Wisnu memakirkan motor sportnya di perkarangan rumahnya. Rumah minimalis itu hanya memiliki satu lantai, selain di basecamp, biasanya Cosmos Geng kumpul di rumah Wisnu itu. Di sana ia lihat sudah ada motor sport milik Saga. Kedua sahabat sejak kecil itu memiliki hobi yang sama, mereka berdua lebih tertarik dengan motor sport dibandingkan mobil mewah. Yah.. walaupun Yamaha R15 kesayangannya jauh lebih murah dibandingkan Yamaha R1 milik Saga.
Diantara anggota Cosmos Geng, hanya Wisnu yang hidup sederhana. Keenam temannya itu tergolong keluarga sultan, berbeda dengan Wisnu.
Tidak hanya motor sport Saga, ternyata ada mobil Gilang dan mobil Juna juga. Walaupun pemilik rumah sedang tidak ada, tetapi mereka bisa masuk begitu saja. Jelas, karena Wisnu selalu meletakkan kunci rumahnya di bawah pot bunga. Wisnu melakukan itu karena ketika teman-teman sedang ada masalah, mereka pasti menenangkan diri di rumah sederhananya itu, terutama Saga dan Gilang, yang memang sering bertengkar dengan keluarganya.
Pintu cokelat itu terbuka dan menampilkan teman-temannya sedang bermain playstation sambil memakan cemilan yang mereka pesan. PS5 itu milik Saga yang sengaja ia beli untuk mengisi waktu gabut dia maupun anggota Cosmos Geng lainnya.
"Wih... Lama banget ngedatenya," sahut Saga yang sedang berbaring di sofa.
Mendengar itu, Geano yang sedang masak mie pun ikut berteriak. "Jadiin woi, anak orang kasian di HTS-in mulu."
"Bukan sama Raya, bego. Tapi, sama si Disa," balas Saga.
Aroma mie goreng yang Geano buat sudah tercium di rumah petak itu. Geano membawa panci mie nya. Ia menendang Juna yang sedang asik rebahan di lantai. "Bantuin gue kampret! Bawain tuh piring."
"Kurang ajar betul anak buah nyuruh ketuanya!" Gerutu Juna, tapi cowok itu malah menurutinya.
"Jangan kasih contekan lagi, Jun," celetuk Gilang.
"Pecat aja Jun dari Galaxy Band." Saga menimpali.
"Ih! Gilang sama Saga mah kayak kompor meleduk!" Geano lalu menoleh ke dapur dan berteriak, "dimaapin ya bro Jun. Gue masih butuh contekan lo. Tau sendiri kan otak gue nggak pinter."
"Hahaha ngaku goblok," sahut Wisnu yang menertawakan Geano.
"Pas pembagian otak, lo di mana?" Lanjut Juna yang meletakkan piring.
"Gue pas itu lagi beli seblak."
"WKWKW ANJING!"
Hal itu tentunya mengundang gelak tawa teman-temannya. Geano diam saja membuat mereka tertawa.
Tawa itu mulai mereda ketika Geano berucap lagi. "Jalan sama Disa mulu lo, Wisnu. Ngapa kagak di jadiin pacar aja sih."
Wisnu sedang merebahkan dirinya di sofa, matanya terpejam, kedua tangannya dilipat di depan dada dan berkata, "ogah, pacaran sama cewek gila kayak Disa."
"Anjing! Adek gue tuh!!" Umpat Galuh, yang sedang main PS melawan Dipta.
Kedua manusia itu sejak tadi memang diam, karena terlalu fokus dengan gamenya.
"Hahaha... Fokus lo bisa buyar juga, bro! Yeah, gue menang!" Girang Dipta.
"Gara-gara Wisnu bangsat gue kalah."
"Dih.. nyalahin gue."
Mereka semua cekikikan, karena sejak tadi Galuh memang selalu memenangkan gamenya. Tapi, berkat Wisnu, cowok pintar seperti Galuh itu bisa dikalahkan juga.
Suasana rumah petak Wisnu terlihat ramai oleh ocehan Cosmos Geng. Walaupun Wisnu hidup sebatang kara, tetapi dia tidak pernah merasa kesepian. Cosmos Geng dan satu sahabat wanitanya itu selalu menemani hari-hari Wisnu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth: Adisa | Spin Off TGS
Teen Fiction"Duniaku seperti sebuah jejak kaki yang tertinggal, ingin ku ubah duniaku, namun aku tak ingin kehilangan oleh kenanganmu. Tak peduli bagaimana usahaku untuk memulai semuanya kembali, namun kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidup membuatk...