06

243 15 0
                                    

long Chapter

Enjoy~>

*:..。o○ ○o。..:*

Pukul 13.00 para siswa-siswi SDN Jaya Bakti sudah berhamburan keluar kelas. Ada yang dengan berjalan dengan teman ataupun ada yang menunggu jemputan.

Mahendra kini sudah berada didepan kelas 1-B, tepatnya kelas sang adik yang masih belum bubar. 3 menit menunggu akhirnya kelas pun usai para murid berhamburan keluar. Mahen menepi agar tidak tertabrak dan tidak lama kemudian terlihat lah sang adik yang keluar paling akhir.

"ADEK!!" panggil Mahen. Yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum.

"ABANG!!!" sibungsu pun segera menghampiri sang kakak dengan senyum riang. Mahen yang melihat itu pun sedikit terkejut namun langsung tersadar dan balas tersenyum. Adiknya ternyata sudah tidak marah.

"Ayo pulang ayah pasti udah nunggu digerbang" ajak Mahen sembari menggandeng tangan Jenora. Si empu malah diam dan membuat Mahen kebingungan.

"Kenapa?" tanya Mahen dengan satu alis terangkat.

"Abang.... Becca bolehkan main kerumah kita? Kata Becca ayah sama ibunya lagi pergi jadi Becca sendirian dirumah boleh ya????" Jenora menatap sang kakak dengan tatapan penuh harap membuat siapa saja yang melihat nya pasti luluh. Begitupun Mahendra yang kini dilanda rasa bingung.

"Mmm gimana ya..?" Mahen sedikit melirik kearah belakang Jenora.

"Abang~ boleh yaaa?? Ya ya? Adek janji deh gak marah lagi sama Abang" melas sang Adik sembari menggoyangkan lengan si Kakak.

Mahen menghela nafas sejenak "Yaudah tapi ntar bilang ke Ayah juga oke?" dibalas anggukan semangat dari Jenora.

"Makasih abaaanggg!! Sayang abang banyak banyak!!Ayo Becca" setelah mencium pipi sang kakak Jenora pun merangkul pundak temannya itu.

Mahendra yang melihat itupun hanya bisa memaksakan senyum.

'Teman apanya sih? Abang gak liat apa apa dek, tapi.... itu apa? Baju adek kok basah?'-batin Mahen.

*:..。o○ ○o。..:*

Kini ketiga anak itu sudah berada gerbang sekolah. Jenora dan Mahen yang melihat sang ayah sudah berada tak jauh dari gerbang pun segera berlari menghampiri.

"AYAAAAAHH!!!" seru keduanya dan langsung menubruk tubuh tegap sang ayah.

"Aduh anak anak ayah akhirnya keluar. Ayo, bubu udah masak menu special loh" ujar Jay sembari mengusap lembut kepala kedua jagoannya.

"Ayo!! Oh ya ayah, ini kenalin Becca temen Adek" Jenora memperkenalkan teman karibnya itu kepada sang ayah.

Jay terdiam sejenak sembari menatap dingin anak yang diperkenalkan bungsunya. Tapi ia langsung merubah ekspresinya kembali saat si bungsu kembali menatap dirinya.

"Oh?, saya ayah dari Mahendra dan Jenora. Apa kamu sudah ada yang menjemput? Atau mau saya antar pulang?" tawar Jay dengan ramah tapi tersirat makna lain didalamnya.

"Gak om, orang tua saya lagi pergi jadi saya sendiri dirumah" balas Becca diiringi senyuman manis.

"Ah, begitu ya," Jay mengangguk mengerti.

"Iya ayah! Makanya Adek mau ajak Becca kerumah, kan kasian kalo Becca sendirian kata ayah juga gak baik anak kecil dirumah sendirian kan?" kembali, tatapan berharap itu kini di diberikan pada sang Ayah.

"Oke sekarang ayo masuk!! Bubu pasti udah nunggu lama." Jay pun membuka pintu mobil penumpang belakang agar memudahkan ketiga anak itu masuk.

Jenora dan Becca sudah masuk kini tinggal Mahen yang belum masuk kedalam mobil.

6th SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang