I Don't Know by EirlysLootust
"Though you change your place, you need not change your heart"
~ William Shakespeare ~
The Winter's Tale
"Festival musik paling bergengsi yang akan diadakan di Chicago selama empat hari, Lollapaloozer," ucap sang pria dalam balutan kaos kasual santainya berwarna putih yang dipadukan dengan celana rumahan berwarna hitam.
Pria bersurai hitam itu tampak duduk dengan tenang sembari memainkan garpu dan pisaunya memotong roti panggang selai kacang untuk sarapan pagi ini. Walau tepat di sisinya masih ada beberapa lembar dokumen yang masih harus dia periksa. Meski baru proposal rencana, akan tetapi segalanya tetap harus dirinci secara matang.
Di mana bersamaan dalam aktivitas yang begitu intens tersebut, kala itu dirinya ditemani oleh seorang wanita dengan surai kecokelatan bergelombang yang sengaja digerai menyentuh punggung.
Sang wanita pun tetap menyimak, menyediakan rungunya sembari menyuapkan potongan roti tersebut ke dalam mulutnya. Masih menimbang akan hal yang sudah dia dengar sebelum perbincangan ini. Meski entah, apa tujuan pria ini memberitahunya.
"Aku sudah tahu. Bahkan bukan sekali ini mendengarnya. Acara rutin tersebut memang selalu diadakan setiap tahunnya," timpalnya ringan. Seolah tidak terlalu tertarik atau bahkan mengabaikan.
Meski lawan bicaranya seolah tidak sesantai demikian mendengar jawaban yang kelewat datar itu. Terselip harapan implisit untuk kali ini dibandingkan dengan yang sudah-sudah di mana tanpa harus memaksa wanitanya, sosok itu akan turut andil sendiri. Namun, untuk kali ini, sepertinya agak lain. Dan tentu sang pria tahu benar akan pemikiran itu.
Dan tanpa ingin menebak, dirinya justru berusaha mendapat kepastian. Sehingga tanpa ingin menyinggung, pria itu berusaha memilih kata yang tepat. Kalau-kalau suasana yang hangat dan juga menenangkan itu sedikit mengandung ketegangan.
"Kau ... tidak berpikir ingin ikut ambil bagian kali ini?"
Seketika wanita itu meraih segelas susu yang berada di sisi tangan kirinya. Meneguknya sekali sebelum menjawab. Ada seringai tipis di sana. Tertutup di balik gelas yang diminumnya.
Sudah kuduga. Batinnya kala itu bersusah payah menelan salivanya. Lalu menjatuhkan pandangan lurusnya pada sang pria yang semenjak tadi, sebisa mungkin wanita itu menghindari kontak mata dengannya.
"Sebenarnya ... agensi yang menaungi kami para dancer profesional bahkan sudah mengumumkan ini. Akan ada beberapa ratus bahkan ribuan peserta dancer yang akan ikut berpartisipasi. Meski pengalaman tiap-tiap dancer si suatu Event bergengsi memiliki satu poin menonjol sebagai bahan pertimbangan. Namun, kali ini ... sepertinya aku tidak akan turut berpartisipasi," yakinnya. Begitu sensitif akan pembahasan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Amour ✔️
Fanfiction- 𝐀𝐧𝐭𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢. Sesuatu yang berawal dengan tidak baik bukan berarti selamanya akan berakhir dengan keburukan meskipun harus melalui kegelapan. Langkah kaki terus dipaksa menepis jarak menghadapi hari-hari yang menyakitkan. Ada banyak hal yang t...