[77] The Real Berproses

108 13 2
                                    

Penting untuk dibaca!

Unggahan bersifat promosi.

Unggahan promosi akan menayangkan beberapa chapter season 2 judul ini.

Judul lain cerita ini adalah Pff! Kampret Dosen is My Husband! (Season1), Bisa dibaca terpisah di Karyakarsa atau baca Dosen Kampret itu Suamiku!! langsung di GoodNovel.

Season 1 juga dapat dibaca di dreame dengan judul Dosen Kampret tapi Ganteng itu Suamiku!

Season-2 hanya tayang eksklusif di GoodNovel.

**

"Bosen," keluh Anya.

Wanita yang memposisikan diri disamping anak kembarnya itu merasa bosan. Rutinas yang hanya itu-itu saja mulai terasa monoton baginya. Anya membutuhkan penyegaran disela-sela aktivitasnya sebagai seorang ibu anyaran.

Tiga setengah bulan telah berlalu sejak Anya melahirkan. Anak-anak kini tak sesulit ketika keduanya baru dilahirkan. Josephin dan Kamasea jauh lebih manusiawi. Mereka tak lagi menangis setiap kali membuka mata.

Perkembangan positif itu membuat Kamarudin kembali menekuri tanggungjawabnya sebagai pengganti papa Anya di perusahaan. Dunia Anya yang semula berisikan empat orang, harus berkurang satu personil pada jam kerja.

"Cil, Mama juga pengen keluar tauk. Kalian juga nggak sih?" tanya Anya, berinteraksi dengan kedua anaknya.

Anya iri pada Kamarudin. Suaminya itu bisa kesana kemari. Meski Kamarudin keluar rumah untuk urusan pekerjaan, setidaknya dia meninggalkan kediaman dan melihat-lihat sekitar. Selain ingin cuci mata, Anya juga ingin menghirup polusi Jakarta yang lama tak dirasakannya.

"Kita ajak aunty Flo sama Angel ngemall yuk? Mau nggak?"

Teng-Teng!

Tidak ada sahutan. Si kembar hanya memandangi wajah Anya dengan kerjapan matanya.

"Kalian nggak mau?" tanya Anya sekali lagi usai mengasumsikan penolakan si kembar, yang tampak dari respon keduanya.

"Seru loh! Tenang aja, semua yang kalian pegang, pasti Mama beli. Duit Mama banyak loh," rayu Anya sembari memamerkan hartanya.

"Udah sinting temen lo, Ngel," bisik Flora ditelinga Angel. Telunjuk tangan kanan gadis itu membentuk garis miring di depan dahinya, mengomentari seberapa gilanya sahabat mereka.

"Kayaknya efek kamar-taman, kamar-taman deh, Flo. Bau-baunya, bentar lagi ada yang nyusul Tante Soraya."

"Sembarangan aja lo berdua!" sungut Anya. Ibu dua anak itu bangkit dan mendudukan dirinya dengan gaya bersila.

"Kedengeran ternyata, Flo." Kekeh Angel. Sahabat Anya itu sengaja mengeraskan volume suaranya.

"Lo berdua ke sini tuh fungsinya apa sih? Ngehibur nggak, yang ada malah ngabisin stok makanan gue!"

Flora dan Angel cengengesan. Mereka hendak berkilah, tapi bukti perkataan Anya sedang mereka santap.

"Kita niatnya nengokin si kembar kok. Iya nggak, Ngel?" Flora menyiku lengan Angel. Pada momen seperti ini, mereka harus berada di tim yang sama. Perpecahan kapal hanya akan membuat mereka mendapatkan omelan ibu-ibu beranak dua.

"Nggak ada sejarahnya orang nengok, tapi nggak bawa buah tangan. Lo orang dari negara mana?!"

"Bertamu tuh beliin sesuatu. Buah kek, jananan juga bisa! ini nggak!"

"Kata Mbak Surti juga stok cemilan gue buat sebulan udah tinggal seminggu!"

"Sumpah ya lo berdua! Perasaan duit lo pada juga nggak berseri!"

Dosen Kampret itu Suamiku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang