[84] Kelakuan Diluar Angkasa

17 3 0
                                    

Disclaimer!

Cerita ini merupakan season 2 dari Pff! Kampret Dosen is My Husband yang kebetulan pengerjaannya digabungkan dalam satu judul pada season 1 dengan judul Dosen Kampret itu Suamiku!!, yang hanya tayang di aplikasi GoodNovel.

Jika teman-teman sudah membaca Pff! Kampret Dosen di Karyakarsa, teman-teman bisa langsung melanjutkan pada nomor bab yang tidak ada disana.

*

*

"KALINGGA HASAN!!"

Kamarudin memijat keningnya. Habis sudah riwayat sang kakak. Hari ini pria itu tidak akan bisa selamat. Ibunya tak mungkin meloloskan kakaknya, sama seperti yang terjadi padanya dulu.

"Ngapain kalian keluar dari kamar yang sama, hah?!"

"Anu, Tante. Kita cuman tidur aja kok."

Miranti mendelik, "cuman kamu bilang, Flo? Mentang-mentang udah tunangan, bobok bareng itu 'cuman,' ya?" cerca Miranti menekankan kata yang disepelekan oleh calon menantu ke-dua-nya.

"Buk, bukan begitu maksudnya. Kami nggak ngap.."

"Hasyah!" potong Miranti, mengibaskan telapak tangannya. "Diem kamu! Ngapa-ngapain atau nggak, kamu pikir ibu bakalan percaya?!"

"Penampilan acak-acakan. Kancing kemeja nggak bener. Dikira Ibu bisa kamu bohongin?! Ibu udah pro-nya abis kejadian adek-mu!"

Kamarudin menghela napas. Sesuai dengan dugaannya, namanya pun pada akhirnya ikut terseret.

"Nggak ada nunggu wisuda-wisudaan! Siang ini, nikah kalian! Ibu yang panggil orang tua Flo biar ke rumah!"

Flora dan Kalingga menundukkan kepala mereka. Dalam situasi ini, mereka memang bersalah. Padahal mereka sudah memasang alarm untuk bangun sepagi mungkin, menyogok Surti juga agar diberikan kunci cadangan kamar.

Semuanya sia-sia jika berhadapan dengan kesialan.

Ternyata, hari sial tidak tercatat dalam kalender manapun itu benar adanya. Percuma saja prepare sehati-hati mungkin, ujung-ujungnya ketahuan.

"Nikahan kurang lima bulan lagi kok ya pada nggak sabar! Bener-bener ya kamu, Lingga! Udah tahu adek kamu tuh kasih contoh nggak baik, masih aja kamu tiru!"

Teriakan satu orang mengusik ketentraman Alexiz. Dengan langkah sempoyongan, pemuda yang tak menyadari malam penuh gairahnya itu pun membuka pintu kamar.

"Ada apa sih Bestie? Kenapa ribut-ribut di depan kamar orang?"

"Nah, ini pengikutnya Lingga! Akhirnya keluar juga!" Merepet Miranti.

Kemunculan Alexiz menjadi angin segar bagi ibu Kamarudin yang tengah dilanda emosi.

"Mbak, boleh saya yang eksekusi?" tanya Miranti, meminta persetujuan dari orang tua yang bersangkutan.

"Monggo Mbak Mir. Saya yakin kalau Mbak Mir yang turun tangan, masalah jadi beres."

Bukti nyatanya ada pada pasangan yang sedetik lalu ditinggalkan oleh Miranti. Mereka menjadi tidak berkutik lagi dan menuruti titah Miranti sebagai orang tua.

"Melek yang bener kamu, Alex!"

Alexiz menggaruk tengkuknya. Ia seperti mendengar suara ibu sahabatnya.

"Tante colok mata kamu kalau nggak sadar-sadar!" ancam Miranti membuat mata Alexiz melebar.

Alexiz pun tertegun melihat banyaknya orang di hadapannya. Apalagi diantara orang-orang itu, terdapat wajah-wajah yang dirinya kenali sejak lahir.

Dosen Kampret itu Suamiku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang