Note:
Aa: bahasa indonesia
Aa: bahasa jepang***
Saori berdiri dan pergi ke luar ruangan setelah mengangkat handphonenya sementara Shoto ia tinggal di ruang tamu. Dia sepertinya penasaran dengan siapa yang kali ini menelponnya sekaligus khawatir kalau Saori harus pergi lagi ketika dia baru pulang semalam.
"Teteh ada apa?"
"Hasilnya udah keluar aku udah kirim lewat email hasil pemeriksaannya. Hasilnya positif. Dia dan Megumi memang anak dari satu ayah yang sama."
Saori menghela nafasnya dengan kasar, ia tahu kecurigaannya ini bisa jadi benar karena kemiripan Shoto dan Megumi tapi dia tidak menyangka kalau mereka benar saudara. Ia kira ia cuma sekedar paranoid ternyata dugaannya malah benar. Itu berarti orang yang melukai Sho dan ibunya saat Sho masih kecil bukan ayah kandungnya tapi ayah sambungnya.
Iapun membuka emailnya, dan membaca hasil lab yang dikirim Shoko. Hasil lab yang di kirim kepadanya memang sesuai dengan keterangan Shoko, DNA Shoto cocok dengan DNA Touji. Saori tidak tahu harus bersyukur atau ingin memukulnya karena dia malah meninggalkan Shoto. Tidak Megumi tidak Shoto dia benar benar tidak bisa bertanggung jawab.
Apa mungkin ayah sambung Shoto tahu karena itu dia pernah melukai Sho sampai sekarat? Itu bisa jadi. Saori tidak tahu situasi ibu Sho saat itu jadi ia cuma bisa menduga-duga sekarang. Ibu Sho mungkin sudah mengandung sebelum bertemu dengan ayah sambung Sho dan ayah sambungnya sudah pasti merasa di tipu karena itu dia melampiaskan kemarahannya kepada istrinya dan Sho. Atau bisa jadi juga dia tidak tahu sama sekali dan hanya melukai Sho karena pengaruh alkohol dan narkoba.
Ada banyak kemungkinan dan Saori tidak tahu yang mana yang benar, orang yang bisa dia tanya cuma ibu Shoto sebab Toji sudah mati dibunuh oleh Satoru. Ia tidak tahu bagaimana reaksi Shoto kalau dia sampai tahu kakak dari perempuan yang dia suka ternyata membunuh ayah kandungnya tapi ia rasa Shoto akan mengerti setelah di beri tahu alasannya.
Shoto jelas mewarisi Ten'yo jubaku karena itu dia memiliki tubuh kuat seperti Maki dan Touji sebab itu Shoto bisa bertahan hidup sekalipun ayah sambung dan ibunya secara sengaja atau tidak sadar abusif padanya, itu juga alasan yang membuat Shoto bisa selamat dan menang sekalipun dia di keroyok. Toji bisa dibilang monster kalau urusan beladiri dan adu senjata sepertinya Shoto memiliki bakat yang sama.
"Oh oke makasih Teteh~ hasilnya udah di bakar kan?"
Tanyanya untuk memastikan tidak ada bukti tertulis yang bisa saja di baca oleh orang lain apalagi orang orang dari klan Zennin.
"Udah, apa kamu mau ngasih tau Megumi?"
Tanyanya sambil membakar kertas di tangannya dengan korek yang selalu dia bawa untuk merokok hingga tidak tersisa sedikitpun.
"Kalau dia punya kakak lain di Indonesia? Dia berhak tau jadi teteh boleh kasih tau Megumi sama Maki tapi yang lain jangan."
Shoko mengerti karena ia sudah hafal dengan tabiat orang dari klan Zenin bagaimana kecuali Maki yang keluar dari klan dan Megumi yang sepertinya tidak menganggap klan Zenin sebagai anggota keluarganya.
"Aku khawatir sama reaksi Megumi."
Megumi bisa dibilang tidak ingat dengan wajah ayahnya meski dia memang sempat membesarkannya sendiri sebelum kemudian menikah lagi dengan ibu dari Kakak sambungnya yang pergi meninggalkan mereka sebelum keduanya Satoru urus karena permintaan terakhir Touji secara tidak langsung kepadanya sebelum meninggal. Tapi tetap saja mengetahui kalau dia sebenarnya punya kakak lain selain Tsumiki tidak mungkin tidak akan membuatnya terkejut, keadaan Tsumiki yang sedang koma saja sudah memenuhi pikirannya apalagi di tambah dengan ini terlebih Sho juga punya gangguan mental sudah jelas akan membuatnya makin banyak pikiran.
YOU ARE READING
Pasangan Gila
FanfictionShoto butuh psikeater tapi apa jadinya kalau psikeater yang dia temukan secara tak sengaja ternyata lebih dari sekedar psikeater biasa?