8

194 29 7
                                    


Mereka semua berkumpul di ruang keluarga kecuali bible setelah selesai makan dia langsung naik ke atas, ta memanyunkan bibirnya dia tidak Terima kalau dia kalah dari Biu

"Hahahahah... Kamu siap2 jadi babu ku ta, ini adalah kesepakatan kita" Ta tidak diam saja melihat Biu menertawakannya, bagas dan Amelia tidak berhenti mengembangkan senyumnya melihat Biu dan ta

"Aku senang kamu membawa Biu di rumah ini, baru 1 hari dia sudah membuat rumah ini jadi ceria anak2 yang tadinya jarang berinteraksi sama kita lihat sekarang perlahan mulai berubah, terutama ta dia sangat berubah sejak Biu datang, awalnya aku kira mereka susah akrab tapi ternyata aku salah Biu bisa mengambil hatinya" Kata bagas pada istrinya

"Iya ayah, aku rasa si kulkas berjalan juga mulai mencair lihat saja dia tidak pernah marah dengan Biu, dan dia pasrah saja kalau itu Biu, aku sangat bersyukur menemukan anak seperti Biu" Amelia dan bagas terus melihat ta dan Biu

"Biu memangnya kamu mau nyuruh aku apa" Tanya ta, Biu melirik ke atas dan mengetuk2 dagunya berfikir

"Apa ya,, aku tidak bisa menyuruh mu ta, bagaimana kalau kamu selama sebulan memabwaku jalan2 ke tempat banyak cewe cantiknya hehhe... Bagaimana ta" Ta memutar bola matanya karna di fikiran biu hanya perempuan

"Kenapa kamu terus memikirkan wanita cantik Biu, memangnya kamu tidak pernah melihat wanita selama hidupmu" Tanya ta

"Aku sudah banyak melihat wanita cantik ta dan aku sudah mendekati mereka tapi mereka tidak ada yang mau sama aku" Kata Biu, ta bingung

"Kenapa" Biu melihat ta,

"Kamu lihat wajahku baik2, menurut kamu wajah aku bagaimana" Ta menatap wajah Biu sangat dalam

"Menurutku kamu itu cantik Biu, cantik sekali" Biu memalingkan wajahnya dan menghela nafasnya

"Karna itu mereka tidak mau karna mereka berfikir kalau aku lebih cantik dari mereka, dan kalau kami jalan bersama aku lebih banyak di godain sama cowok2 itu yang membuat mereka tidak mau dengan ku, lagian para lelaki itu bodoh masa tidak bisa bedain mana cowok mana cewek si" Biu terlihat kesal

"Ahahhahah... Mereka tidak bodoh Biu, mereka memang jatuh cinta sama kamu, justru laki-laki itu bodoh kalau melihatmu dia tidak jatuh cinta" Biu memukul lengan ta pelan

"Mereka tidak bodoh ta, tapi mereka normal ishhh.. Ta begitu aja kamu tidak tau" Biu berdiri,

"Kamu mau ke mana Biu" Ta menahan tangannya,

"Aku mau tidur ta, aku sudah mengantuk"  Biu melepaskan tangan ta tapi ta masi menahannya

" Biu kita tidur sama2 ya, aku akan menceritakan semua tentang teman wanita ku di kampus mereka semua cantik Biu tapi lebih cantikan kamu sih" Mata biu langsung berbinar2 mendengar perkataan ta

"Baikla.... "Kata Biu terpotong oleh ayahnya

" Ehemmm.. Ta lepaskan Biu dan biarkan dia kembali ke kamarnya, kalau kamu tidur dengan Biu ayah yakin kamu tidak akan tidur" Ta ingin menolak tapi melihat tatapan dari ibunya ta melepaskan Biu

"Hhehehe.. Biu kamu tidur sendiri aja ya" Ta menarik Biu mendekatkan telinga Biu dengannya

"Biu, kamu jangan terlalu berani tidur sendiri ya kalau malam" Bisik ta, Biu melihat ke arahnya bingung

"Kenapa.. " Tanya Biu lagi,

"Ehemmmm... " Suara ayah mereka berdua melihat ke arah ayahnya

"Heheheh... Aku ingin mengatakan sesuatu pada Biu ayah dan ini rahasia" Bagas membiarkannya, ta kembali membisik Biu

"Kamu takut hantu ya Biu" Bisik ta, dan Biu hanya menjawab dengan anggukan , ta tersenyum licik

"Di rumah ini dulu ada hantunya Biu dia selalu menghantui orang-orang di rumah ini apa lagi kalau sering sendirian" Biu langsung menatap ta seakan tidak percaya , tapi wajah ta berubah sangat meyakinkan

biu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang