perlahan hijrah

836 34 0
                                    

"Allah tidak melihat siapa yang meminta melainkan dengan apa kita meminta"

-Ustadzah Fatimah Az-Zahra

______________

"Kita memohon kepada Allah dalam setiap kesulitan kemudian kita melupakannya ketika kesulitan itu disingkirkan"

-Ustadzah Fatimah Az-Zahra



"والو سيله: هي التي بتوصل بها إلى تحصيل المقصود

Tawassul menurut Wasilah adalah: sesuatu yang dijadikan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dikutip dari kitab Ibnu Katsir."

Seluruh santriwati disana diam mendengarkan penjelasan dari ustadzah ima. Sama halnya dengan nata yang bersandar pada kursi sambil bersedekap dada.

"Ada sebuah hadis yang menceritakan seseorang yang bertawassul dengan amal Sholeh. di ceritakan oleh Abdullah bin Umar: saya mendengar Rasulullah bersabda. "Ada tiga orang (اصحاب الرقيم) sebelum mereka melakukan perjalanan. mereka bernaung di sebuah gua. Mereka masuk kedalamnya. Lalu ada satu buah batu besar jatuh dari atas bukit dan menutup pintu gua itu. Mereka berkata: "tidak ada yang dapat menyelamatkan kamu dari batu besar ini kecuali kamu berdoa dengan amal Sholeh kamu." salah satu dari mereka bertiga berkata: "ya Allah, saya mempunyai dua orang tua yang sudah renta, tidak seorangpun yang lebih Saya dahulukan dari pada mereka berdua, baik dalam urusan keluarga maupun harta. Suatu hari mereka meminta sesuatu kepada saya, Saya belum menyenangkan mereka sebelum mereka tertidur. Maka saya siapkan susu untuk mereka berdua, saya dapati mereka berdua sudah tertidur. Saya tidak ingin mendahulukan yang lain, keluarga dan harta dari mereka berdua. Maka saya terdiam, cangkir berada ditangan saya, saya menunggu mereka terjaga, lalu mereka minum. Ya Allah, jika yang saya lakukan untuk mengharapkan kemuliaan-mu, maka lepaskanlah kami dari gua ini dan dari batu besar ini." maka batu itu bergeser sedikit.

Orang yang kedua berkata: "ya Allah saya mempunyai sepupu perempuan, dia yang paling saya cintai, saya menginginkan dirinya. Ia menahan diri hingga berlalu beberapa tahun lamanya. Ia datang kepada saya, saya berikan 120 Dinar kepadanya, sampai saya mampu melakukan sesuatu terhadapnya. Saya berkata, "aku tidak halalkan bagimu untuk melepas cincin kecuali dengan kebenaran." saya merasa berat untuk melakukan sesuatu terhadapnya maka saya pun pergi meninggalkannya padahal ia orang yang paling saya cintai, saya meninggalkan uang, emas yang telah saya berikan. Ya Allah jika yang saya lakukan itu untuk mengharap kemuliaan-mu maka lepaskanlah kami dari gua ini." kemudian gua itu pun terbuka sedikit lagi hanya saja belum mampu keluar. Hingga orang yang ketiga juga berdoa dengan amal Sholehnya hingga Gua itu benar-benar terbuka. Lalu mereka pergi melanjutkan perjalanan. (HR. Bukhari dan Muslim)"

"Contohnya lagi seperti ini, ketika kita bersziarah ke makam ulama kita berdoa bertawassul kepada ulama' tersebut. Tapi bukan seperti ini. "Wahai ulama tolong berikan saya ini dan itu." tentu itu salah, salah besar itu sama saja kita musyrik tapi yang benar itu seperti ini. "ya Allah saya berdoa kepada engkau dengan barokah ulama ini semoga saya ini dan itu" baru itu benar."

"Ibarat kita yang lemah ini, ibarat bermobil mahal dengan kencang dibandingkan dengan orang berjalan kaki menuju tempat yang sama, dari arah yang sama. Maka tentulah yang akan sampai terlebih dahulu orang yang bermobil. Maksudnya dengan bertawassul, bertawassul dengan Rasulullah maupun ulama dengan para wali Allah atau juga dengan amal Sholeh maka apa yang kita inginkan mudah tercapai. Dikarenakan Allah tidak melihat siapa yang meminta, melainkan Allah melihat dengan apa kita meminta."

"Kadang kita itu berdoa kepada Allah dikala susah aja. Ya kan?"

"IYA...!" Jawab serentak seisi kelas.

LOKANANTA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang