[82] Pusing Pala Barbie

7 2 0
                                    

Disclaimer!

Cerita ini merupakan season 2 dari Pff! Kampret Dosen is My Husband yang kebetulan pengerjaannya digabungkan dalam satu judul pada season 1 dengan judul Dosen Kampret itu Suamiku!!, yang hanya tayang di aplikasi GoodNovel.

Jika teman-teman sudah membaca Pff! Kampret Dosen di Karyakarsa, teman-teman bisa langsung melanjutkan pada nomor bab yang tidak ada disana.

Sekian, terima gaji. Eh! Terima kasih.

*

*

"What the hell, Kam! Serepot ini mau balik ke rumah aja?"

Kamarudin mengangguk, "heum," balasnya singkat sembari mengulurkan botol air mineral.

"Bentar," ucap Alexiz. "Kapan dia nyiapin beginian?" Alexiz membuang asal sikat dan pasta gigi yang baru saja dirinya gunakan.

"Sumpah! Kelakuan bini lo bener-bener diluar nalar," cerocos Alexiz lalu meraih apa yang Kamarudin ulurkan ke arahnya.

"Fungsinya sikat gigi sebelum balik tuh apaan, Kam? Gue juga nggak akan langsung ketemu anak-anak lo!"

Kamarudin mengedikkan bahunya. Ia hanya menjalankan perintah, yang nantinya akan mempermudah pekerjaannya.

"Jangan bilang abis ini lo nyuruh gue ganti baju."

"Sst! Berisik! Cepet minum! Gue tau tenggorokan lo kering." Hardik Kamarudin.

"Emang sohib gue. Tau aja lo kalau gue pengen minum. Gara-gara kelakuan bini lo nih, gue jadi misuh-misuh nggak jelas."

Kamarudin memejamkan mata saat Alexiz mulai menandaskan isi cairan di dalam botol. Ia berharap banyak, termasuk pada larutan perangsang yang telah dirinya campurkan ke dalamnya.

Masa depan Kamasea-nya harus secerah mentari pagi. Anak itu tak boleh bersuamikan sahabatnya yang memiliki track record buruk sepanjang masa.

Yah, semua ini demi Kamasea. Jika tak ada sangkut pautnya dengan sang putri, ia tidak akan melakukan tindakan keji seperti sekarang ini.

'Selamat tidur untuk sesaat hati nurani,' monolog Kamarudin.

"Kok agak pait-pait gitu sih? Jangan-jangan bini lo ngasih air bekas cucian piring lagi, Kam!"

"Ngaco! Gue ngambil dari kantor lo tadi!"

"Wah! Wajib diseledikin sih ini! Takutnya ada penyusup di kelab gue."

Kamarudin mengecapkan mulut. Sudahlah! Biarkan saja Alexiz berperang dengan otaknya. Merupakan hal yang baik jika pria itu tak menyadari kebusukannya.

"Udah deket dari rumah, ngerokok dulu sebatang."

"Tumben? Lo lagi males kan, sama bini lo? Ngaku lo, Kam?!"

"Anggep aja gitu," pungkas Kamarudin.

"Ha-ha-ha-ha! Suka nih gue kalau lo berani gini! Jadi laki tuh nggak boleh kalah power dari bini, Bro! Ntar diketawain dunia!"

Bodohnya Alexiz, sampai detik dimana dirinya merengek kepanasan, pria itu pun tetap tak menaruh rasa curiga pada Kamarudin. Jelas-jelas sejak mereka pergi, Kamarudin selalu menampakkan sikap aneh.

"Shit! Kayaknya ada yang ngejahilin gue!" erang Alexiz. "Untung lo ngajak gue balik, Kam. Kalau nggak, abis ons kayaknya gue kebangunnya di rumah bokap."

Dosen Kampret itu Suamiku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang