three

682 4 0
                                    

Rany hanya baru sekali datang ke tempat usaha rey, itupun sudah lama sekali, sebagai ibu rumah tangga yang sibuk rany manut apa yang dikatakan bandi walau dia ingin sekali berkunjung ke adiknya sendiri.

Bandi bekerja sebagai supir truk miliknya sendiri,penghasilannya tergantung dari ada job mengantarkan barang matrial atau jasa pengangkutan lainnya sedangkan rany hanya fokus mengurus rumah tangga saja.

Tak terasa ini hari kedua rey berada di rumah rany dan rencananya hari ini mieke mengajak rey untuk datang ke rumahnya.

Rey dandan sewajarnya saja karena rencananya dia akan pergi menggunakan motor,rumah mieke jaraknya lumayan dekat.

"Kagak pake mobil??". Tanya rany saat rey mau keluar.

"Pinjem motor kakak aja... Deket ini". Jawab rey.

Rany pun memberikan kunci motornya dan menyuruh rey untuk berhati-hati.

"Kunci mobil di kamar...sekali-kali ajak anak-anak main kek...". Ujar rey.

"Oh iya...". Rey tertegun sejenak lalu mengeluarkan dompet dari tasnya

"Ini buat beli bensin sama jajannya...". Rey memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Udahlah nggak usah...kemarin kan udah lu kasih". Rany menolaknya.

"Minimal buat bensin dah...",. Rey maksa.

Rey pun pergi di iringi tatapan mata rany,jujur kebahagian rany adalah melihat rey bahagia.

Mendengar kisah masa lalunya dulu rany sangat syok dan menangis sedih,ia hanya mampu memberi semangat dan sedikit memberikan bantuan dana karena uang yang di milikinya terbatas untuk keperluan keluarganya sendiri.

Mieke nampak sudah menunggu di depan teras rumahnya yang cukup besar,sekarang dia sudah memiliki 2 cabang di daerah ini berkat ilmu marketing yang di ajarkan oleh rey,jadi mereka sebenarnya saling mensupport.

"Halo cintaku...". Mieke menyambut rey.

"Waaaaaa....kangen banget". Rey berlari menyeruduk memeluk mieke.

"Ayo masuk...". Ajak mieke.

Di dalam ternyata sudah ada beberapa teman waria lain ada yang masih muda ada juga yang sudah berumur rata-rata mereka adalah karyawan mieke.

Rey pun menyalami dan memeluk mereka satu persatu.

"Wah ini kak lucy ya....masih seger aja kak...". Rey menyapa kawan lamanya saat masih bekerja bareng mieke.

"Masih dong say...makin cantik aja nih ..makin padat pula...". Lucy meraba-raba payudara dan pinggul rey.

"Hahaha....dulu masih tepos ya kak...".timpal rey mengingat masalalu.

"Kak yun sama kak yuli sekarang di mana??".tanya rey.

"Kamu nggak di kasih kabar kalau yuli udah nggak ada....kalau yun kan udah laki sekarang". Jawab lucy.

Rey kaget mendengar yuli udah nggak ada  tapi mendengar ada kawanya sudah insyaf rey pun mengucapkan kata-kata dukungan.

Mereka pun akhirnya lanjut ngobrol sambil makan-makan kadang mengingat masalalu juga membicarakan planning-planning kedepannya.

"Oh jadi kak mieke mau buka cabang baru lagi...". Rey mangut-mangut.

"Aku mau kamu bantu kelola rey karena kakak pasti sibuk ngurus salon yang sudah ada". Ujar mieke.

"Waduh aku juga ada rencana buat buka cabang baru kecil-kecilan belum di tempatku yang sekarang ada rencana nambah fasilitas perawatan". Timpal rey.

"Nggak harus full kamu kok rey...aku pengen kamu urus marketingnya saja kalau ngecek cukup sesekali saja karena lucy nanti yang pegang di sana". Bujuk mieke lagi.

Novel Waria "BEDEBAH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang