Note:
Aa: bahasa indonesia
Aa: bahasa jepang***
Saat ia pertama kali bertemu dengan Shoto ia tahu apa yang Shoto rasakan kepadanya. Kebanyakan laki laki yang pertama kali bertemu dengannya seperti itu.
Saori sangat sadar kalau penampilannya menjadi anugrah sekaligus kutukan, sejak kecil karena penampilannya banyak yang ingin menjadi pacarnya dan banyak pula yang punya pikiran jahat kepadanya. Cat calling, percobaan penculikan, hingga percobaan pemerkosaan bukan hal yang baru untuknya.
Kecantikannya seperti pisau bermata dua, ia bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan apa yang dia mau kalau dia perlu tapi kecantikannya ini juga bisa membahayakan keselamatannya. Namun Saori tidak pernah lakukan. Semua pencapaian yang dia dapatkan bukan lewat jalan belakang tapi kerja kerasnya sendiri, tapi meski begitu orang yang iri padanya tetap saja menyebarkan rumor tentangnya yang tentuanya tidak benar.
Tapi tidak ada yang bisa melukainya secara fisik atau psikis, Saori tidak peduli orang mau bicara apa tentangnya dan selalu tersenyum kepada semua orang sekalipun orang itu menghinanya di depan wajahnya. Karena Saori tidak bereaksi seperti yang mereka inginkan akhirnya mereka capek sendiri dan berhenti.
Tiap kali ada yang tertarik padanya secara romantis dan mengutarakannya Saori selalu menjawab kalau orang tersebut bisa imbang satu lawan satu dengan kakaknya dia tidak masalah menerima orang tersebut sebagai calon suaminya.
Mengingat siapa kakaknya hal ini tentu sulit terpenuhi. Apalagi kakak Saori juga ada di Jepang dan Saori sendiri bilang kakaknya belum pernah kalah sebelumnya. Dari situ para laki laki mulai segan untuk mencoba mendekati Saori.
Karena itu Saori sampai sekarang masih jomblo dan masih perawan, hal yang memalukan untuk perempuan seusianya di negri asalnya namun pandangan itu terasa bodoh baginya.
Bagi Saori sex bukan hal sembarangan dan hanya akan dia lakukan dengan orang yang menjadi suaminya kelak. Ibu angkatnya mewanti-wanti kalau ia harus bisa jaga diri. Sejak kecil dia di didik untuk tidak mudah terjebak kata-kata manis seorang laki-laki yang hanya ingin mencicipi tubuhnya dan tidak benar-benar tulus mencintainya.
Karena tumbuh di lingkungan yang kebanyakan perempuan dan punya cerita buruk dengan laki-laki pula Saori tumbuh dengan sikap yang selalu waspada kepada orang di sekitarnya terutama kepada mereka yang tertarik secara romantis padanya. Alasan itu juga yang membuat Saori menjadi psikeater, dia ingin membantu mereka yang butuh suport secara emosional karena hal buruk yang pernah menimpa mereka.
Karena alasan yang sama pada awal ia bertemu Shoto Saori memperlakukannya sama seperti pengagumnya yang lain. Tapi kemudian pandangannya berubah saat Shoto datang ke rumahnya.
Orang lain akan buta dengan keserakahan saat tahu dia tinggal di sebuah bekas hotel peninggalan belanda dan menjadikan lantai satunya sebagai klinik tapi Shoto tidak seperti itu. Dia malah minta bantuan kepadanya yang Saori rasa memang dibutuhkan oleh Shoto.
Saori berani sumpah dia ingin menghajar ayah Sho kalau saja dia masih bebas tapi sayangnya dia sudah di penjara. Tinggal keberadaan ibunya yang tidak jelas ada di mana, Saori juga ingin tahu ibu Sho sebenarnya kerja apa sampai bisa mengiriminya uang setiap bulan. Ia ingin menepuk pundak ibu Sho yang dengan berani melaporkan kejahatan suaminya tapi di sisi lain Saori ingin mengomelinya karena dia membuat Sho trauma.
Sho terkena insomnia yang sudah cukup parah, paranoid berlebihan, dan yang lebih parah dia tidak peduli dengan keselamatannya sendiri bahkan sudah memiliki pemikiran untuk bunuh diri sejak dia masih berusia 8 tahun.
Waktu ia tanya apa dia membenci ibunya Sho jawab tidak. Ibunya berusaha untuk menyelamatkannya tapi dia bertanya tanya kenapa ibunya meninggalkannya.
Sho merasa kalau dia sudah di buang.
YOU ARE READING
Pasangan Gila
FanfictionShoto butuh psikeater tapi apa jadinya kalau psikeater yang dia temukan secara tak sengaja ternyata lebih dari sekedar psikeater biasa?