[76] Jo said, 'Papa Caboel!'

156 16 3
                                    

Penting untuk dibaca!

Unggahan bersifat promosi.

Unggahan promosi akan menayangkan beberapa chapter season 2 judul ini.

Judul lain cerita ini adalah Pff! Kampret Dosen is My Husband! (Season1), Bisa dibaca terpisah di Karyakarsa atau baca Dosen Kampret itu Suamiku!! langsung di GoodNovel.

Season 1 juga dapat dibaca di dreame dengan judul Dosen Kampret tapi Ganteng itu Suamiku!

Season-2 hanya tayang eksklusif di GoodNovel.

**


Anya menghembuskan napas. Ia merasakan kelegaan yang luar biasa saat si kembar akhirnya memejamkan mata.

'I'm free!' batin Anya, bersorak. Untuk sesaat ia bisa mengistirahatkan diri dengan merebahkan punggungnya.

Anya tak tahu kapan anak-anaknya akan terjaga. Berhubung mereka sedang terlelap, ia harus menggunakan kesempatan dengan baik.

"Mau patah rasanya gara-gara duduk mulu!"

Kamarudin menatap Anya dengan tatapan kasihan. Dibandingkan dirinya, Anya-lah yang bekerja sangat keras untuk kedua anak mereka. Waktu istirahatnya jauh lebih sedikit.

"Cari babysitter aja, mau?" tawar Kamarudin.

Anya merotasikan bola matanya. Sebenarnya usulan Kamarudin cukup bagus, hanya saja pada kasus si kembar, seorang suster tidak akan membantu.

"Kayak anak kamu bisa dipegang orang lain aja loh, Din."— dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa keberadaan babysitter tidak akan meringankan kerja keduanya dalam mengasuh si kembar.

"Terus gimana ya? Aku nggak tega liat kamu begini, Babe." Sebagai suami, melihat perubahan yang ada dalam diri Anya membuat Kamarudin merasa miris. Istrinya selalu tampil all out meski berada di rumah.

Namun sekarang, jangankan menyentuh alat make up, ia saja tak pernah melihat Anya membubuhkan skin care pada wajahnya.

"Ya mau gimana lagi, Din. Nggak ada yang bisa dilakuin. Lagian belum tentu kita nemuin.."

"Ah," pekik Anya dengan kelopak matanya yang melebar. Dalam benaknya, ia menemukan sosok yang pastinya dapat membantu dirinya.

"Mbok Asih, Din!"

Anya yakin, si kembar akan menerima keberadaan Mbok Asih. Wanita paruh baya itu bukan sekedar asisten rumah tangga biasa. Dia-lah yang merawat dirinya sampai dewasa. Karena kehadiran Mbok Asih, ia bahkan mampu bertahan di dalam rumah yang pernah menjadi neraka berjalan untuknya.

"Si Mbok pasti mau. Bilang aja aku butuh bantuan Mbok buat jagain kembar."

"Kalau Mbok kita tarik ke sini, Tante Soraya gimana, Babe?" tanya Kamarudin. Setahunya, Mbok Asih kini berperan sebagai perawat tambahan untuk ibu tiri istrinya. Perempuan yang hanya tinggal sebatang kara selepas kematian putranya itu, hanya mengenali orang-orang yang berinteraksi dengannya dimasa lampau.

Rasa bersalah yang berujung membuatnya kehilangan putra semata wayang, berakhir dengan gangguan depresi berkepanjangan. Pada waktu-waktu tertentu, beliau bahkan menganggap Josephin belum meninggal.

Beruntung mama Anya masih mempunyai kepedulian meski telah dihancurkan hidupnya. Ibu mertua Kamarudin itu juga memutuskan untuk kembali tinggal, di dalam rumah yang meninggalkan memori buruk tentang rumah tangganya.

Sebaik itu ibu mertua Kamarudin, jika tidak sedang bersekongkol dengan ibu kandungnya. Saat keduanya bersatu, jangan ditanya seberapa pusingnya Anya dan Kamarudin.

Dosen Kampret itu Suamiku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang