Bab 13

12 3 0
                                    

Gadis itu menuruni tangga dengan riang meninggalkan Vince yang menuruni tangga dengan pelan. Walaupun Arlene tidak mengetahui jalan di sini, ia tetap percaya diri berada di depan. Sungguh gadis yang bodoh.

Rasa lelah dan takutnya sudah lenyap tergantikan dengan rasa takjub akan pemandangan sekitar. Mungkin gadis ini berpikir ia sedang liburan. Pohon-pohon besar diantara tangga yang lebar dan panjang ini menambah suasana dingin dan sejuk. Tidak seperti Surabaya yang panas.

"Hei, jangan teralu cepat! Kau tidak tahu jalan di sini!" Tegur Vince yang mau tidak mau juga ikut menuruni tangga cepat. Ia khawatir gadis itu bisa tersesat sewaktu-waktu.

Arlene menikmati suasana ini. Begitu sampai ke lantai dasar ia terbuai dalam lamunannya. Lautan manusia dengan gedung-gedung tinggi modern dan futuristik dan papan iklan besar yang menampilkan brand ternama, bahkan diantaranya bisa menggunakan layar hologram di siang hari.

Brand di sini sama persis layaknya di bumi, seperti Dior, Hermes, Gucci dan lain-lain. Sedikit mengecewakan karena ia mengharapkan ada produk pakaian mewah baru namun nyatanya di sini sama saja dengan bumi. Paling tidak terdapat gaya mode pakaian terbaru khas dari Algea-01, tetapi Arlene harus membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Tetapi masih ada beberapa merk besar yang kelihatan asing yang diiklankan. Arlene tidak begitu tertarik saat melihat nama-namanya, tidak tahu apakah itu merk yang cukup terkenal atau tidak.

"Vince, kukira merk pakaian mewah kalian berbeda, ternyata sama saja dengan di Bumi."

"Mau bagaimana lagi? Lagipula menggunakan merk yang sudah terpercaya lebih baik ketimbang menggunakan merk yang baru saja dibuat."

Mobil-mobil mewah bersliweran di jalan. Bahkan model mobil mereka juga sama dengan Bumi. Ini membuat Arlene merasa seperti di Eropa ketimbang di dunia lain—setidaknya lebih maju dan futuristik.

"HOLX banyak bekerjasama dengan merk-merk dari bumi, entah itu otomotif, fashion, produk kecantikan dan lain-lain. Jadi tidak salah jika kau merasa seperti di Bumi, karena mereka yang tinggal di sini sebagian besar berasal dari bumi pada awalnya," tambah Vince lagi. Kali ini suaranya sedikit melembut. Arlene mengangguk untuk menanggapinya.

Mereka berjalan di trotoar pinggir jalan yang di sekeliling mereka ditanami pohon besar dan rimbun dengan daun oranye nya, beberapa juga sudah mulai gugur. Sebuah bangunan putih besar yang memanjang ke samping dengan menara tinggi pada sisi kanannya terlihat. Bangunan itu dipenuhi layar hologram yang menampilkan semua iklan dan pada depan bangunan terpasang banyak logo dari brand.

"Kita akan kesitu!?" Tanya Arlene penuh harap, karena ia tahu tempat yang ia tunjuk merupakan mall. Orang bodoh juga tahu bahwa bangunan itu pusat perbelanjaan.

"Ya, kita akan kesana."

"Yes!!!" Arlene tambah bersemangat.

"Kalau tidak salah, sehari yang lalu kau menangis merengek-rengek ingin pulang. Kenapa kau jadi bersemangat?" Pria itu heran dengan gadis di bawah umur yang memiliki kemampuan adaptasi dengan lingkungan sekitar cukup baik.

"Beda cerita kalau aku tersesat di hutan kemudian dikejar sosok naga. Sekarang kita berada di kota modern yang menakjubkan, wajar jika aku bersemangat, terutama kita akan segera berbelanja bukan?" Arlene tersenyum genit. Dirinya masih sedikit merasa malu karena ingat bagaimana ia berteriak dan merengek ingin pulang.

"Yah, kau tidak salah."

Mereka berbincang sepanjang waktu selagi berjalan. Dan untuk pertama kalinya Vince banyak berbicara, biasanya ia hanya berbicara seperlunya. Pada akhirnya mereka tiba di depan mall. Parkiran depan Lobby penuh dengan mobil sport mewah seperti Ferrari, Porsche, dan Mclaren. Arlene tidak teralu tertarik dengan mobil-mobil itu berbanding terbalik dengan Vince yang mengaggumi mobil mewah.

Putri Mawar, Kstaria Perak dan Serigala UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang