2

194 26 1
                                    


Saat sampai di rumah Amelia tidak pernah berhenti tersenyum dia terus memikirkan laki-laki cantik yang menolongnya, dia tidak bisa berhenti memikirkannya sampai anak dan suaminya heran melihatnya

"Sayang kamu kenapa dari tadi aku melihatmu selalu tersenyum" Tanya suaminya

"Iya bu.. Padahal kami sedang khawatir karna kata pak kato sopir ibu tadi ibu jadi korban pencurian kok pulang2 ibu sangat bahagia" Anaknya juga ikut bertanya

"Kita duduk dulu aku akan menceritakan sesuatu pada kalian" Mereka duduk di sofa ruang keluarga mereka tidak lama kemudian anak pertamanya lewat Amelia juga memanggilnya

"Bible.. Sini nak ibu ingin mengatakan sesuatu, ta ayah duduk juga ya ini sangat penting" Bible tidak menghiraukan ibunya dia tetap berjalan ke arah kamarnya, ibunya sangat jengkel langsung meneriaki anaknya

"BIBLE..... Duduk sini gak, ibu ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua lihat ayah dan adikmu juga sudah duduk" Bible langsung diam saat ibunya meneriakinya dia memilih berdiri di tempatnya saja bersandar di dinding lalu melipat ke dua tangannya di dadanya

"Cepat katakan bu, aku masih banyak kerjaan" Kata bible singkat, ibunya membiarkan bible tetap berdiri di tempatnya kemudian dia menceritakan semua kejadian yang di alami bersamaan Biu, ta sangat bersemangat mendengar cerita ibunya

"Jadi laki-laki cantik itu sekarang di mana ibu, aku sangat penasaran" Ta sangat bersemangat, sedangkan bible memutar bola matanya karna menurutnya cerita ibunya tidak penting

"Kalau hanya cerita seperti itu sepertinya aku tidak perlu mendengarnya, aku naik dulu" Amelia kembali jengkel dengan perkataan bible

"Bible aku belum selesai, sekarang dengar ini inti dari cerita ibu, awas aja kalo kamu berani melangkah satu langkah saja ibu akan menarik telinga mu" Bible kembali melihat ibunya dia tidak mau ibunya menjewer telinganya karna ibunya betul-betul melakukannya dia akan berhenti kalau telinga sudah seperti mau copot

"Baiklah sekarang katakan intinya ibu, aku sedang sibuk pekerjaan ku masi banyak" Ta dan ayahnya geleng-geleng kepala melihat kelakuan bible dan ibunya

"Kan aku punya rencana mau mengadopsi anak, bagaimana kalau aku adopsi Biu saja dia itu anak baik sabar dan dia juga lucu" Ta bible dan ayahnya saling menatap sejenak setelah itu mereka kembali fokus pada ibunya

"Tapi sayang.. Bukan kah Biu laki-laki dan yang ingin kamu adopsi kan anak perempuan" Tanya suaminya

"Iya bu,," Timpal ta sedangkan bible masi tidak peduli,

"Awalnya aku memang ingin anak perempuan tapi setelah melihat biu aku tidak ingin anak perempuan karna biu itu cantik seperti permpuan dia juga baik hati aku juga bisa melihat dia anak yang sabar, bagaimana menurut kalian kalau kalian mau besok aku akan menjemputnya" Amelia melihat mereka secara bergantian,

"Ibu baru menemuinya dan belum mengenalnya jadi jangan terlalu cepat percaya pada orang sembarangan, bagaimana kalau dia sebenarnya komplotan maling tadi" Kata bible, ta dan ayahnya setuju dengan perkataan bible

"Iya bu bagaimana kalau yang di katakan phi bible itu betul" Ta juga tidak mau ibunya mengambil keputusan secepat itu

"Iya sayang aku setuju dengan perkataan bible" Ibunya sangat kesal dengan ke tiga manusia itu, dia menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan perlahan dia berusaha menahan emosinya

"Aku bisa menjaminnya kalau Biu itu anak yang baik, bukan seperti yang kalian pikirkan, jadi kalian harus setuju dengan keputusan yang ibu buat, kalian akan membuat ibu sedih kalau kalian tidak setuju kalau ibu sedih ibu akan pergi jauh sampai kalian tidak bisa menemuiku lagi" Ibunya menunduk dan berpura-pura menangis, bible sudah bosan dengan drama ibunya

biu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang