BAB 6 ☔

11 6 0
                                    

Hollaaa....
Aku kembali dengan BAB baru 😁....

Aku selalu bingung dengan
Orang orang yang membenci hujan, padahal hujan adalah hal yang paling terindah....

Karahana Falesia☔


   Sore ini Kara duduk di taman yang tidak jauh dari rumahnya. Dia memandangi pemandangan taman yang indah, ditambah cuaca yang cukup sejuk setelah hujan turun.

   Kara menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan nya keluar. Dia tersenyum melihat orang orang yang bermain di sekitar taman. Tiba tiba wajahnya berubah sendu menatap anak anak yang bermain girang dengan orang tuanya.

" Kapan ya aku bisa kek gitu? ",tanya nya pada diri sendiri.

" Aku selalu bingung, mengapa ayah dan ibu tidak memperlakukan ku seperti kakak?, mereka memperlakukan ku seolah olah aku bukan anaknya" ,tutur Kara, tanpa ia sadari bulir air matanya mulai turun. Kara menghapus air matanya dan kembali tersenyum. Dia berdiri dan pergi dari taman menuju rumah.


~ ☔ ~


   Malam ini, di meja makan semua anggota keluarga Kara makan bersama.

" Ma ,Pa.... Erika besok udah mulai ngekos ", Erika membuka pembicaraan.

" Kamu serius mau ngekos ,sayang? ", tanya Anita.

" Iya ma ,Solannya  kos Erika dekat dengan kampus jadi Erika murah bolak balik kampus ", jawab Erika.

" Sebenarnya papa nggak rela kamu ngekos, apalagi kosan  nya sempit dan nggak terjamin kebersihannya ",pinta Ruha.

" Papa nggak usah khawatir, Erika udah gede jadi bisa jaga diri dan soal kebersihan... Kosan nya bersih kok pa ",tutur Erika memberi kepercayaan kepada papanya.

" Kalau itu yang Erika mau ,mama sama papa setuju setuju aja ....ini keputusan Erika jadi papa nggak bisa nolak keputusan kamu ,sayang ", ucap Ruha sambil mengelus pucuk kepala Erika.

   Kara yang melihat interaksi ketiganya hanya diam. Dia sangat iri dengan kakak nya.

" Eh... Kara minggu besok kamu ulangan harian kan? ",tanya Erika.

" I iya kak ",jawab Kara.

" Kalo kamu dapat nilai bagus ,kakak akan ajak kamu ke pantai.... Gimana? ",tawar Erika.

" Serius kak? ",tanya Kara dengan mata berbinar.

" Iya.... Kapan kakak bercanda ", jawab Erika.

" Okey ,aku akan berusaha dapat nilai bagus ",ucap Kara.

   Erika tersenyum melihat adiknya yang bahagia dengan tawarannya.Tiba tiba saja...

" Papa nggak yakin dia bisa dapat nilai bagus ", ucap Ruha membuat semua terdiam.

" Anak bodoh seperti dia mana mungkin bisa mendapat nilai bagus ", sambungnya.

" Pa.... Nggak boleh gitu, mana tauan Kara dapat nilai bagus ulangan minggu besok ", ucap Erika.

" Kamu jangan bela adik kamu terus ,sayang. Memang kenyataan dia itu bodoh....selalu membuat malu keluarga kita ",tutur Anita.

   Kara tediam, dadanya sesak seolah ditikam dengan pisau. Erika yang melihat Kara terdiam langsung membujuk Kara.

" Kara ,jangan sedih... Kakak yakin kamu bisa dapat nilai bagus ",hiburnya.

   Kara tersenyum simpul dan melanjutkan makannya.

    Selesai makan malam tadi. Kara duduk di meja belajarnya. Dia menghidupkan ponselnya dan membuka  roomchat.

Arkan ☔

Arkan

Ada apa, hm?

Nggak ada ,cuma
manggil aja...

Lagi bosen kah?

Iya

Yaudah, dari pada bosen
mending tidur aj...

Kok tidur?

Kan kamu sering
kurang tidur makanya
aku suruh tidur, supaya besok
nggak ngantuk di
sekolah

Hemm....
Gitu ya, yaudah aku tidur
dulu
Byee Arkan....

Selamat tidur sayang...

Iya
Selamat malam...
(read)

   Kara mematikan ponselnya ,dan berjalan menuju tempat tidur. Dia meminum obat tidur dan merebahkan tubuhnya ke kasur. Kara memicingkan matanya, dan mulai terlelap.

Haii....
Sampai sini dulu yaaa 😅

Jangan lupa vote and komen ya☔☔☔

Hujan Terakhir ( On Going ☔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang