01

5.9K 321 10
                                    


.


.


.


***


——

Di suatu Sekolah Menengah Atas, ada seorang siswa yang dikenal dengan kenakalannya. Ia selalu membuat masalah setiap hari, dan membuat dirinya selalu terlihat diruang BK.

Meski begitu, Ia cukup populer dikalangan siswi-siswi disekolah, akibat wajahnya yang terbilang tampan, tentu saja. Ia juga disebut ramah, karena selalu menyapa setiap orang yang ditemuinya, khususnya perempuan-yang dimana sifat 'ramah'nya itu malah terlihat seperti seorang playboy.

--

Kini, ia sedang duduk dengan kedua temannya di kelas. Dirinya menenggelamkan wajahnya di meja dengan lesu. Surainya yang merah dengan sedikit garis putih di ujung rambut, diterpa oleh sinar matahari yang berhasil masuk melalui celah-celah jendela. Harris Caine. Ia sedang bosan dan mengeluh kepada dua temannya itu dengan nada manja.

Walaupun ia disebut siswa paling nakal dan lain sebagainya, sebenarnya ia hanyalah anak yang manja layaknya adik kecil di mata kedua temannya itu. Gin, dan Souta.

Gin mengusap surai merah milik Harris itu dengan gemas sambil terkekeh.

"Kenapa nih? Biasanya si paling semangat banget tuh kalo ada cewe cewe? Noh, fans lu noh pada nungguin di depan kelas semua." Ucap Gin, sembari menunjuk ke arah jendela luar kelas yang memperlihatkan banyaknya 'Fans' Harris yang sedang berkerumunan di depan pintu kelas, menunggunya.

Harris yang melihat kerumunan itu justru semakin menenggelamkan wajahnya di meja sambil menghela nafas berat. "Gw tuh udah males ladenin mereka..." Keluh Harris.

"Lah ngapa? Biasanya juga seneng lu!" Celetuk laki-laki bersurai biru disana dengan nada sinis.

"Risih." Jawab Si empu dengan singkat.

"Yeuu parah banget luu, kan elu duluan yang baperin mereka." Sindir bocah bersurai biru itu lagi, sebelum bibirnya dicubit oleh Gin-menyuruhnya untuk diam.

"Wkwk yaudah lah, berarti itu tandanya masa playboy lo udah harus diakhirin bre!" Seru Gin sambil tertawa dan menepuk-nepuk bahu Harris.

"AHAHAHA dirayain gak nih, Ris? Kiw kiw." Sambung Souta sambil ikut ikut menyenggol-nyenggol tangan Harris untuk menjahilinya.

Harris yang sedang menenggelamkan wajahnya itu, kini sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap kedua temannya itu dengan kesal. "Apaan dah? Bacot banget! Ya walaupun gw emang ada niatan gitu sihh...-Mau fokus di hal yang lain aja." Ia kemudian menghela nafas dengan malas.

"Fokus ke mana emang njir? Gak yakin sih gua, kalo lu jawabnya mau fokus belajar."

"Ya emang kaga!" Harris melirik Gin dengan sinis. "-Orang gw mau fokus nyari masalah." Jelasnya.

"TAIK!" Souta mendengus kesal sembari melirik Harris dengan sinis. Sedangkan Gin yang mendengar jawaban Harris tadi hanya bisa menghela nafas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir.

TRINGG! Bel berbunyi, pertanda pelajaran pertama akan dimulai. Gin dan Souta akhirnya beranjak dari meja Harris dan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Sebelum akhirnya guru pun memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak. Hari ini sebelum Ibu memulai pembelajaran, Ibu ingin menyampaikan bahwa kelas 11 IPA 3 akan kedatangan murid baru. Jadi, Ibu mohon minta waktunya sebentar ya.. Jangan ada yang ngerusuh dulu. Apalagi kamu, Harris." Guru itu menatap Harris dengan tajam, membuat seisi kelas dipenuhi dengan gelak tawa. Sedangkan Harris hanya mengerutkan keningnya heran, lalu membuang pandangannya dengan malas.

¿BE MINE? || Arion X Harris ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang