Setelah pengalaman mendebarkan di gudang, Paijo, Gita, dan Eko bertemu kembali di kafe kecil yang tenang untuk mendiskusikan langkah mereka selanjutnya. Mereka tahu bahwa situasi ini lebih serius dan berbahaya daripada yang mereka bayangkan semula. Eko, dengan pengalaman detektifnya, menyarankan untuk membawa bukti yang mereka kumpulkan kepada polisi. Namun, Paijo, merasa terdorong oleh adrenalin dan keinginan untuk menyelesaikan masalah ini, ingin melanjutkan penyelidikan mereka.
Setelah diskusi panjang, mereka memutuskan untuk menggunakan informasi yang didengar di gudang untuk mengikuti jejak mafia. Mereka merencanakan untuk mengunjungi lokasi yang disebutkan dalam percakapan yang direkam Paijo, sebuah pelabuhan tua yang jarang digunakan di bagian lain kota.
Di bawah selimut malam, mereka menuju ke pelabuhan, membawa peralatan pengintai yang lebih canggih, termasuk kamera dengan zoom tinggi dan perangkat perekam suara. Pelabuhan itu dingin dan suram, dengan angin laut yang menerpa mereka keras. Eko memimpin, menggunakan pengalamannya untuk membimbing Paijo dan Gita melewati kontainer-kontainer yang tergeletak tak teratur.
Dari kejauhan, mereka melihat sekelompok orang berkumpul di dekat sebuah gudang di ujung pelabuhan. Eko menginstruksikan Paijo dan Gita untuk tetap bersembunyi di balik salah satu kontainer besar sambil dia mencoba mendekati untuk mendapatkan rekaman yang lebih baik. Gita, dengan laptopnya, siap untuk memantau rekaman video yang dikirim Eko dari kamera kecil yang dipasang di kemejanya.
Eko berhasil mendekat tanpa terdeteksi dan mulai merekam. Orang-orang yang mereka intai tampaknya sedang menunggu sesuatu—mungkin pengiriman. Tak lama, sebuah truk datang dan mulai memuat beberapa kotak yang Eko duga berisi barang ilegal. Eko merekam semuanya, dari wajah-wajah orang di tempat kejadian hingga plakat nomor truk yang terlibat.
Setelah truk itu berangkat, Eko kembali ke tempat Paijo dan Gita bersembunyi. Mereka segera meninggalkan pelabuhan dan kembali ke kafe untuk mengamankan dan melihat kembali bukti yang telah mereka kumpulkan. Video dan rekaman suara yang diambil Eko adalah bukti yang sangat berharga, dan Gita berhasil mengidentifikasi beberapa wajah menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah di laptopnya.
Sekarang dengan bukti yang lebih konkret di tangan mereka, Paijo mulai merasa yakin bahwa mereka harus melapor ke polisi. Eko setuju, menyadari bahwa situasi ini lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang bisa mereka tangani sendiri. Mereka membuat rencana untuk pergi ke kantor polisi keesokan harinya, berharap bahwa informasi yang mereka berikan akan cukup untuk memicu penyelidikan serius terhadap operasi mafia yang mereka selidiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita lucu "PAIJO" ☑
فكاهةCerita lucu Panji indra josan alias PAIJO Menceritakan karakter paijo, siputri dan kawan-kawan di masalalu dengan konsep humor. Paijo, si raja humor di antara kumpulan manusia serius! Dengan senyumnya yang melengkung , dia bisa membuat gumpalan awan...