SALAH TANGKAP [BL - BDSM] 🔞

12: SAYANG

"...keknya gue suka sama lo"

Are tidak mendengar dengan jelas karena lagi sibuk ambil napas.

"Hah?"

"Ga jadi" Leon bad mood.

Are lalu berbaring sambil menatap Leon yang juga sedang menatapnya.

"...Lo udah dapetin Ezi?" Tanya Are tiba-tiba.

"Udah"

"Mana? Gue mau ketemu"

"Ga boleh"

"Lah, itu kembaran gue"

"Gue ga bolehin"

"Bentar doang"

"Ga. Tunggu utangnya lunas baru kalian boleh ketemu"

"Ck, emang tinggal berapa?"

"Masih banyak, kemungkinan lo di sini sampai 2 bulan"

Are mendengus kesal.

***

Hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul 11,  Ezi sudah terlelap di pelukan Dhilta yang matanya masih seterang badai salju.

Dhilta sekarang ini sedang bingung, karena dia harus pergi ke Amerika untuk mengurus perusahaan papanya.

Dan papanya nyuruh dia ke Amerika paling lambat 2 hari lagi.

Dhilta menatap Ezi yang terlelap, menyibak rambut poni Ezi yang menutupi mata. Dia lalu mengecup kening Ezi pelan, berharap Ezi tidak terbangun.

"Atau gue bawa lo aja kali ya?"

Dhilta pun berinisiatif menelepon Leon.

"Halo?"

"Ya"

"Apa?"

"Gue mau kasi tau lo sesuatu"

"Ck, besok aja. Gue ngantuk"

"Gue pacaran sama Ezi"

"HAH!?"

"Iya"

"Bentar, hah!? Lo pacaran sama Ezi!? Kok bisa!?"

"Alay"

"Alay matamu, gue syok. Kok lo bisa pacaran sama dia? Emang dia suka sama lo?"

"Iya, mau gue kirim rekamannya?"

"Gausah. Tapi kok bisa?"

"Ya gue nembak dia"

"Terus dia terima aja gitu? Lo gaada paksa?"

"Ga. Btw, gue mau kasi tau sesuatu lagi"

"Apa?"

"Gue boleh bawa dia ke US ga?"

"Hah? Buat apa? Ga boleh. Dia ga boleh keluar dari sini"

"Ck, yaudah"

Telepon diputus sepihak oleh Dhilta. Ia lalu menatap Ezi lagi dan mengecup keningnya sekali lagi. Tak lupa mengubur dalam-dalam wajahnya di dada Ezi dan memeluknya erat.

Tak lama kemudian, Dhilta ikut terlelap.

***

Keesokan harinya, Dhilta bangun pagi-pagi untuk menyiapkan barangnya.

Ya, dia akan berangkat malam ini.

Bahkan dia belum sempat bilang ke Ezi.