Wifey sudah sampai lho"
"Ya ampun Jen dipeluk sebegitunya" Jisoo
"Hehe wifey aku lagi manja banget dari pagi" Chaeng
"Eonnie ini aku bawa sup tahu, kau suka sup tahu buatanku kan" Jennie "By belikan roti bakar ya"
"Hm? Sekarang?" Chaeng
Jennie mengangguk manja. "B-bukan tadi mau berangkat kita sudah makan?" Chaeng
"Memangnya tidak boleh makan lagi?" Jennie mendengus manja
"Turuti lah Chaeng itu istrimu, nanti pergi lagi kau bunuh diri" Lim
"Baiklah wifey sayang, tunggu ya" Chaeng
.
"Hubby lama ih" Jennie
"Bakarnya lama tadi, sudah lapar ya?" Chaeng
"Engga" Jennie peluk Chaeng lagi "Aku kangen hubby"
"Nih aaaa" Chaeng menyuapi Jennie roti bakar
"Heh ada kita ini, numpang mesra2 diruang rawat orang" Lim
Tiba2 Jennie berlari kekamar mandi dan mulai memuntahkan semua isi perutnya. "Wifey kenapa?"
"E-engga tau by mual, roti bakarnya basi kali ya" Jennie
"Ini masih enak ko sayang, aku juga makan" Chaeng
"Chaeng periksakan saja mungkin Jennie masuk angin, badannya sedikit hangat" Jisoo
Akhirnya Chaeng bawa Jennie periksa. Tapi dokternya malah menyuruh Chaennie ke dokter kandungan
"Sungguh mukjizat, nyonya Park hamil"
"H-hamil? Anakku?" Chaeng
"MENURUT HUBBY INI ANAK SIAPA?!" Jennie
"E-eh anakku lah wifey" Chaeng sambil menangis bahagia dan mengelus perut Jennie
"Dijaga ya pa istrinya, kandungannya sangat lemah, nyonya Park makan yang banyak ya dan banyak istirahat juga jangan stress" Jennie
.
Setelah memberitahu Lisoo bahwa Jennie hamil, Chaennie pulang. Sampai dipondok Chaeng menyuruh Jennie istirahat dikasurnya sedangkan Chaeng menyiapkan makan malam
"Makan dikasur aja ya wifey" Chaeng
"By aku bukan sakit, aku hamil" Jennie
"Tapi nanti kamu cape jalan kemeja makan, oh gini saja kita makan dikarpet ya" Chaeng
"Hubby-ku ini lebay banget siiiihhhh"
.
Chaeng terus menciumi perut Jennie yang masih rata sambil empunya bersandar diheadboard. Jennie mengelus kepala Chaeng
"Anak daddy baik2 disana, jangan siksa mommy ya" Chaeng
"Dengar engga apa kata dokter? Gaboleh stress, apalagi kalo suaminya yang buat stress" Jennie
"Aku akan buat kamu bahagia terus" Chaeng mencium Jennie
"Janji ya?" Jennie
"Janji sayang, bahagiamu bahagiaku juga" Chaeng
"Mau tidur sambil dipeluk" Jennie
"Sini aku peluk sampai pagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everythings Can Change 2
Science FictionLanjutan dari Everythings Can Change ya Nona2 Kim melanjutkan kehidupan mereka didesa bersama suami mereka masing2 dengan damai dan sederhana, namun bukan berarti mereka tidak dihadapkan dengan konflik dan permasalahan, apakah mereka akan bertahan...