Jejak Kode

3 0 0
                                    

Setelah restoran tutup untuk hari itu, Paijo, Gita, dan Eko berkumpul di sebuah meja di sudut Warung Nusantara yang sepi. Mereka menyebarkan kepingan piring dan kertas yang ditemukan Paijo di atas meja. Cahaya lampu gantung di atas mereka menambah suasana misterius saat mereka memeriksa temuan itu lebih dekat.

Eko, dengan pengalaman detektifnya, mengambil alih dengan meminjam kaca pembesar dari kantong jaketnya. Dia memeriksa kertas dan pecahan piring dengan teliti, mencatat detail-detail kecil yang mungkin terlewat oleh mata biasa. "Ini adalah sandi kuno, mungkin menggunakan teknik enkripsi yang sudah tidak umum lagi," jelas Eko, sambil membalik-balik halaman buku catatan kecilnya yang penuh dengan catatan kasus sebelumnya.

Gita, yang pandai dalam hal teknologi, mengeluarkan laptopnya dan mulai mencari di internet tentang jenis sandi yang mungkin digunakan. Paijo, meski kurang mengerti tentang sandi dan kode, tetap memberikan pendapat dan mendengarkan dengan seksama, mencoba memahami setiap kata yang mereka ucapkan.

Setelah beberapa saat membandingkan simbol dengan berbagai sumber online dan buku kriptografi, Gita berteriak kecil, "Kita mungkin punya sesuatu di sini!" Dia menunjukkan sebuah halaman web yang menjelaskan tentang sistem sandi yang digunakan pada masa perang untuk mengirim pesan rahasia. Eko segera menyamakan simbol di kertas dengan yang di layar laptop Gita dan mulai menguraikan pesan tersebut.

Proses dekripsi memakan waktu beberapa jam, dan dengan setiap kata yang terungkap, ketiganya semakin terpaku. Akhirnya, mereka berhasil menyusun sebuah pesan yang memberikan alamat dan waktu tertentu. Alamat itu berada di pinggiran kota, sebuah area yang dikenal dengan gudang-gudang tua dan kurang populasi.

Paijo, yang selama ini hanya mendengarkan, merasakan adrenalin mulai mengalir. "Kita harus periksa tempat ini!" katanya, antusias. Eko mengangguk, "Tapi kita harus hati-hati. Ini mungkin lebih besar dari yang kita duga."

Mereka memutuskan untuk melakukan penyelidikan di akhir pekan, memberikan waktu untuk Eko untuk mengumpulkan beberapa peralatan yang mungkin diperlukan, seperti senter, kamera, dan, yang paling penting, alat untuk berkomunikasi jika mereka harus memisahkan diri.

Malam itu, ketika Paijo kembali ke rumahnya, dia tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi dengan apa yang mungkin mereka temukan. Misteri yang awalnya hanya pecahan piring kini mungkin membawa mereka pada petualangan yang belum pernah mereka bayangkan.

cerita lucu "PAIJO" ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang