8: NANGIS

33.3K 630 81
                                    

Saat ini Are sedang di ruangan kemarin, bermain dengan mainan kucing yang Leon gerakkan. Are bergerak kesana-kemari mengejar bola karet yang dikendalikan oleh tali yang dipegang Leon.

Are akhirnya mendapatkan bolanya, ia pun menggigit-gigit bola tersebut, dan tubuhnya ditendang oleh Leon agar dia terbaring miring.

"Akh..." Are merasakan sesuatu menyodok lubangnya, dan ternyata Leon. Leon menggenjot Are yang terbaring dengan posisi miring.

"Ngh..."

Leon mengambil cock ring di sakunya dan memasukkannya ke penis Are.

Penis Are semakin keras.

"Nggh...ah...ah..."

"Ck, berisik" Leon memasangkan gagball ke mulut Are.

"Hmmph!"

Leon mencambuknya.

"Jan berisik"

"MMPH!" Leon menarik rambut Are.

"GUE BILANG JANGAN BERISIK" Leon mencambuknya lagi. Tak lupa dia mencubit puting Are dengan kuat.

Are nangis. Tapi Leon tidak melihatnya.

"Sakit bego!" Are membatin. Soalnya dia ga boleh ngomong.

"Lo nangis, hmm?" Leon mengangkat badan Are dan menggendongnya dengan penis yang masih menancap di lubang Are. Leon tertawa.

"Lonte kok cengeng" Leon menabrakkan punggung Are ke dinding lalu lanjut menggenjot Are dengan tubuh Are yang ditumpu oleh dinding.

Leon keluar di dalam lubang Are. Dia pun melepas penisnya dari lubang Are dan membiarkan Are jatuh ke lantai.

"Sini" panggil Leon. Are merangkak ke arah Leon.

Leon mengikat seluruh tubuh Are dengan posisi hari itu, yaitu ngegantung sambil nungging. Tak lupa dia juga mengikat bagian sekitar dada Are agar dada Are terlihat menonjol dan putingnya menegang. Leon lalu memasangkan nipple stimulator ke puting Are.

Akhirnya gue tau namanya, selama ini gue cuma tau bentuknya tapi ga tau namanya 🗿

Dia pun memakai sarung tangan karet lalu menuangkan cairan pelumas ke tangannya. Leon lalu mengoles pelumas tersebut ke lubang Are dan memasukkan jarinya ke dalam lubang Are agar pelumasnya masuk.

"Mmph..."

Setelahnya Leon memainkan jarinya di dalam lubang Are. Dia memainkannya sambil terus berusaha memasukkan seluruh jarinya ke dalam.

Dan setelah beberapa menit, jari keempat Leon sudah masuk sepenuhnya. Dia menambahkan lagi jarinya dan langsung memasukkan seluruh tangannya hingga masuk sampai pergelangan tangannya.

Dan Are keluar.

"Ck. Gue ga nyuruh lo keluar" Leon memasukkan urethral plug ke dalam uretra Are agar Are tidak keluar sembarangan.

Penis Are terasa berat. Gimana gak berat, sama Leon dikasi vibrator, cock ring, dan nambah lagi urethral plug.

Benar-benar gaada harga dirinya udah kontolnya si Are.

Leon kembali memasukkan tangannya ke dalam lubang Are hingga ke pergelangan tangannya. Leon memainkan tangannya di dalam lubang Are, sambil menggerakkannya keluar-masuk.

"Mmph..!" Leon mengepalkan tangannya di dalam lubang Are dan meninju ke dalam. Are benar-benar ingin keluar sekarang.

Melihat penis Are yang sudah sangat keras, Leon melepas urethral plug nya, dan sperma Are keluar seperti pistol air.

SALAH TANGKAP [BL - BDSM] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang