Rapuh

757 28 2
                                    

Happy reading

"Kami akan menjodohkan mu dengan putri pak Nanda Wijaya, tidak ada penolakan." Tegas Sasmita kepada putra sulungnya.

Padahal usianya masih menginjak 23 tahun tetapi mereka sudah menjodohkannya?

"Tapi maa... angkasa punya cewe, angkasa nggak mau." tolak putranya -Angkasa. Yah benar yang akan dijodohkan adalah Angkasa kekasih nata.

"Kamu masih berpacaran dengan bocah SMA yang masih ingusan itu hah?!" Sarkas Sasmita ibu Angkasa, tidak percaya.

"Kita saling mencintai mah." Angkasa berusaha membujuk mamanya namun mustahil.

"Apa yang kamu harapkan dari cucu pak Taufik itu, papanya tidak tau dimana, dan dia anak seorang petani!"

Angkasa tak bergeming itu semua memang faktanya, tetapi mengapa mereka hanya melihat sisi itu saja bukankah nata gadis yang baik dan cantik?

"Tapi maa Angkasa cinta sama nata."

"Jika kamu tidak mau menerima perjodohan ini, silahkan angkat kaki kamu dari sini, kamu bukan anak mama lagi, dengar itu!" Hardik Sasmita keputusannya sudah bulat. kenapa anak nya malah berharap kepada anak kecil yang baru lulus SMA sedang dirinya sudah menjadi CEO muda dalam perusahaannya?

"ANGKASAAA..." Kedua insan itu sontak melihat kearah pintu.

Angkasa yang melihat orang tersebut tersenyum berlalu menuju kepada gadisnya yang sudah merentangkan kedua tangan. Angkasa berhambur kedalam pelukannya memeluknya dengan sangat erat seolah ini adalah hari terakhir mereka bertemu.

"Ih...kamu kemana kok aku chat nggak aktif?" Tanya nata memajukan bibir beberapa senti, setelah melepas pelukannya.

Angkasa mengelus lembut kepala nata. "Maaf ya sayang, aku nggak sempat banget buat ngecek hp."

Sasmita bangkit dari duduknya berjalan menuju dua sepasang kekasih yang sedang melepas rindu itu. Sungguh Sasmita geram melihatnya.

Nata yang melihat mama dari angkasa berjalan menghampiri, lantas nata menjulurkan tangannya hendak bersalaman.

Namun bukan balasan yang ia dapatkan melainkan tangannya ditepis dengan kasar. "Buat apa kamu kemari hah?!" Tanyanya dengan lantang, menatap tajam kearah nata dengan raut wajah datar.

Nata merasa aneh kenapa tiba-tiba murka seperti ini? Walau begitu ia tetap menjawab. "Saya ingin bertemu angkasa Tante."

"Jangan pernah menemui anak saya lagi mengerti, saya sudah menjodohkannya dengan wanita kaya raya bukan anak petani seperti kamu!" ucap Sasmita dengan menekan setiap perkataannya.

Deg

Apa? dijodohkan? Lalu bagaimana dengannya? Nata masih tidak percaya, menolehkan pandangannya kesamping tepat kearah angkasa. Angkasa menatap manik coklat nata yang menyiratkan pertanyaan. Angkasa tak bergeming ia hanya tediam jika mengatakan 'tidak itu Berarti ia berbohong karena peryataan mamanya adalah fakta, sedang jika mengatakan 'iya itu pasti semakin membuat nata sakit. Ia terdiam dengan mata yang sudah membasah ia lemah, lemah kala bersama wanitanya.

Nata yang tidak mendapatkan respon kembali melihat kearah Sasmita "tapi angkasa pacar saya Tante."

Wanita paruh baya itu tak menghiraukan. "Saya tidak akan mau memiliki menantu anak petani seperti kamu!" tunjuk Sasmita tepat didepan wajah nata merendahkan.

Deg

Serendah itukah dirinya? Se-tak pantas itu kah dirinya?

"PAK, BAWA DIA KELUAR DARI RUMAH INI!" titah Sasmita kepada bodyguard nya menunjuk kearah nata.

LOKANANTA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang