"Heeeukk!!" Cherise mengetatkan rahangnya saat kedua tangan Atlanta menahan pinggulnya dan menerjang dirinya dengan sekali hantam.
Napas Cherise kemudian tersengal kala Atlanta mulai menghentakkan pinggulnya berulang kali dengan begitu panas dan liar, seakan laki-laki itu tak pernah mengenal hari esok.
Kedua tangan Cherise mengepal, mencengkram erat-erat sprei ranjang di bawah tubuh kala matanya mulai berair, menahan perih dan nikmat yang menghujam kewanitaannya. Di dalam motel murah ini, lagi-lagi Cherise menyerahkan dirinya kepada Atlanta.
Sementara itu, Atlanta di belakang tubuh Cherise pun menggeram pelan. Merasakan kenikmatan tiada tara. Keringat kini membasahi wajahnya. Giginya bergemeletuk kala hormon kesenangan mulai mengaliri darahnya. Inilah yang dia cari.
Seakan tak pernah puas, Atlanta lantas meraup wajah Cherise dengan kasar. Tangan besar Atlanta mencengkram rahang Cherise dan memaksa Cherise untuk menoleh ke arahnya. Dengan bringas, Atlanta menciumi bibir semerah ceri itu. Menyesapnya hingga titik terakhir.
Saat ini bunyi dari persatuan tubuh mereka terdengar mengudara, begitu keras, bersaing dengan derit kaki ranjang di dalam ruangan. Tetapi, hal itu tidak pernah membuat Atlanta merasa puas. Atlanta terus menaikkan intensitas temponya, hingga Cherise meracau memanggil namanya.
"Hah, Atlanta ... Atla."
Atlanta suka saat Cherise memanggil namanya dengan bibir yang terbuka, pandangan yang sayu, serta wajah yang kemerahan. Atlanta suka saat Cherise gadis jalang yang suka diserapahi para laki-laki kini berada di bawah kendalinya.
"Ah!!!" Bola mata Cherise naik ke atas kala puncak kenikmatan menghampirinya. Tubuhnya menggelinjang kenikmatan.
Saat itu Atlanta sibuk menciumi satu sisi wajah Cherise. Satu tangan Atlanta memeluk leher Cherise erat-erat, tidak memberikan celah untuk Cherise untuk pergi meski Cherise baru saja mencapai klimaksnya sekali pun.
Dengan napas yang menderu, Atlanta berbisik, "Jadi, Cherise, apakah kau sudah mengerti pelajaranmu?"
"Sampai kapanpun, kau tidak akan pernah bisa lari dariku." Bisik Atlanta, mengecup belakang telinga Cherise. "Aku tidak akan pernah melepaskan dirimu. Bahkan, di mimpimu sekalipun, Adeline."
***
Atlanta Delvin Archerion - 23 tahun
Cherise Adeline - 21 tahun
Arkandina Arcturius - 22 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BASTARD PRINCE WAS MINE
Romantizm[18+ || content warnings: red flag characters; smut; violence; dirty/vulgar words ] Cherise Adeline adalah seorang jalang yang menghabiskan waktunya untuk menipu para laki-laki, mengajak mereka ke ranjang, lalu dicuri uangnya dan ditinggalkan begitu...