4. Rumah Tanpa Pintu

20 2 0
                                    

Bocil
Read 17.00

|Gue tau lo anak yang kuat, tetep jadi Aulia si nyebelin ya. Jangan pernah berubah|

Aulia tersenyum melihat pesan yang Disa kirim. Padahal Disa mengirim pesan itu sejak pagi, tetapi dia baru membacanya. Sore itu Aulia dan Cosmos Geng sedang kumpul di warung Seblak Eneng. Aulia memanglah sangat dekat dengan anak-anak Cosmos, dibandingkan Disa. Walaupun Disa dan Wisnu sahabatan, dan juga Saga yang merupakan teman sekelasnya. Tapi, Disa tidak pernah ikut kumpul di luar dengan Cosmos Geng, palingan hanya ikut nimbrung di sekolahan saja.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, tetapi Aulia dan Geano masih menikmati gosipannya. Kedua manusia itu terkenal sebagai partner julid, karena tiap hari kerjaannya gibahin orang melulu.

"Aulia... Ayok pulang, udah sore."

"Oke Junnn."

Aulia dan Geano pun menyudahi sesi gibahnya.

"Guys, gue balik duluan, ya," ucap Aulia kepada Cosmos Geng.

"Iya Ul hati-hati."

"Jagain sepupu gue, Jun!"

Juna memberi hormat kepada cowok berstatus sepupu Aulia itu. Kemudian keduanya beranjak pergi, dan Geano bergabung dengan anak-anak lain yang berada di warung Akang tepat sebelah ruko Seblak Eneng.

"Kenapa tuh kawan lo senyum-senyum sendiri?" Bisik Geano menyenggol lengan Wisnu.

"Jatuh cinta, katanya."

"What?!!!"

Uhuk! Uhuk!

Wisnu mengambilkan secangkir air putih dan memberikan air itu ke Galuh, korban dari Geano.

"Lo kenapa dah, No? Ngagetin aja!"

Geano hanya menyengir. "Gue kaget, Luh."

"Kenapa lagi? Lo kalo mau gosip jangan di sini," sahut Saga.

"Gue mau gosipin kawan lo itu."

Semua atensi menoleh ke arah yang ditunjuk Geano. Cowok dengan rasa penasaran setinggi langit itupun mendekat ke Dipta.

"Dip, siapa orangnya? Anak kelas berapa? Anak IPA apa IPS? Gue kenal nggak? Mau gue cepuin nggak?"

Galuh, Saga dan Gilang kompak menggelengkan kepalanya melihat Geano. Dan... Wisnu, cowok itu sudah mepet duduk di samping Geano. Kalau dalam hal ini, Geano Wisnu memang akur.

"Gue juga nggak tau. Tadi nggak sengaja ngeliat tuh cewek di depan sekolah kita, yang jelas dia anak SMA Bhakti."

"Anjir, jadi lo suka sama cewek random? Dipta... Dipta... Nggak jelas banget hidup lo."

"Namanya juga jatuh cinta pada pandangan pertama," balas Dipta sambil terus senyam-senyum.

Mendengar itu, sontak membuat lima cowok itu seolah-olah ingin muntah, bahkan Gilang menoyor kepala cowok tampan itu.

***

Aulia baru tiba di rumah langsung disambut oleh tawa kembaran dan adiknya yang sedang menonton. Dia langsung berlari menuju adik bungsunya dan segera memeluknya, tak ingin menyiakan kesempatan, diapun mencium pipi Disa beberapa kali.

"Ihhh, Auliaaaa!" Disa melepas paksa pelukan kakaknya itu. "Gue harus mandi kembang ini mah," lanjutnya yang sudah bangun dari duduknya dan berlari ke arah kamarnya.

Aulia hanya terkekeh melihat tingkah adiknya itu. Sedangkan Disa, tersenyum tanpa sepengetahuan kedua kakaknya. "Dia pasti baru baca chat gue."

"Oiya lupa." Aulia mengambil kresek di dalam tasnya, lalu membuka jajanan yang dia bawa.

Hiraeth: Adisa | Spin Off TGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang